Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Harga Minyak Goreng Melambung Tinggi, Ternyata Gara-gara Hal Ini Bun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 10 Nov 2021 08:16 WIB

Cooking meal in a pot. Bottle of Extra virgin oil pouring in to pot for cooking meal. Healthy food concept.
Ilustrasi minyak goreng/Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar
Jakarta -

Sejak beberapa waktu terakhir, harga minyak goreng di pasaran tengah melambung tinggi dari harga normal. Apakah fenomena ini turut Bunda alami? Harga minyak goreng kemasan 2 liter yang biasanya dijual seharga Rp27.000 naik hingga Rp30.000 lebih.

Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, sejak beberapa waktu lalu ada beberapa hal yang terjadi pada penjualan minyak goreng. Harga jenis minyak goreng mengalami lonjakan, di antaranya pada minyak goreng kemasan bermerek 1, minyak goreng kemasan bermerek 2, dan minyak goreng curah.

Menerima banyak laporan mengenai harga minyak goreng yang naik, Kementrian Perdagangan (Kemendag) pun melakukan pemantauan, Bunda. Berdasarkan laporan Kemendag, saat ini harga minyak goreng rata-rata nasional berkisar Rp16.100/liter untuk minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana Rp16.200/liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp17.800/liter.

Sedangkan untuk harga minyak di Kota Padang menjadi Rp18.250 per kg. Untuk DKI Jakarta sendiri, terpantau harga minyak goreng kemasan bermerek 1 sebesar Rp17.350 per kg dari yang sebelumnya Rp16.900 per kg.

Kemudian untuk minyak goreng kemasan bermerek 2 terpantau naik sebesar 0,6 persen atau Rp100 menjadi Rp16.800 per kg. Untuk DKI Jakarta, harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga tercatat mengalami sedikit kenaikan dari Rp Rp17.150 per kg jadi Rp17.500 per kg.

Kenapa dan apa ya penyebabnya? Kementerian Perdagangan mengungkap sederet penyebab mahalnya harga minyak goreng, Bunda.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.

"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7 persen dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, baru-baru ini.

Kemudian, produksi Crude Palm Oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8 persen. Hal itu dikatakan karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi.

Selain itu terjadi, krisis energi di beberapa negara seperti India, China, Eropa, sehingga mengalihkan bioenergi termasuk biodiesel.

"Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional," kata Oke Nurwan.

Dalam keterangan terpisah, Oke Nurwan menyebut meski harga minyak goreng mengalami kenaikan pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, sima juga lima minyak alami untuk kesehatan dan kecantikan kulit dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda