Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Duh! Pindah Rumah, Wanita Ini Kaget dengan Sifat Asli Mantan Tetangga

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 18 Aug 2021 13:35 WIB

Luxury holiday villas.
Ilustrasi rumah/Foto: Getty Images/iStockphoto/aydinmutlu

Hidup rukun dan berdampingan dengan tetangga tentunya menjadi harapan setiap orang ya, Bunda. Dengan begitu, silaturahmi bisa tersambung dan bisa saling tolong menolong saat membutuhkan bantuan.

Namun sayang, hal tersebut tak selamanya dapat dirasakan oleh semua orang. Sebut saja seperti yang dialami seorang netizen berikut.

Baru-baru ini, ia berbagi kisah soal perilaku mantan tetangganya yang kurang menyenangkan. Hal tersebut terungkap saat ia dan keluarganya baru saja pindah rumah dan berpamitan dengan tetangga.

"Ceritanya aku baru pindah rumah, sudah pamitan sama tetangga," tulis wanita tersebut sambil memperlihatkan kondisi rumah baru dengan cat warna merah, dikutip dari akun TikTok @momyfanana pada Senin (16/8/2021).

Wanita tersebut kemudian mengatakan bahwa ia membuka handphone dan melihat-lihat informasi di WhatsApp setiba di rumah baru. Namun betapa terkejutnya, ternyata kepindahan tersebut mendapat komentar tak sedap dari tetangga di rumah lama.

Wanita yang akrab dipanggil Momy Fanaya mendapati mantan tetangganya mengunggah status di WhatsApp, Bunda. Kata-kata yang di postingan itu membuatnya tak habis pikir dengan kenyataan sesungguhnya.

"Tetangga k***** pindah juga," tulis status WhatsApp tetangga yang diungkap wanita tersebut.

Hal tersebut tentunya membuat Momy Fanaya merasa tersindir. Ia bahkan tak menyangka, karena ternyata selama ini sang tetangga hanya berpura-pura baik saja di depannya.

"Ternyata musuh dalam selimut. Sikap orang enggak bisa ditebak. Depannya baik, di belakang..oh no," tulis Momy Fanaya.

Unggahan Momy Fanaya ini sontak menuai perhatian dan jadi viral di media sosial. Banyak dari netizen yang menyarankan agar dirinya untuk tidak ambil pusing dengan status tersebut.

Beberapa orang juga memberi komentar lucu. Mereka mengatakan bahwa meski ditutupi, bau bangkai akan tetap tercium. Namun untungnya, saat itu Momy Fanaya sudah pindah dan tak lagi berhubungan dengan tetangga seperti itu.

"Saking girangnya lupa sembunyikan (status WA), memang sepandai-pandainya menyimpan bangkai pasti kecium juga. Selamat bun, anda sudah dijauhkan dari tetangga seperti itu," tulis seorang netizen.

"Itulah orang bun...zaman sekarang susah ditebak. Kita baik dimanfaatkan, kita enggak akrab dijulidin. Kelewat baik jadi tempat utangan sama gratisan," timpal netizen lainnya.

Selengkapnya simak di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, tonton juga cerita penyintas COVID-19 saat lawan pandangan negatif tetangga dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

9 SIKAP SOPAN SANTUN AGAR RUKUN BERTETANGGA

Two women waving good bye on the front lawn of a residential home.  The woman leaving is wearing protective gloves and a face mask.  They are practicing social distancing.

Ilustrasi tetangga/Foto: Getty Images/Fertnig

Apa yang dialami oleh Momy Fayana bisa disebabkan berbagai faktor, Bunda. Salah satunya karena tetangga tak bisa menjaga kesopanan alias etika. Setiap orang, khususnya saat bertetangga, harus memiliki sikap ini, Bunda. Jika tidak, ini bisa memicu konflik, lho.

Tak hanya bertetangga di perumahan biasa, menjadi etika ini juga berlaku untuk bertetangga di mana saja. Entah apartemen, cluster, maupun perkampungan.

"Ketika kita memperhatikan perilaku di area ini, akan mengurangi perselisihan, pertengkaran, sakit hati, marah-marahan, dan keinginan membela diri di depan dewan penasihat penduduk," kata penasihat dan konsultan etika, Nancy R. Mitchell, dalam buku berjudul Etiquette Rules! A Field Guide to Modern Manners.

