Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kenali Vaginismus, Gangguan Seks Vagina 'Menutup' saat Penetrasi

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 06 Sep 2021 22:30 WIB

woman wearing white Sleepwear lying on bed . Female holding hand to spot of vagina-ache. Concept photo Penis pain.Health care concept,Soft focus
Ilustrasi vaginismus. Foto: Getty Images/iStockphoto/patchanan promunat

Penetrasi saat seks seharusnya bisa terasa menyenangkan bagi pasutri, namun lain halnya bagi perempuan yang mengalami vaginismus. Aktivtas seks, khususnya penetrasi, justru akan terasa sangat menyiksa.

Vaginismus adalah suatu kondisi ketika vagina mengejang saat mengalami sentuhan, terutama akibat kontraksi otot dasar panggul. Dikutip dari Medical News Today, kelainan seksual ini bisa membuat aktivitas seks terasa menyakitkan atau bahkan tidak bisa dilakukan sama sekali.

Bagian otot yang paling umum terkena adalah kelompok otot pubococcygeus (PC). Otot-otot ini bertanggungjawab untuk aktivitas seperti buang air kecil, hubungan seksual, orgasme, buang air besar, dan melahirkan.

Nyeri penetrasi akibat vaginismus berkisar dari ringan hingga berat dan dapat menyebabkan sensasi yang berbeda pada masing-masing wanita.

Vaginismus sendiri diketahui dapat disebabkan oleh faktor emosional, faktor medis, atau bahkan keduanya. Tanpa dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat, vaginismus dapat memicu masalah keharmonisan pasutri.

Banner tanaman hias pembawa hoki

Jenis-jenis vaginismus

Ada berbagai jenis vaginismus yang dapat memengaruhi kehidupan seks wanita, di antaranya:

Vaginismus primer

Vaginismus primer adalah adalah kondisi seumur hidup, di mana rasa sakit dan ketegangan otot vagina akan selalu ada saat berhubungan seks. Wanita dengan diagnosis vaginismus primer umumnya sulit untuk menggunakan tampon dan menjalani pemeriksaan ginekologi.

Hal ini sering dialami oleh wanita saat pertama kali melakukan hubungan seksual. Di waktu ini, suami sulit melakukan penetrasi karena vagina terasa seperti benar-benar tertutup rapat. 

Vaginismus sekunder

Vaginismus sekunder terjadi setelah seorang wanita sebelumnya memiliki fungsi seksual yang normal. Ini berarti, keluhan nyeri dan 'tertutupnya' vagina tidak selalu terjadi. 

Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat dari masalah tertentu, seperti infeksi, menopause, peristiwa traumatis, perkembangan kondisi medis, masalah dengan pasangan, operasi atau persalinan.

Tanda dan gejala vaginismus

Ada beberapa tanda dan gejala vaginismus yang perlu diwaspadai, salah satunya dispareunia alias hubungan seksual yang terasa sangat menyakitkan. Keluhan ini bahkan sering kali disertai dengan sesak napas.

Gejala vaginismus lainnya yakni penetrasi menjadi sulit atau bahkan sama sekali tidak dapat dilakukan. Jika dipaksakan, vagina akan terasa sangat nyeri.

Nyeri dapat berkisar dari tingkat ringan hingga berat, bahkan dapat muncul rasa tak nyaman dan sensasi terbakar di vagina. Selama berhubungan seks, wanita dengan vaginismus juga dapat mengalami kejang otot.

Vaginismus tidak mencegah wanita untuk terangsang secara seksual, tetapi dapat menimbulkan kecemasan berlebih sehingga yang terjadi justru kecenderungan untuk menghindari seks atau penetrasi.

Apa sebenarnya yang bisa menjadi penyebab terjadinya vaginismus? Simak di halaman selanjutnya yuk, Bunda!

Simak juga video tentang lima posisi aman berhubungan intim saat hamil:

[Gambas:Video Haibunda]


PENYEBAB VAGINISMUS, APA SAJA YA?

Couple in bed holding hands passionately

Ilustrasi berhubungan intim/Foto: Istock.

Penyebab vaginismus

Melansir laman Medical News Today, Vaginismus adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh stres fisik, stres emosional, atau bahkan keduanya. Pemicu emosi yang dapat terjadi di antaranya:

  • Rasa takut dan cemas berlebihan akan rasa sakit saat penetrasi
  • Masalah dengan pasangan, misalnya, memiliki pasangan yang kasar secara fisik maupun mental
  • Punya riwayat peristiwa kehidupan yang traumatis, termasuk seperti riwayat pelecehan

Sementara itu, penyebab vaginismus secara fisik dapat berupa:

  • Infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi jamur
  • Masalah kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosis
  • Persalinan
  • Menopause
  • Riwayat operasi panggul
  • Foreplay yang tidak memadai
  • Pelumasan vagina yang tidak mencukupi
  • Efek samping konsumsi obat

Perawatan dan pengobatan vaginismus

Pemeriksaan ke dokter sangat diperlukan untuk menentukan diagnosis, penyebab, dan pengobatan vaginismus. Untuk mendiagnosis vaginismus, dokter biasanya akan memeriksa riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan panggul. 

Beberapa penyebab tertentu, seperti infeksi, mungkin perlu diobati terlebih dahulu, sebelum fokus pada perawatan vaginismus.

Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi pengencangan pada otot vagina dan rasa sakit, sekaligus mengatasi rasa takut yang mungkin terkait dengan masalah tersebut.

Perawatan vaginismus biasanya mencakup kombinasi dari hal-hal berikut:

Latihan kontrol dasar panggul

Ini termasuk aktivitas kontraksi dan relaksasi otot, atau latihan Kegel, untuk meningkatkan kontrol otot-otot dasar panggul.

Konseling

Memberikan informasi tentang anatomi seksual dan siklus respons seksual dapat membantu wanita memahami proses yang dialami tubuh, terutama saat penetrasi dan berhubungan seks.

Latihan kendali emosi

Jenis latihan ini dapat membantu wanita mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengatasi faktor emosional apa pun yang mungkin bisa jadi penyebab vaginismus.

Jika Bunda memiliki masalah vaginismus, jangan ragu untuk saling terbuka dengan suami. Libatkan dokter atau tenaga ahli guna menemukan penyebab, sekaligus mencari perawatan yang tepat. Dengan demikian, vaginismus bisa secara perlahan diatasi dan kehidupan seks pun bisa kembali berjalan lebih lancar.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda