Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Tips 'Quiet Sex' agar Seks Aman Dilakukan dan Tak Bangunkan Si Kecil

Kinan   |   HaiBunda

Minggu, 23 Jan 2022 21:45 WIB

Lovely couple in pyjamas spending Valentine's day in their bed, and sharing their love and affection
Foto: iStock/Metro

Seks yang tenang alias quiet sex kadang-kadang perlu diterapkan, terutama dalam kondisi tertentu. Misalnya saat ada tamu di rumah atau masih tidur sekamar dengan anak.

Namun meski seks dilakukan minim suara, bukan berarti keintimannya pasti berkurang lho, Bunda. Seks yang tenang juga tetap dapat terasa menggairahkan selama dilakukan dengan tepat.

Berikut tips quiet sex agar seks bisa lebih aman dilakukan dengan minim suara dan tetap tenang:

1. Cari waktu ketika orang lain cenderung tidak terjaga

Dikutip dari Healthline, selalu perhatikan kondisi sekitar saat ingin melakukan hubungan seks yang tenang. Biasanya waktu yang dapat dipilih yakni di tengah malam atau dini hari. Meski begitu, tak ada salahnya untuk memastikan terlebih dahulu supaya lebih aman, ya.

2. Lakukan di kamar mandi

Seks saat mandi atau shower sex cenderung tidak berisik, asalkan ada pancuran yang suaranya dapat mengalihkan. Jika ingin coba melakukan seks di kamar mandi, berhati-hatilah untuk menghindari terpeleset dan jatuh.

3. Hindari seks di tempat tidur

Tempat tidur, terutama pada kondisi tertentu, dapat menimbulkan berbagai jenis suara saat seks dilakukan dengan terburu-buru. Misalnya suara pegas kasur atau benturan pada dipan.

Untuk menghindari risiko suara berisik ini, lebih baik pilih sofa atau di lantai dengan alas empuk. Meskipun mungkin bukan tempat yang aman, setidaknya area ini minim suara berisik, Bunda. 

4. Cari lokasi lain

Jika kedekatan dengan kamar tidur lain adalah masalah yang Bunda khawatirkan, cobalah untuk mencari ruangan lain untuk berhubungan seks. Misalnya di ruang kerja atau ruang bermain.

Jangan lupa untuk mengunci pintu terlebih dahulu supaya lebih aman. Ingat juga bahwa tips ini tak berlaku jika kondisinya Bunda sedang menginap di rumah orang lain, ya.

5. Tambahkan suara pengalih lain

Kebisingan tambahan dapat memberi Bunda lebih banyak pengalih suara. Beberapa sumber suara yang bisa digunakan misalnya musik atau televisi. 

Simak tips lain di halaman berikutnya, Bunda.

Hindari kebiasaan berikut ini agar performa seks Bunda terjaga, kasih tahu suami juga, ya!

[Gambas:Video Haibunda]




PERHATIKAN TEMPO

Foto: iStock/Metro

6. Selalu siapkan bantal

Selain bisa jadi alas kepala, bantal juga bisa dimanfaatkan saat sedang ingin berhubungan seks minim suara. Ya, gunakan bantal untuk menutup mulut saat sedang ingin bersuara. Ini supaya suara yang dikeluarkan tidak terlalu kencang. 

7. Fokus pada outercourse dan seks oral

Seks yang tenang dan minim suara bisa menjadi momen tepat untuk mencoba hal-hal baru. Misalnya dengan lebih berfokus pada outercourse dan seks oral. Pilih aktivitas seks apa pun yang terasa nyaman bagi Bunda dan suami. 

8. Pilih posisi seks yang tepat

Ada beberapa posisi yang dapat Bunda coba agar seks bisa dilakukan dengan minim suara. Misalnya posisi berbaring miring sambil berpelukan. 

Dalam posisi ini, hampir tidak mungkin untuk penetrasi dilakukan terlalu cepat. Selain itu, kontak mata dan kedekatan tubuh juga membuat keintiman satu sama lain lebih terjaga.

9. Bernapas melalui hidung

Menghirup dan menhembuskan napas melalui hidung akan membuat Bunda lebih tenang, dibandingkan jika bernapas mulut.

Napas melalui hidung juga membuat tarikannya semakin dalam, sehingga mengaktifkan diafragma, otot perut, dan dasar panggul yang dapat meningkatkan sensasi seks.

10. Lakukan dengan tempo lambat

Hindari melakukan seks dengan tempo terlalu cepat jika ingin minim suara, Bunda. Fokus pada gerakan dan sentuhan pasangan, serta jangan lupakan kontak mata. Ini akan membantu membuat suara yang ditimbulkan tidak terlalu gaduh.

Demikian ulasan tentang tips quiet sex atau seks yang tenang dan minim suara. Ada yang pernah Bunda coba terapkan?


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda