Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Sosok Rina Emilda, Istri Novel Baswedan yang Tangguh & Pemberani

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 05 Oct 2021 21:15 WIB

Istri Novel Baswedan, Rina Emilda ikut aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta. Kamisan kali ini bertepatan dengan 2 tahun penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Rina Emilda/Foto: Agung Pambudhy

Beberapa waktu yang lalu, Novel Baswedan bersama 56 pegawai KPK lainnya telah dipecat secara resmi, Bunda. Di momen tersebut, para keluarga dari pegawai KPK yang dipecat tampak hadir mendampingi, termasuk istri Novel, Rina Emilda.

Dalam kesempatan tersebut, Emilda ungkap bahwa dirinya terus mendukung sang suami, bahkan sejak awal bekerja sebagai anggota Polri hingga KPK.

Emilda bahkan akui bahwa ia menjemput sang suami di pemecatan tersebut dengan bangga lho, Bunda. Ini karena ia yakin dan menilai tak ada kode etik yang dilanggar oleh suaminya.

"Saya di sini bukan untuk menjemput suami saya, saya mendampingi suami saya sejak menjadi polisi hingga ke KPK hingga hari ini September ini, saya menjemput dengan bangga karena tidak ada kode etik yang dilanggar," kata Emil, dikutip dari detikcom pada Selasa (5/10/2021).

Emilda menilai dalam proses tes wawasan kebangsaan (TWK) itu terdapat unsur kesengajaan hingga membuat suaminya tersingkir. Meski begitu, ia menegaskan akan terus mendukung perjuangan Novel di luar KPK.

"TWK yang sudah jelas dilanggar dan ada kesengajaan untuk menyingkirkan suami saya. Dan saya akan terus mendukung perjuangan di luar gedung KPK ini," katanya.

Banner Pesan Novel Baswedan untuk Istri

Ucapan Emilda soal dukungan pada suaminya itu memang benar adanya, Bunda. Pada 2017 silam, ia juga pernah berjuang demi keadilan bagi suaminya, ketika mendapat teror siraman air keras.

Saat itu ia bahkan menulis sebuah surat yang ditujukan pada presiden Jokowi. Dalam kesempatan tersebut, ia berharap agar bisa bertemu secara langsung dan meminta agar Jokowi memberikan perhatian atas kasus yang menimpa suaminya.

"Kami sekeluarga menunggu untuk bertemu dengan bapak presiden untuk meneruskan kasus ini. Harapannya agar segera ada perhatian bapak presiden membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) agar bisa melihat fakta-fakta penyiraman ini secara objektif," kata Emilda.

"Apabila perkara ini terungkap, tidak terjadi kembali teror kepada penegak hukum seperti yang dialami suami saya," lanjutnya.

SURAT ISTRI NOVEL BASWEDAN UNTUK JOKOWI

Jakarta, 21 Agustus
Kepada
Yth. Bapak Ir. H. Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia
di Tempat

Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya, Rina Emilda, istri dari Novel Baswedan (penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia) ingin memohon waktu untuk dapat bertemu langsung dengan Bapak Presiden.

Adapun maksud kami bertemu langsung dengan Bapak Presiden adalah ingin mengucapkan terima kasih atas segala biaya yang ditanggung oleh negara selama masa pengobatan suami saya dan meminta agar penyelesaian proses hukum atas pelaku penyerangan menggunakan air keras kepada suami saya dapat segera dilakukan.

Demikian dari kami dan semoga Bapak Presiden berkenan.

Salam hormat,
Rina Emilda
(Istri dari Novel Baswedan)

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, tonton juga cara simpel Novel Baswedan untuk sembuh dari COVID-19 dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


IKUT AKSI PERINGATAN PENYERANGAN SANG SUAMI

Istri Novel Baswedan, Rina Emilda ikut aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta. Kamisan kali ini bertepatan dengan 2 tahun penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Rina Emilda/Foto: Rifkianto Nugroho

Aksi teror penyiraman air keras yang Novel Baswedan alami ke matanya itu konon disebut-sebut sudah direncanakan, Bunda. Menurut keterangan Novel dan sejumlah tetangganya, beberapa hari sebelum kejadian, terlihat beberapa yang berlalu-lalang secara mencurigakan di seputar rumah Novel.

Selama Novel menjalani pengobatan di Singapura, berbagai spekulasi pun berkembang di Tanah Air terus bermunculan. Bahkan, banyak yang mengaitkan kasus itu dengan kasus besar yang tengah ditangani KPK, yakni kasus mega korupsi proyek e-KTP yang diduga melibatkan banyak anggota DPR.

