Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penyebab Harga Minyak Goreng Naik, Simak di Sini Penjelasannya Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Nov 2021 10:19 WIB

Cooking meal in a pot. Bottle of Extra virgin oil pouring in to pot for cooking meal. Healthy food concept.
Ilustrasi Minyak Goreng / Foto: Getty Images/iStockphoto/dulezidar
Jakarta -

Belakangan ini, Bunda mungkin merasakan harga minyak goreng di pasaran sedang naik. Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, ada 3 jenis minyak goreng yang mengalami kenaikan harga di pasaran, nih.

Ketiga jenis minyak goreng tersebut adalah minyak goreng kemasan bermerek 1, minyak goreng kemasan bermerek 2, dan minyak goreng curah. Kenaikan harga minyak goreng belakangan ini cukup banyak dikeluhkan oleh banyak orang, Bunda.

Seperti harga minyak goreng kemasan bermerek 1, naik sebesar 0,58 persen atau Rp 100 menjadi Rp 17.300 per kilogram (kg). Lalu Kota Padang Rp 18.250 per kg. DKI Jakarta sendiri tercatat harga minyak goreng kemasan bermerek 1 sebesar Rp 17.350 per kg, dari yang sebelumnya Rp 16.900 per kg.

Kemudian untuk minyak goreng kemasan bermerek 2 terpantau naik sebesar 0,6 persen atau Rp 100 menjadi Rp 16.800 per kg. Untuk DKI Jakarta, harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga tercatat mengalami sedikit kenaikan dari Rp Rp 17.150 per kg jadi Rp 17.500 per kg.

Kenapa dan apa ya penyebabnya? Kementerian Perdagangan mengungkap sederet penyebab mahalnya harga minyak goreng, Bunda.

Banner Manfaat Air MawarBanner Manfaat Air Mawar/ Foto: HaiBunda/Mia

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan kenaikan harga minyak goreng karena adanya berbagai hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga naik.

"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7 persen dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," tutur Oke Nurwan, belum lama ini.

Kemudian, produksi Crude Palm Oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8 persen. Hal itu dikatakan karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi.

Selain itu terjadi, krisis energi di beberapa negara seperti India, China, Eropa, sehingga mengalihkan bioenergi termasuk biodiesel.

"Biaya logistik tinggi (akibat pandemi) karena penurunan frekuensi pelayaran sehingga space kapal angkut terbatas juga berdampak pada kelangkaan kontainer internasional," kata Oke Nurwan.

Dalam keterangan terpisah, Oke Nurwan menyebut meski harga minyak goreng mengalami kenaikan pasokan minyak goreng di masyarakat saat ini aman. TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, saksikan juga video aplikasi memasak yang bisa hasilkan uang dari rumah.

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda