Mengenal Non-Monogami Konsensual, Ketika Mencintai Dua Orang Secara Bersamaan

Mengenal Non-Monogami Konsensual, Ketika Mencintai Dua Orang Secara Bersamaan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mencintai dua orang secara bersamaan bisa saja terjadi, Bunda. Kebanyakan perasaan ini mungkin dipendam atau disembunyikan pasangan secara diam-diam. Namun, ada pula pasangan suami istri yang memutuskan untuk terbuka menjalaninya.

Gaya hubungan terbuka ini disebut juga non-monogami konsensual atau consensual non-monogamy (CNM). Dikutip dari BBC, CNM memungkinkan kedua belah pihak yang berpasangan bebas untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

CNM dapat menggabungkan segala sesuatu, mulai dari poliamori (hubungan yang melibatkan lebih dari dua orang), swinging (berganti-ganti pasangan), atau bentuk lain dari 'open relationship'. Apa pun bentuknya, satu hal yang harus ada di dalam CNM, yakni pasangan sudah mendiskusikan dan menyetujui batasan, seperti seberapa jauh mereka menjalani hubungan, serta kapan dan di mana.

Terlepas dari prevalensi monogami, manusia ternyata cukup terobsesi untuk berhubungan seks dengan orang lain selain pasangannya, Bunda. Psikolog Justin Lehmiller pernah meminta 4.000 orang Amerika untuk menggambarkan fantasi seksual mereka dalam bukunya Tell Me What You Want.

Foto: Mia Kurnia Sari

"Bila kita menghitung semua orang yang menjalin hubungan, sekitar 5 persen akan mendefinisikannya sebagai CNM," kata Amy Muise, asisten profesor psikologi di York University di Toronto, Kanada.

"Dalam beberapa kesempatan di sepanjang hidupnya, 21 orang pernah menjadi non-monogami," sambungnya.

Dilansir Psychology Today, CNM didefinisikan sebagai gaya hubungan di mana pasangan secara terbuka menyetujui kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu hubungan seksual atau romantis dalam satu waktu. CNM seringkali mendapatkan stigma negatif, Bunda.

Stereotip umum dari CNM adalah tentang seks. Banyak orang berpikir, kesempatan 'seksual' yang lebih besar adalah hal utama yang menarik orang dalam hubungan ini. Banyak juga yang melihat hubungan ini berakar pada masalah, sehingga orang yang melakukan CNM cenderung didasari pada kondisi tidak bahagia.

Lalu apa yang membuat seseorang tertarik mencintai dua orang secara bersamaan atau memutuskan untuk menjalani CNM? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga kehidupan poliandri di Tibet, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

ALASAN PASANGAN MENJALANI CNM

Mengenal Non-Monogami Konsensual, Ketika Mencintai Dua Orang Secara Bersamaan/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Non-monogami konsensual atau consensual non-monogamy (CNM) menjadi konsep baru dalam menjalin hubungan. Dalam CNM, kedua belah pihak yang berpasangan secara terbuka menyetujui adanya hubungan romantis dengan orang lain.

Penulis buku The Psychology of Human Sexuality, Justin J. Lehmiller, Ph.D., menjelaskan bahwa ada alasan kenapa orang memutuskan CNM. Alasan ini disimpulkan dari sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior.

"Peneliti melakukan survei pada 540 orang yang berada dalam hubungan CNM. Peserta rata-rata berusia 34 tahun dan sebagian besar berasal dari Amerika Utara," kata Lehmiller.

Pertanyaan penting yang diajukan kepada peserta, yakni tentang alasannya menjalani hubungan dengan lebih dari satu orang atau CNM. Nah, berikut 6 alasan yang membuat orang menjalani CNM sesuai studi tersebut:

1. Otonomi atau kendali pribadi

Pada dasarnya, CNM berpusat pada gagasan untuk melakukan apa pun yang terasa paling alami bagi individu dan menjadi diri sendiri.

"Penting bagi peserta untuk merasa seolah-olah memiliki kendali atas tubuh mereka sendiri serta cara mereka berinteraksi dan terhubung dengan orang lain. Memiliki otonomi seksual dan hubungan tampaknya mendorong kemandirian," ujar Lehmiller.

Simak penjelasan lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

ALASAN ORANG JALANI CNM: KEYAKINAN HINGGA SEKSUALITAS

Mengenal Non-Monogami Konsensual, Ketika Mencintai Dua Orang Secara Bersamaan/ Foto: iStock

2. Kepercayaan

Keyakinan mencerminkan tekanan antara batasan monogami dan kemungkinan yang ditawarkan oleh CNM, serta gagasan tentang bagaimana kebutuhan pribadi dan interpersonal harus dipenuhi. Kepercayaan ini umumnya melibatkan gagasan bahwa satu pasangan tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan secara seksual dan emosional.

3. Relationality

Banyak peserta mengatakan bahwa hubungan semacam ini memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan, tanpa harus menyembunyikan sesuatu dari pasangan atau terlibat dalam penipuan. CNM dianggap sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan, mengembangkan koneksi, dan memelihara hubungan kemitraan.

4. Seksualitas

Peserta penelitian merasa bahwa CNM dapat memberikan kesempatan setiap orang untuk mengeksplorasi identitas dan ekspresi seksual mereka, Bunda. Selain itu, CNM juga menawarkan lebih banyak kesenangan, petualangan seksual, serta menyediakan jalan untuk menangani hasrat seksual yang berbeda dalam hubungan.

5. Memperluas hubungan

Hubungan CNM dilihat sebagai kesempatan untuk memperluas suatu keinginan dalam diri seseorang. Selain itu, hubungan ini bisa menjadi kesempatan untuk mengalami lebih banyak aktivitas non-seksual dengan cara yang mengurangi tekanan pada salah satu pasangan tertentu.

"Mereka juga melihat ini sebagai cara untuk menumbuhkan dan memperluas hubungan yang ada saat ini. Serta dapat memungkinkan keintiman dan koneksi lebih dalam mencapai rasa aman yang lebih besar," kata Lehmiller.

6. Pragmatisme

CNM dianggap lebih praktis daripada monogami dan sesuai dengan gaya hidup masa kini. CNM dianggap bisa memenuhi tuntutan pekerjaan, kehidupan keluarga, menjaga hubungan jarak jauh, dan memiliki hubungan yang sesuai dengan tahap kehidupan.