8 Tips Merawat Tanaman Hias Juniper Bonsai, Berikan Sinar Matahari Langsung Bun

Bunda yang gemar memiliki tanaman hias, tentu sudah tidak asing lagi mendengar tanaman bonsai, ya. Bonsai merupakan bentuk seni Jepang kuno yang menumbuhkan miniatur atau pohon berukuran kecil dalam wadah dengan menggunakan teknik budidaya untuk meniru bentuk dan skala pohon.

Juniper bonsai merupakan pilihan yang sangat populer diantara berbagai jenis lainnya lho, Bunda. Hal ini dikarenakan, juniper bonsai memiliki kemudahan dalam merawatnya, bentuk yang dapat divariasikan, dan memiliki dedaunan yang tampak indah.

Pada umumnya, tanaman juniper bonsai mudah dirawat dan dapat tumbuh subur jika diabaikan, Bunda. Tanaman ini akan menghasilkan pertumbuhan yang sempurna untuk penanam yang masih pemula.

Hal ini dikarenakan tanaman juniper bonsai dapat mentolerir, mudah dibentuk, dan sangat cocok untuk teknik penanaman bonsai.

Tips Merawat Juniper Bonsai

Bila Bunda tertarik untuk menjadikan juniper bonsai sebagai tambahan koleksi tanaman hias di halaman rumah, Bunda harus paham dulu nih tentang cara perawatannya. Tujuannya agar tanaman juniper bonsai yang Bunda miliki bisa tumbuh dengan baik.

Nah, sekarang Bunda tidak perlu bingung lagi untuk cara perawatannya, ya, sebab Bunda dapat menyimak delapan tips merawat tanaman juniper bonsai berikut yang telah dilansir dari laman The Spruce.

1. Cahaya

Tanaman hias juniper bonsai membutuhkan sinar matahari langsung yang cerah, Bunda. Alasan inilah yang menjadikan tanaman hias juniper bonsai paling cocok untuk Bunda tanam di luar ruangan untuk sepanjang tahun, lho.

Jadi jangan lupa untuk taruh tanaman ini di luar ruangan, ya, agar kebutuhan sinar mataharinya dapat terpenuhi.

2. Tanah

Tanaman hias juniper bonsai membutuhkan tanah yang sesuai agar dapat tumbuh dengan baik, Bunda. Jadi Bunda dapat menggunakan campuran tanah bonsai yang tersedia secara komersial untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Campuran tanah bonsai yang dikeringkan dengan baik memungkinkan udara dan air dapat mencapai akar tanaman. Biasanya tanah ini merupakan kombinasi dari akadama (butiran tanah liat dari Jepang), kompos pot organik, batu apung, dan kerikil atau pasir halus.

Campuran tanah ini dapat Bunda temukan di sebagian besar toko tanaman atau online dari pengecer khusus bonsai.

3. Air

Tanaman hias juniper bonsai membutuhkan penyiraman secara teratur untuk menjaga tanah tetap lembab, Bunda. Namun, tanaman ini tidak bisa mentolerir adanya genangan air, ya.

Aturan umumnya, Bunda dapat membiarkan tanah mengering sedikit diantara penyiraman. Kemudian hindari membiarkannya benar-benar kering, lalu siram sedalam-dalamnya.

Selain itu, Bunda juga perlu memastikan bonsai memiliki drainase yang memadai untuk mencegah tanah menjadi tergenang air.

4. Suhu dan kelembapan

Pohon juniper bonsai harus Bunda tanam di luar ruangan sepanjang tahun, ya. Hal ini dikarenakan tanaman hias juniper bonsai tidak dapat mentolerir untuk tumbuh di dalam ruangan.

Tanaman ini merupakan pohon yang kuat dan tahan beku yang dapat menahan suhu serendah 10 derajat Farenheit tanpa perlindungan, lho.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, tonton juga tentang tanaman hias yang cocok untuk kualitas udara di rumah:

[Gambas:Video Haibunda]

PUPUK HINGGA HAMA ATAU PENYAKIT UMUM

Ilustrasi Juniper Bonsai/Foto: malhar sawant/iStockphoto.

5. Pupuk

Saat merawat tanaman hias ini, Bunda dapat menggunakan pupuk organik lepas sebulan sekali selama musim tanam, atau pupuk cair setiap minggu saat penyiraman.

Bila tanaman juniper bonsai sudah Bunda repoting, jangan memupuknya selama sebulan dulu, ya. Hal ini perlu dilakukan oleh Bunda guna menghindari adanya kejutan akar pada tanaman juniper bonsai.

6. Pemangkasan

Pemangkasan yang tepat dan teratur ternyata sangat penting untuk estetika dan kesehatan pohon bonsai lho, Bunda.

Bunda disarankan untuk memangkas pohon juniper bonsai dengan cara mencubitnya. Hal ini dikarenakan memangkas pohon bonsai dengan cara memotong akan dapat menyebabkan jarum di sekitarnya mati.

Meskipun juniper bonsai dapat menahan pemangkasan yang agresif dengan baik, Bunda perlu mengingat bahwa mereka tidak dapat bertunas lagi dari bagian pohon yang gundul.

Selain itu, Bunda juga disarankan untuk selalu meninggalkan beberapa dedaunan di cabang, ya. Hal ini bertujuan untuk memastikan pertumbuhan pohon juniper bonsai yang berkelanjutan.

Bunda dapat memangkas juniper bonsai saat masa pertumbuhan aktif mereka. Ini merupakan periode yang terbaik dalam memangkasnya, Bunda.

7. Pot dan repoting

Secara umum, pohon bonsai termasuk jenis tanaman ini tidak perlu sering untuk direpoting, Bunda. Pohon muda dapat Bunda repoting paling banyak setiap dua tahun, dan pohon yang lebih tua dapat bertahan selama lima tahun tanpa direpoting.

Saat melakukan repoting, Bunda perlu menghindari pemangkasan akar yang berat, ya. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejutan pada tanaman juniper bonsai.

8. Hama atau penyakit umum

Tanaman hias juniper bonsai yang sehat cukup tahan terhadap hama dan penyakit lho, Bunda. Meskipun demikian, ada baiknya Bunda untuk selalu mewaspadai beberapa hama atau penyakit umum pada juniper bonsai, ya.

Bunda dapat memperhatikan tanda-tanda tungau laba-laba, kutu daun, penambang jarum juniper, serta cacing jaring juniper.

Menipiskan bantalan dedaunan pada juniper bonsai secara teratur, akan membantu Bunda untuk mengurangi adanya kemungkinan serangan hama.

Hal ini dikarenakan bantalan dedaunan yang lebat pada juniper bonsai akan menyediakan lingkungan yang ideal bagi hama, lho. Spesies juniper bonsai tertentu ternyata juga sangat rentan terhadap penyakit karat jamur.

Bunda itulah delapan tips merawat juniper bonsai yang bisa Bunda lakukan. Sekarang Bunda dapat menjadikan juniper bonsai sebagai koleksi tanaman hias yang indah di halaman rumah. Selamat berkebun, Bunda.