Tentu saja, semua kalangan mengutuk keras aksi teror paling keji terhadap Novel kala itu. Publik bukan hanya prihatin, tapi juga memberikan dukungan moral pemberantasan korupsi pada KPK agar tetap konsisten (jangan takut) dalam pemberantasan korupsi.

Emilda sempat mengikuti aksi peringatan 100 hari penyerangan suaminya. Pada aksi yang digelar di depan gedung KPK bersama pimpinan dan pegawai KPK, Emilda menyampaikan tiga hal.

Pertama, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pimpinan KPK yang sudah membantu biaya pengobatan suaminya selama perawatan di Singapura. Kedua, Emilda mengingatkan, ada perintah Presiden Jokowi yang belum dilaksanakan, yaitu untuk mengungkap tuntas pelaku penyerangan suaminya.

Ketiga, dia meminta Presiden mendukung dan memberikan perhatian dengan mendesak pihak-pihak yang bertugas untuk mengungkap kasus penyerangan suaminya. Dengan demikian, Novel dapat bekerja kembali sebaik-baiknya,

SOSOK IMELDA YANG TANGGUH & TAK NYERAH DUKUNG NOVEL

Istri Novel Baswedan, Rina Emilda ikut aksi kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta. Kamisan kali ini bertepatan dengan 2 tahun penyerangan terhadap Novel Baswedan.

Rina Emilda/Foto: Rifkianto Nugroho

Ada banyak kejadian yang dialami oleh Novel Baswedan selama di KPK. Satu waktu, pria kelahiran Semarang itu pernah ditangkap dan ditahan. Hal itu terjadi lantaran dirinya diperkara kasus penembakan pencuri sarang burung walet pada 2004 silam.

Penangkapan yang terjadi saat itu juga terjadi dengan dramatis. Dikutip dari buku Novel Baswedan Penyidik Senior KPK karya Zaenuddin HM, ia dijemput oleh polisi di tengah malam dan waktu dan tempo cepat.

Atas apa yang terjadi pada sang suami, Emilda tentu merasa amat sedih. Ia lantas membut petisi yang ditujukan pada presiden melalui media sosial Twitter. Hal tersebut ia lakukan demi turut mendapat dukungan dari publik. Berikut petisinya, Bunda.

"Novel Baswedan, suami saya, ditangkap pada tengah malam Jumat, 1 Mei 2015. Tepatnya sekitar jam 12 tengah malam, terdengar ketukan keras di pintu rumah kami. Suami saya lalu keluar mencari tahu apa yang terjadi. Saat kembali masuk, ia mengatakan bahwa sejumlah penyidik Bareskrim datang untuk melakukan penangkapan.

Saya tercengang. Saya belum bisa berkomunikasi dengannya hingga pagi hari. Teleponnya tidak aktif. Anak-anak kami sudah tidur saat itu dan tidak tahu proses penangkapan. Saya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT.

Suami saya dijemput paksa karena tidak hadir memenuhi surat panggilan Bareskrim sebelumnya. Padahal ia tak hadir karena dilarang oleh pimpinan yaitu Ketua KPK. Ia dituduh terlibat kasus di tahun 2004 yang menurut banyak pihak kasus itu adalah rekayasa.

Lalu ketika hendak dibawa ke Bareskrim, Mas Novel meminta izin untuk mengganti salinan baju. Di saat ganti baju, petugas masuk dan berdiri menunggu Novel di depan kamar. Dari pintu ruang tamu, petugas lainnya memberi aba-aba agar dipercepat. Dua puluh menit kemudian, mereka meninggalkan lokasi. Novel meminta saya mengabari pimpinan KPK.

Sepeninggal polisi, Pak RT memberikan sebuah surat perintah penangkapan kepada saya. Ketika itu saya merasa seharusnya diberikan di saat masih ada Novel.

Saya berharap suami saya agar dibebaskan. Saya percaya sepenuhnya apa yang selama ini ia kerjakan. Seluruhnya untuk bangsa dan negara.

Saya membuat petisi ini dibantu oleh Mbak Alissa Wahid. Saya berharap Bapak Presiden Jokowi, Bapak Kapolri Badrodin, dan Ketua KPK Bapak Ruki agar segera membebaskan suami saya dari segala tuduhan," tulisnya.

Untungnya berkat desakan dari banyak pihak, Novel Baswedan saat itu pun kembali dibebaskan dari penahanannya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Dengan kebebasan tersebut, tentu keluarganya menyambut dengan bahagia. Emilda bahkan mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang mendukung suaminya.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi, Pak Kapolri (waktu itu) Jenderal Badrodin Haiti, seluruh pimpinan KPK, rekan sejawat, dan seluruh masyarakat Indonesia yang memberikan dukungan moril dan doa, seluruh keluarga dan teman-teman, juga seluruh rekan pers," kata Emil dari kediamannya di Kelapa Gading Jakarta Utara.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda