Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Fryda Lucyana Kena COVID-19, Saturasi Sempat Drop & Cari Donor Plasma Konvalesen

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 24 Jul 2021 17:16 WIB

Fryda Lucyana
Foto: Instagram @frydalucyana

Kabar tak sedap datang dari Fryda Lucyana. Penyanyi lawas itu kini sedang dirawat intensif di rumah sakit karena COVID-19, Bunda. Saturasinya sempat drop dan kini butuh donor plasma konvalesen.

Diketahui melalui akun media sosialnya, Fryda sudah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Kondisinya tampaknya belum membaik lantaran pada 22 Juli kemarin, ia mengumumkan informasi, mencari donor plasma konvalesen untuk dirinya sendiri.

"Dear all. Mohon bantuannya ya, kali ini saya sendiri yang membutuhkan pendonor plasma konvalesen," tulis Fryda Lucyana, di akun resmi Instagram-nya @frydalucyana.

Penyanyi 49 tahun itu juga menyertakan syarat yang dibutuhkan bagi pendonor. Dalam keterangan syaratnya, Fryda membutuhkan golongan darah B dengan rhesus positif dan berusia 18-60 tahun. Berat badan pendonor juga minimal 55 kg.

Selain itu, Fryda Lucyana juga menambahkan syarat bahwa pendonor harus sembuh dari COVID-19 tanpa melalui proses terapi plasma konvalesen, tapi sembuh dari hanya minum obat saja, Bunda.

Banner Hal Aneh di Indonesia Menurut Orang Malaysia

"6. Minimal 2 minggu dan maksimal 1 bulan setelah sembuh COVID-19. 7. Sehat sebagai penyintas COVID-19 dan tanpa ada gejala kembali. 8. Menunjukkan hasil PCR swab saat positif dan sudah negatif. 9. Diutamakan laki-laki," ungka Fryda Lucyana.

Pada Jumat kemarin, Fryda kembali mengabarkan kondisi terbarunya. Ia mengatakan tengah menunggu hasil rongent thorax terbaru dan lab darah.

"Khususnya untuk melihat nilai perkembangan D-Dimer & IL 6 saya yang pada tanggal 20 Juli lalu tinggi sekali (55,97 dari yg seharusnya max 7), sebelum dpjp (dokter penanggung jawab pasien) menentukan dosis pemberian obat Actemra dan terapi plasma konvalesen yang tepat. Mohon doanya lagi yang terbaik buat saya ya," ujarnya.

Sebelumnya, pada 19 Juli, Fryda juga mengungkap kondisinya yang sempat alami demam tinggi dan semakin sesak napas. Kondisinya itu semakin drop, saturasi oksigen sempat turun sejak kondisi sang ayah menurun dan mendadak meninggal.

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video berikut ini tentang alasan mengapa anosmia menjadi pertanda baik bagi orang yang mengalami positif COVID-19:

[Gambas:Video Haibunda]




KONDISI FRYDA LUCYANA

Fryda Lucyana

Foto: Instagram @frydalucyana

Pada 19 Juli, Fryda Lucyana juga mengungkap kondisinya saat terpapar COVID-19 di rumah sakit. Saat itu, ia sudah dirawat intensif, Bunda. Namun, kondisinya semakin drop ketika tahu sang ayah mendadak meninggal.

"Beberapa hari kondisi saya drop demam tinggi+semakin sesak napas sejak Papa mendadak pergi selama-lamanya. Meskipun saya sudah sangat berusaha ikhlas & relaks," tulisnya di Instagram.

Diakui Fryda Lucyana, selama dua hari berturut-turut sejak ayahnya meninggal, ia berulang kali alami demam tinggi. Suhu tubuhnya saat itu mencapai 39,1 derajat Celsius meskipun sudah diberikan obat-obatan dan oksigen.

"Bahkan mulai kemarin sudah mulai diganti obat anti virus+antibiotik yang lebih keras. Tapi saya masih bertambah sesak napas," katanya.

Saturasi oksigen Fryda Lucyana pun sempat drop ke 84 persen, Bunda. Alhasil pasokan oksigen ditambah menjadi lima liter per menit sehingga mencapai angka 92 - 96 persen, walaupun tetap sesak napas.

"Mungkin karena sya masih kurang tidur ya. Akhirnya pakai obat tidur, supaya bisa cukup istirahat setelah beberapa hari kemarin enggak mungkin tidur karen berturut-turut, selain sebelumnya sibuk cari donor, mengurus + memastikan plasma konvalesen untuk Papa," ujarnya.

TERBARING DI RS, FRYDA LUCYANA TETAP BANTU AYAH CARIKAN DONOR

Fryda Lucyana

Foto: Instagram @frydalucyana

Meskipun dalam kondisi positif COVID-19, Fryda Lucyana mengaku tetap mencarikan donor untuk sang ayah. Kondisi sang ayah saat itu semakin menurun dan saturasi oksigennya tinggal 33 persen.

"Lalu setelah saya enggak tidur sampai berhasil dapat obat Privigen pengganti Gamaras.. di saat sy sendiri sedang berjuang melawan covid. Saya sudah sangat sesak napas kelelahan," katanya. Belum sejam tidur setelah mencarikan sang ayah bantuan obat dan donor, Fryda mendadak bangun lagi karena sang ayah dinyatakan meninggal.

"Papa meninggal denga cepat enggak lama a seluruh plasma konvalesen selama 3 hari berturut-turut sudah diberikan + obat Privigen pun baru diberikan paginya, siangnya Papa sudah pergi selama-lamanya," ungkapnya.

Sampai urusan pemakaman sang ayah pun, Fryda masih rela membantu walaupun dalam kondisi terbaring, Bunda.

"Yang paling sulit mencari tim dokumentasi+ yang bisa live streaming supaya saya bisa menyaksikan via HP secara virtual dari tempat tidur RS Covid saya dirawat, sendirian..hanya ditemani (selang) oksigen yang terpasang di hidung saya," ujarnya,

"Saya bertekad harus bisa berjuang melawan COVID-19. Saya ingin cepet pulang supaya bisa dampingin Mama yang masih sakit."


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda