HaiBunda

MOM'S LIFE

Sekitar 80% Warga RI Disebut Sudah Terpapar COVID-19 Delta, Pakar UGM Ungkap Dampaknya

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 22 Nov 2021 17:40 WIB
Ilustrasi Virus Delta/Foto: Getty Images/iStockphoto/Diy13
Jakarta -

Ada banyak jenis varian mutasi virus COVID-19 yang menyebar di dunia, Bunda. Salah satunya yang dikenal sangat berbahaya adalah Corona varian Delta.

Dilansir dari situs PBS, penularan varian Delta di Amerika Serikat terjadi karena masih banyak masyarakat yang belum vaksinasi. Bahkan 99 persen dari korban meninggal COVID-19 pada Juni adalah mereka yang belum mendapatkan vaksin.

"Kami melihat adanya peningkatan kasus positif dan kematian di antara mereka yang belum melakukan vaksinasi," kata Direktur CDC Dr. Rochelle Walensky.


COVID-19 varian Delta harus diwaspadai karena lebih menular. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa varian virus ini adalah hasil dari perubahan gen virus yang bereplikasi, lalu bermutasi secara alami dari materi genetiknya.

Sementara itu, menurut Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Citra Indriani, menyatakan bahwa kemungkinan besar ada sekitar 80 persen penduduk di Indonesia telat terinfeksi varian Delta, Bunda. Ia juga menggambarkan bahwa fenomena ini adalah salah satu penyebab kasus Corona di Indonesia semakin menurun.

Citra menyatakan kalau banyak warga Indonesia yang sudah memiliki sistem imun alami akibat infeksi COVID-19, Bunda. Tak hanya itu, penurunan kasus juga terjadi karena vaksinasi COVID-19 di Indonesia semakin bertambah dan menyebar luas.

"Infeksi COVID-19 lebih dari 50 persen adalah asimtomatis, mungkin 80 persen penduduk kita telah terinfeksi (varian) Delta," kata Citra dilansir laman detikcom, Senin (22/11/2021).

Dalam keterangan resminya, Citra menuturkan bahwa antibodi yang terbentuk oleh salah satu varian ini belum tentu bisa diandalkan kalau seseorang terkena virus Corona dengan varian lainnya, Bunda.

"Sebagian besar infeksi natural membentuk antibodi yang spesifik untuk virus atau strain virus yang menginfeksi, tidak untuk strain yang lain. Sehingga imunitas alamiah yang terbentuk saat ini mungkin tidak bisa kita andalkan apabila kita kedatangan strain yang baru," paparnya.

Meski sebagian besar warga Indonesia sudah memiliki antibodi dan melakukan vaksinasi dosis lengkap, Citra tetap mengingatkan agar Bunda dan masyarakat lainnya tetap berhati-hati menjelang Natal dan tahun baru. Peningkatan COVID-19 biasanya terjadi karena adanya peningkatan mobilitas, Bunda.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.



(mua/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Dua Bayi Meninggal Dunia Diduga Akibat Sabun Cuci Terkontaminasi, Ini Gejalanya

Parenting Nadhifa Fitrina

Priceless, 7 Potret Rona Bahagia Publik Figur saat Ungkap Jenis Kelamin Bayi di Gender Reveal

Kehamilan Annisa Karnesyia

DPR Ajukan Gerbong Merokok, KAI Tegaskan Kereta Tetap Bebas Asap

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Dear Bunda, Ini 3 Pengorbanan yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Sukses

Mom's Life Tim HaiBunda

7 Fakta Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Aparat Desa Dapat Sanksi

Parenting Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tangguh! 5 Potret Artis Jalani Hidup sebagai Single Parent, Kimberly Ryder hingga Acha Septriasa

DPR Ajukan Gerbong Merokok, KAI Tegaskan Kereta Tetap Bebas Asap

Priceless, 7 Potret Rona Bahagia Publik Figur saat Ungkap Jenis Kelamin Bayi di Gender Reveal

Dua Bayi Meninggal Dunia Diduga Akibat Sabun Cuci Terkontaminasi, Ini Gejalanya

Dear Bunda, Ini 3 Pengorbanan yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Sukses

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK