HaiBunda

MOM'S LIFE

5 Penyebab Lansia Sering Terserang Penyakit Tidak Menular

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 30 Jul 2021 17:00 WIB
Ilustrasi lansia/ Foto: Getty Images/PixelsEffect
Jakarta -

COVID-19 bukan menjadi satu-satunya masalah kesehatan. Setiap orang harus tetap waspada dengan penyakit tidak menular. Terutama bagi para orang tua atau lansia, Bunda.

Usia yang panjang tidak akan berarti tanpa diiringi dengan hidup sehat. Pasalnya, fungsi tubuh akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.

Proses tersebut terjadi secara alami, Bunda. Namun kebiasaan buruk selama masa muda akan berdampak pada kesehatan di usia lanjut. Hal itu dapat berujung pada berbagai macam penyakit tidak menular.

Persentase penduduk lansia di Indonesia terus meningkat. Populasi penduduk lansia diproyeksikan akan mencapai hampir seperlima dari total penduduk Indonesia pada tahun 2045 mendatang.

Oleh sebab itu, lansia perlu mendapatkan perhatian khusus, Bunda. Kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit tidak menular kronis yang mematikan.

Penyakit tidak menular tak boleh disepelekan. Sebab, penyakit tersebut tak kalah mematikan dari penyakit menular. Penyakit ini juga dapat menjadi komorbid yang berpotensi memperparah gejala ketika terpapar COVID-19.

Beberapa penyakit tidak menular yang berbahaya antara lain hipertensi, anemia, diabetes mellitus, penyakit jantung, arthritis, stroke, dan obesitas. Bunda, berikut ini 5 penyebab lansia rentan mengidap penyakit tidak menular:

1. Asupan nutrisi tidak seimbang

Asupan nutrisi sangatlah penting untuk dijaga sejak muda. Makanan bergizi diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh di usia tua. Orang yang terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat berpotensi mengalami penyakit tidak menular ketika sudah lansia.

"Namun sayangnya, Indonesia memiliki tingkat konsumsi buah dan sayur yang rendah. Padahal serat dapat membuat kadar lemak darah jadi lebih rendah," tutur Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical Science Director Danone Indonesia di Media Briefing Healthy Aging, Senin (26/7/21).

Orang Indonesia terbiasa mengonsumsi kalori yang sangat tinggi, terutama dari makanan instan, nasi putih, serta makanan yang tinggi lemak jenuh. Penumpukan lemak darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, Bunda.

"Asupan nutrisi seperti intervensi nutrisi dalam bentuk functional food product dan dukungan edukasi tentang konsep healthy aging merupakan dua komponen terpenting dalam memaksimalkan healthy aging," imbuhnya.


Selain asupan nutrisi tidak seimbang, simak juga faktor lain di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tips membentuk pola makan yang baik sejak dini:

(anm/som)
MOBILITAS TUBUH

MOBILITAS TUBUH

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

3 Publik Figur yang Hamil di Usia 50 Tahun ke Atas

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK