Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Terungkap, Penyebab Harga Minyak Goreng Mahal Ternyata Karena Ini Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 07 Nov 2021 15:40 WIB

woman pouring cooking oil from bottle into frying pan on stove
ilustrasi minyak goreng/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Cunaplus_M.Faba
Jakarta -

Akhir-akhir ini, harga minyak goreng naik di pasaran naik. Bunda turut merasakannya tidak? Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, beberapa waktu lalu, jenis minyak goreng yang mengalami lonjakan adalah minyak goreng kemasan bermerek 1, minyak goreng kemasan bermerek 2, dan minyak goreng curah, Bunda.

Seperti harga minyak goreng kemasan bermerek 1, naik sebesar 0,58 persen atau Rp 100 menjadi Rp 17.300 per kilogram (kg). Lalu Kota Padang Rp 18.250 per kg. DKI Jakarta sendiri tercatat harga minyak goreng kemasan bermerek 1 sebesar Rp 17.350 per kg, dari yang sebelumnya Rp 16.900 per kg.

Kemudian untuk minyak goreng kemasan bermerek 2 terpantau naik sebesar 0,6 persen atau Rp 100 menjadi Rp 16.800 per kg. Untuk DKI Jakarta, harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga tercatat mengalami sedikit kenaikan dari Rp Rp 17.150 per kg jadi Rp 17.500 per kg.

Kenapa dan apa ya penyebabnya? Kementerian Perdagangan mengungkap sederet penyebab mahalnya harga minyak goreng, Bunda.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan kenaikan harga minyak goreng karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.

Tips Mengecilkan Perut Buncit

"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7 persen dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya kepada detikcom melalui pesan singkat, baru-baru ini.

Kemudian, produksi Crude Palm Oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8 persen. Hal itu dikatakan karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi.

Selain itu terjadi, krisis energi di beberapa negara seperti India, China, Eropa, sehingga mengalihkan bioenergi termasuk biodiesel.

"Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional," kata Oke Nurwan.

Dalam keterangan terpisah, Oke Nurwan menyebut meski harga minyak goreng mengalami kenaikan pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(aci/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda