
moms-life
Varian Delta Disebut Mudah Menular, Ini Kata Ilmuwan
HaiBunda
Senin, 26 Jul 2021 19:25 WIB

Varian Delta menjadi salah satu jenis mutasi COVID-19 yang paling dominan. Virus B1617.2 yang pertama teridentifikasi di India pada Oktober 2020 ini menular dengan sangat cepat, termasuk ke Indonesia.
Varian Delta sudah masuk ke Indonesia dan dilaporkan telah mendominasi 90 persen kasus COVID-19 di DKI Jakarta. Mutasi baru ini diklaim 10 kali lipat menular dibandingkan virus induknya, Bunda.
Tak hanya di Indonesia, varian Delta juga menjadi biang kerok di berbagai negara, Bunda. Di Inggris, ada lebih dari 42 ribu kasus varian Delta ditemukan. Kasus ini naik 70 persen dari minggu sebelumnya atau naik 29 ribu kasus hanya dalam sepekan.
Virus COVID-19 varian Delta juga berpotensi lebih berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui, Bunda. Kontak dekat membuat anak-anak yang menyusu akan lebih mudah terpapar virus COVID-19 varian Delta dari sang Bunda.
Sejauh ini varian Delta belum terbukti menimbulkan infeksi lebih berat atau menyebabkan kematian yang lebih tinggi. Meski begitu, ada laporan tentang peningkatan kasus rawat inap akibat varian Delta sebanyak 2,61 kali lebih tinggi.
![]() |
Varian Delta memiliki gejala yang sedikit berbeda dari induk virus Corona. Studi Zoe Covid dari National Health Services (NHS) Inggris menunjukkan bahwa pasien varian Delta terasa seperti mengalami 'flu yang buruk'.
Namun gejalanya sangat mirip dengan flu musiman sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terpapar COVID-19. Ketidaksadaran itu semakin membuat varian Delta mudah menular, Bunda.
Para ilmuwan dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Guangdong, China, tengah berusaha mempelajari varian Delta yang lebih mudah menular. Mereka meneliti 62 pasien COVID-19 yang tengah menjalani karantina.
Dari kelompok tersebut, beberapa di antaranya mengalami varian Delta. Para peneliti kemudian mengamati viral load dari virus. Nilai tersebut menunjukkan densitas atau kerapatan partikel virus di dalam tubuh, Bunda.
Data viral load tersebut kemudian dibandingkan dengan 63 pasien COVID-19 yang terinfeksi varian iduk atau asli pada 2020 lalu. Dari penelitian tersebut, pasien varian Delta terbukti memiliki viral load 1.260 kali lebih tinggi dibanding mereka yang terinfeksi varian asli.
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan fakta-fakta lainnya. Lantas, apa faktor lain yang membuat varian Delta semakin mudah menular? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Saksikan juga video panduan isolasi mandiri untuk anak yang terpapar COVID-19.
(anm/anm)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
COVID-19 Varian Baru Menyerang Singapura, Indonesia Diminta Waspada

Mom's Life
Benarkan COVID-19 RI Meningkat Lagi, Menkes Rilis Jumlah Kasusnya

Mom's Life
Kasus COVID-19 di RI Juga Ikut Melonjak seperti Singapura, Ini Penyebabnya Bun

Mom's Life
Kasus COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Varian Arcturus Penyebabnya?

Mom's Life
Rahasia Orang Kebal Virus COVID-19 Sejak Awal Pandemi, Ini Kata Peneliti


7 Foto
Mom's Life
7 Foto BCL Isoman Usai Positif COVID-19, Hibur Diri Berjemur Bareng Teman
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda