Tasya Kamila Beri Jawaban Menohok saat Dinyinyirin Sekolah S2 Cuma Urus Anak

Tasya Kamila telah dikenal sebagai penyanyi cilik. Namun, di usianya yang dewasa, ia dikenal sebagai public figure sekaligus seorang bunda yang punya track record pendidikan yang sangat baik.

Bunda satu anak ini merupakan lulusan S1 Universitas Indonesia dan S2 Columbia University, lho. Tak tanggung-tanggung, saat melanjutkan S2-nya, Tasya mendapat beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan.

Kembali ke Indonesia, Tasya pun tak hanya disibukkan menjadi perannya sebagai public figure tapi juga mengurus anak. Sayangnya, apa yang Tasya lakukan selepas S2 ini sering dipertanyakan, Bunda. Penyanyi berusia 30 tahun itu kerap mendapat stigma.

"Tiap sharing pengalaman real aku mendapatkan stigma perempuan ngapain sekolah sih kalau ujung-ujungnya jadi emak-emak? Pasti berujung ditanyain netizen soal pengabdian buat Indonesia, karena waktu S2 dibiayai beasiswa," ujarnya.

Tasya mengaku sering banget mendapat pertanyaan apa kontribusinya terhadap Indonesia setelah mendapat beasiswa LPDP. Ia pun merasa serba salah, khawatir berkesan defensif atau pamer soal apa yang ia lakukan selama ini.

"Orang-orang terdekat ku sih selalu bilang ke aku. No you dont have to explain yourself! Tapi duh kadang sedih juga pas bacain komen-komen terus enggak dianggap berguna, dikira enggak berusaha memberikan kontribusi bagi bangsa."

"Karena sesungguhnya waktu S2 kemarin aku berusaha betul, I really worked hard to earn my Master's degree. Dude, waktu bokap gue berpulang aja gue masih pikirin tugas-tugas S2 gue makanya enggak bisa balik Indonesia buat makamin bokap sendiri. Dedikasi enggak tuh buat sekolah."

Tasya pun akhirnya menjelaskan tentang beasiswa LPDP dan apa yang sudah ia kerjakan selama ini, yang mungkin tak banyak orang tahu, Bunda. Ia menyebut bahwa perlu diketahui bahwa beasiswa LPDP tidak menjabarkan secara spesifik apa bentuk pengabdian pada negara yang harus dilakukan awardee-nya setelah lulus.

"Aku rasa ini karena mereka paham bahwa tiap orang memiliki cara dan kapasitasnya masing-masing untuk berkontribusi dan mengabdi pada negara dengan menggunakan keilmuan yang mereka dapatkan saat sekolah. Jalurnya bisa macam-macam, bisa jalur pemerintahan, swasta, organisasi, komunitas, dll," tulis Tasya Kamila.

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.

Simak juga tips parenting generasi alpha melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TAK BANYAK YANG TAHU, INI KONTRIBUSI TASYA USAI LULUS S2

Tasya Kamila dan Arrasya/ Foto: Instagram @tasyakamila

Ternyata, setelah lulus S2 dengan beasiswa LPDP, banyak yang telah Tasya lakukan, Bunda. Di antaranya menjadi jembatan antara policymakers, decisionmakers dan publik terlibat langsung dalam industri kreatif Indonesia.

Ia juga membuat gerakan, project, fasilitas, sarana edukasi untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup. Lalu, terlibat dalam kegiatan-kegiatan youth empowerment.

Tasya juga mengajar anak-anak SMA melalui aplikasi ed tech, magang di Kementerian dan Lembaga pemerintah plus terlibat di organisasi internasional, lho.

Tak lupa, Tasya juga mewarnai masa kecil segenap anak-anak Indonesia agar #SelaluRiangSertaGembira dengan lagu-lagu bertajuk Libur Telah Tiba.

"Iya paham, usahaku emang mungkin belum terlalu banyak. Maafin ya aku belum sehebat dia. Apalagi dong yang musti aku coba? Kalau menarik, yuk kita kerjain bareng!" ungkapnya.

Tasya Kamila pun menjelaskan kenapa saat ini masih berkutat di dunia hiburan usai S2. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

TASYA KAMILA ENGGAN TINGGALKAN DUNIA HIBURAN USAI S2

Tasya Kamila, suami, dan anak/ Foto: Instagram @tasyakamila

Selain dipertanyakan kontribusi, Tasya Kamila juga beberapa kali diprotes mengapa masih sering posting endorse, menyanyi, dan main sinetron usai selesaikan S2.

"Kebetulan jauh dari sebelum menerima beasiswa aku udah berkarier di dunia entertainment nih. Emang kerjaanku dari cilik tuh di situ, Maliih! Dan sejauh ini enggak pernah ada niatan untuk ninggalin dunia entertainment."

"Malah justru karena punya platform sebagai public figure, punya modal buat menjangkau publik, bisa dimanfaatin buat sharing ilmu dan informasi yang bermanfaat."

Tasya Kamila juga mengatakan bahwa beasiswa LPDP adalah beasiswa yang inklusif, siapapun berhak mendapatkannya, Bunda. Selain itu, tak cuma LPDP, ada banyak beasiswa lain yang bisa diraih.

"So percaya deh, rezeki yang aku dapetin enggak akan mengurangi rezekimu atau rezeki orang lain kok," ujar Tasya Kamila.

Bagi Tasya, yang namanya kontribusi buat Indonesia itu adalah komitmen seumur hidup dan sulit untuk dinilai hanya dari satu poin dalam kehidupan. Tasya pun mengaku selalu berusaha semampunya bahwa di tiap apa yang ia lakukan dan kerjakan harus ada manfaatnya buat kebaikan, kemajuan, keberlanjutan Indonesia tercinta.

"Dah lah ya jangan kebanyakan sibuk ngurusin apa yang orang lain mustinya berikan untuk negara kita. Lebih baik kita pikirin dan lakukan apa yang kita sendiri bisa berikan untuk bangsa ini. Semangat!" tutur Tasya.