5 Kesalahan yang Perlu Dihindari Saat Beli Karpet untuk Dekorasi Rumah

living room in newly constructed luxury home

Ilustrasi karpet melengkapi dekorasi rumah. Foto: Getty Images/iStockphoto/hikesterson

Karpet menjadi salah satu item yang selalu mewarnai rumah minimalis Bunda. Karpet menambahkan begitu banyak kehangatan, karakter, dan kenyamanan dalam setiap ruangan di rumah.

Karpet yang tepat benar-benar bisa mengubah ruangan dan bertahan meski dipakai bertahun-tahun. Hal ini dikatakan oleh desainer interior Danielle Chiprut.

“Ada beberapa bagian rumah yang memiliki kekuatan untuk menyatukan ruangan seperti karpet. Karpet membuat ruangan terasa hangat dan bisa mengatur suasana dengan baik. Karpet juga membantu membagi ruangan tanpa partisi,” ujar Danielle seperti dilansir dari The Spruce.

Apa Bunda sering tergiur untuk belanja karpet? Jangan hanya karena murah namun perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih karpet.

Berikut kesalahan yang perlu dihindari saat membeli karpet menurut para ahli interior. Jangan diulang ya, Bunda.

1. Biaya VS Kualitas

Hal pertama yang perlu dipertimbangkan saat membeli karpet untuk dekorasi rumah adalah biaya dan kualitas. Jadi jangan hanya melihat biaya masuk budget langsung beli namun pertimbangkan juga kualitasnya.

Desainer Madison Lussier mengatakan bahwa karpet harganya bervariasi. Namun jika memilih karpet hanya karena murah maka kemungkinan tidak akan tahan lama.

“Anggaran selalu menjadi faktor penentu yang besar soal karpet. Karpet yang lebih murah namun bahannya terbuat dari viscose tidak akan terlihat bagus dalam setahun. Dibandingkan karpet wol rajutan tangan yang mungkin bisa awet bertahun-tahun,” jelas Madison.

2. Perhatikan bagian bawah karpet

Perhatian bagian bawah karpet saat membelinya. Ini akan memberikan perbedaan besar saat karpet digunakan.

“Membeli karpet dengan alas yang nyaman mungkin tampak seperti barang mahal yang sebenarnya tak diperlukan. Namun itu membuat perbedaan besar pada kenyamanan dan rasa saat diinjak. Tidak hanya itu tapi juga mencegah slip,” ujar Madison.

3. Meremehkan ukuran

Mungkin Bunda membeli karpet hanya karena cantik dan murah namun meremehkan ukurannya. Bunda berpikir, karpet bisa digunakan di mana saja maka tidak peduli dengan ukurannya.

Ini sebenarnya menjadi kesalahan yang sering dilakukan. Ketika karpet tersebut terlalu kecil untuk ruangannya maka akan membuat tampilan terlihat sedikit berantakan.

“Kesalahan terbesar yang dilakukan orang saat membeli karpet adalah terlalu kecil untuk ruangannya,” kata desainer Michelle Gage.

Baca dua kesalahan lainnya di halaman selanjutnya ya, Bunda.

Simak juga video curhat Esha Mahenra yang memilih jadi ayah rumah tangga:

[Gambas:Video Haibunda]

ASAL BELI TAPI TAK TAHU PENEMPATANNYA

Bohemian living room interior 3d render with beige colored furniture and wooden elements and light blue colored wall

Ilustrasi karpet melengkapi dekorasi rumah. Foto: Getty Images/CreativaStudio

Gage mengatakan bahwa Bunda tak harus mengukur ruangan terlebih dahulu karena banyak panduan di internet yang bisa menunjukkan skala terbaik. Memang karpet yang besar lebih mahal, namun jangan membeli sesuatu yang malah membuat ruangan tampak berantakan.

“Bahkan jika karpetnya cantik tidak akan menjadi baik jika ukurannya tidak tepat. Karpet yang terlalu kecil akan membuat ruangan terasa tidak seimbang bahkan karpet paling indah pun bisa merusak pemandangan,” tambahnya.

4. Tidak mempertimbangkan penempatan karpet

Penting mempertimbangkan penempatan karpet. Sebelum membeli karpet sebaiknya pikirkan dulu mau di letakkan pada sudut mana kah?

Untuk area dengan lalu lintas tinggi maka tidak cocok memilih karpet yang terbuat dari bahan viscose atau licin. “Ini terlalu halus dari serat. Cobalah karpet 100% nilon, wol, dan serat sintesis lainnya,” saran desainer Kelsey Haywood.

5. Tidak sesuai dengan konsep rumah

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat membeli karpet adalah tidak sesuai dengan konsep rumah dan ruangannya.

Jika tidak sesuai konsep rumah maka bisa membuat tampilan kurang menarik. Belum lagi jika karpet yang menawarkan begitu banyak warna serta tekstur bisa tidak cocok dengan rumah Bunda.