Untuk mengatasi hal tersebut, Mitchell berbagi beberapa tindakan kesopanan yang perlu diperhatikan dalam bertetangga, di antaranya:

1. Tersenyum dan kenal tetangga

Mitchell bilang, dengan tetangga jangan lupa bertegur sapa. Misalnya saja berpapasan di depan rumah, lift, area parkir, di jalan, atau ketika berbelanja.

2. Saling membantu

Orang tua kita sering mengingatkan, tetangga itu saudara terdekat kita. Tetangga lah yang akan lebih dahulu menolong kita.

Mitchell mengatakan, kalau bertetangga dengan penghuni lanjut usia yang tinggal sendirian, cobalah menawarkan bantuan. Atau memperhatikan keselamatan anak-anak yang tinggal di dekat kita.

3. Berisik

Ini merupakan keluhan pertama dalam bertetangga. Mitchell bilang, cobalah ikuti adab atau aturan dalam bertetangga. Termasuk jam-jam hening, penggunaan peralatan musik, atau pesta.

"Apabila keluhan tetangga masuk akal, cobalah untuk mengurangi kebisingan Anda untuk mengakomodasi permintaan mereka," ujar Mitchell.

4. Sampah

Sampah kita itu bukan 'harta' siapa pun, jadi jauhkan dari rumah tetangga. Gunakan tutup atau bungkusan yang aman sebelum memasukkan sampah ke wadah. Jangan sampai meletakkan sampah berlebihan hingga merusak pemandangan.

Selengkapnya simak di halaman berikut ya, Bunda.

BERSIKAP BAIK DI TEMPAT UMUM HINGGA PAHAMI ATURAN YANG DITETAPKAN

Two women waving good bye on the front lawn of a residential home.  The woman leaving is wearing protective gloves and a face mask.  They are practicing social distancing.

Ilustrasi fasilitas umum/Foto: Getty Images/Fertnig

5. Tempat umum

Apabila perumahan yang Bunda huni terdapat lapangan olahraga atau taman untuk bermain, berbagi lah dengan penghuni lain. Jangan memonopoli ya.

6. Kolam renang dan tempat fitness

Ikuti pedoman penggunaannya berapa lama, jangan sampai menimbulkan kebisingan, jaga kebersihan, dan cara berpakaian. Jangan lupa awasi anak-anak Bunda di area ini.

7. Parkir

Masalah parkir juga bisa memicu konflik. Mitchell bilang, parkirkan kendaraan di tempatnya. Jangan sampai menghalangi akses jalan tetangga.

Apabila ada tamu, mintalah parkir di tempat yang tidak mengganggu tetangga Bunda. Jangan memenuhi jalan meski hanya sebentar.

"Tolong, jangan mengeluh ke tetangga atau tamu mereka yang parkir di 'tempat Anda', kecuali itu menimbulkan masalah besar yang menyebabkan Anda jarang bisa parkir di depan rumah Anda. Jika demikian, bicaralah dengan sopan ke tetangga dan cobalah untuk mencari win-win solution," katanya.

8. Hewan peliharaan

Jagalah supaya hewan peliharaan tetap diikat, misal Bunda pelihara anjing. Kemudian bersihkan jika hewan peliharaan buang kotoran di luar rumah.

Suara gonggongan anjing maupun teriakan kucing juga bisa mengganggu banyak orang. Jika terjadi, cobalah mencari solusi. Ini supaya Bunda memiliki solusi yang bisa dibagikan ke tetangga ketika mereka datang mengeluh.

9. Merokok

Mitchell mengatakan, cobalah bertanya tentang larangan merokok sebelum pindah rumah. Pasalnya, beberapa bangunan benar-benar bebas asap rokok.

"Jika merokok diizinkan, ingatlah bahwa asap menyebar melalui dinding dan pintu yang berventilasi," kata Mitchell.

Berbicara tentang sopan santun atau etika, ini juga perlu diajarkan ke anak-anak sejak dini. Dijelaskan Dr.Jack Maypole, sebagai makhluk sosial, orang tua tak hanya perlu mengajarkan sopan santun tapi juga membesarkan anak-anak yang baik dan sadar sosial.

"Demi kebaikan semua orang, kita ingin hidup di dunia dengan orang-orang yang baik satu sama lain, dan menyampaikan rasa hormat. Salah satu pekerjaan kita sebagai orang tua adalah membesarkan generasi berikutnya untuk bersikap baik satu sama lain," kata dokter anak yang mengkhususkan diri dalam perkembangan dan perilaku anak ini.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda