Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Inspiratif Nadia Atmaji, Sekolah S2 di Luar Negeri & Kompak Urus Anak dengan Suami

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 12 Sep 2021 20:05 WIB

Nadia Atmaji
Nadia Atmaji/Foto: Instagram @nadiaatmaji

Bunda kenal dengan Nadia Atmaji? Wanita yang akrab disapa Nadia ini menjadi salah satu sosok inspiratif, lho. Bagaimana tidak, selain memiliki kesibukan sebagai pengusaha, penulis dan content creator di platform YouTube maupun Instagram, Bunda seorang anak perempuan ini juga menjadi mahasiswa master di Universitas UCL London, Inggris, lho.

Diketahui, Nadia menjadi salah satu dari ribuan calon mahasiswa program beasiswa LPDP, Bunda. Di kampus UCL London, ia mengambil jurusan Digital Media, Culture and Education dengan durasi selama 12 bulan.

Meski memiliki kesibukan yang luar biasa, Nadia tampaknya berhasil mengatur semuanya, ya. Bahkan, Nadia sendiri mengaku tak menyangka bahwa dirinya bisa diterima di kampus tersebut.

"Alhamdulillah, jujur sangat tidak menyangka bisa diterima di kampus terbaik ke 8 di dunia," tuturnya pada HaiBunda melalui WhatsApp belum lama ini.

Dalam kesempatan ini, Nadia menceritakan soal motivasinya, Bunda. Mantan jurnalis Metro TV itu menyebut bahwa dirinya ingin menjadi individu yang lebih baik sehingga bisa bermanfaat bagi keluarga serta orang-orang yang berada di sekitarnya.

Banner Bule Perancis Nangis Biaya Karantina di Jakarta

"Saya ingin menjadi individu yang lebih baik."

"Mempunyai karir yang lebih maju, sehingga bisa bermanfaat untuk keluarga dan lebih banyak orang di lingkungan sekitar saya," sambungnya.

Bunda tentunya penasaran, ya. Kira-kira bagaimana dengan anak serta sang suami? Apakah ikut ke Inggris?

Soal itu, Nadia nyatanya sudah merencanakan untuk membawa anaknya, Ayana, dan sang suami, Bisma Anugerah, ke Inggris. Mereka bahkan sudah menyiapkan berbagai hal, mulai dari riset pada bunda-bunda mahasiswa di sana, akomodasi, hingga cara berhemat hidup di negara tersebut.

Suami dan anak Nadia juga sudah membuat paspor baru serta cek kesehatan untuk keperluan visa.

"Semula anak dan suami saya memang direncanakan untuk ikut ke Inggris. Semua hal telah dipersiapkan, sudah riset ke teman 'student mama' yang berhasil membawa keluarga ke luar negeri, sudah survei tempat tinggal atau akomodasi, sudah cari tahu cara berhemat juga," katanya.

Akan tetapi, rencana tersebut tak dapat diwujudkan, Bunda. Ini karena Indonesia masuk dalam daftar negara yang dilarang masuk di masa pandemi COVID-19.

"Namun tiba-tiba Indonesia menjadi red-list countries. Artinya kami harus mengikuti karantina wajib di hotel dengan biaya yang luar biasa besar."

"Padahal untuk suami dan anak, tidak ditanggung oleh LPDP," sambungnya.

Dengan berat hati, akhirnya Nadia dan suami pun merundingkan hal tersebut. Mereka lantas mengambil keputusan untuk Nadia sendiri yang berangkat. Dari hasil keputusan itu, Nadia berharap agar suatu saat nanti, keluarganya dapat mengunjunginya di sana.

"Setelah saya dan suami berdiskusi dengan mendalam dan mempertimbangkan berbagai aspek serta masukan dari orang tua, akhirnya diputuskan saya saja yang berangkat ke Inggris."

"Suami dan anak tetap di Indonesia. Harapannya suatu saat mereka bisa visit ke London," lanjutnya.

Nadia mengaku sedih karena ia pernah membayangkan sang buah hati berlari-lari di taman di Inggris. Menurut Nadia, alasan utama ia tak mengajak anak dan suami karena situasi pandemi yang penuh ketidakpastian.

Selain itu orang tua Nadia dan suami juga memberi masukan agar ia tak membawa anaknya untuk alasan kesehatan dan keamanan.

"Suami saya juga pernah S2 di Australia, ia paham bagaimana tugas mahasiswa master bisa sangat menyita waktu dan mental. Ia ingin saya fokus berkuliah," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadia berterima kasih kepada kedua orang tuanya karena telah mengajarkan dirinya untuk mengejar mimpi. Bahkan, kata Nadia, orang tuanya berkenan turut menjaga anaknya selama ia kuliar.

"Ayah saya bilang saat di bandara, "Nadia fokus belajar saja. Anakmu di tangan yang benar." Air mata di pelupuk mata saya tak terasa menetes begitu saja," tutur Nadia.

Begitu pula dengan kedua mertua Nadia. Menurutnya, sang mertua tidak menghakimi dan sangat mendukung keputusannya.

"Mereka menguatkan saya dalam proses yang berat ini," ucapnya.

Lalu terkait anak, bagaimana cara Nadia dan sang suami membagi peran parenting? Simak selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, tonton juga potret keseruan Tasya Kamila yang temani suami kuliah di New York dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PERAN SUAMI YANG LUAR BIASA

Nadia Atmaji

Nadia Atmaji dan suami/Foto: Instagram @nadiaatmaji

Berbicara soal mengasuh atau parenting pada anak semata wayang, Nadia dan Bisma nyatanya siap bekerjasama dengan maksimal, Bunda. Sebelum Nadia berangkat ke Inggris, ia menyiapkan semua kebutuhan sang buah hati, termasuk konsultasi pada psikolog anak.

"Sebelum berangkat kuliah, saya telah mempersiapkan tabel KMS untuk memantau tumbuh kembang anak, lalu mempersiapkan materi ajar seperti flash cards, mendaftarkan ke kelas online untuk anak."

"Nantinya selama saya kuliah, saya dan suami sepakat bahwa suami bertanggungjawab penuh atas tumbuh kembang anak. Sementara itu saya akan secara reguler video call dengan Ayana. Saya juga telah berkonsultasi dengan psikolog anak," terangnya.

Untuk video call ini, Nadia disarankan untuk melakukannya di jam yang sama di setiap harinya. Ia juga menyebutkan, kegiatan tersebut kan menjadi quality time keluarga selama ia berada jauh dari keluarga.

"Video call sebaiknya sekitar 15 menit di waktu yang sama setiap harinya, dengan rutinitas seperti membacakan dongeng. Hal ini akan menjadi quality time keluarga kami," tuturnya.

Nadia juga mengungkapkan bahwa sebelum berangkat ke Inggris, ia sudah memastikan jadwal imunisasi anaknya, vitamin apa yang perlu diminum, hingga mengarahkan stimulasi yang perlu diberikan agar sesuai dengan milestone usianya.

"Namun pengaplikasiannya sepenuhnya saya serahkan pada suami saya," katanya.

Dalam upaya ini, dukungan dari pasangan memang sangat dibutuhkan ya, Bunda. Nyatanya, hal ini pula yang amat Nadia syukuri dari suami tercintanya.

"Lagi-lagi saya berterima kasih pada suami saya, Bisma Anugerah," katanya.

Nadia ungkap bahwa sang suami merupakan sosok dengan pemikiran terbuka. Bahkan, suaminya lah yang terus mendukungnya untuk bisa meraih mimpi berangkat ke luar negeri untuk kuliah.

"Saya sangat bersyukur suami saya berpikiran terbuka, dan mau berbagi peran seperti ini demi mendukung saya bisa berkuliah S2 di luar negeri."

"Suami saya tahu ini adalah mimpi saya sejak kecil dan dia yang sudah S2 duluan (sebelum menikah) ingin saya juga merasakan S2 di luar negeri," sambungnya.


Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

PESAN UNTUK BUNDA YANG INGIN LANJUTKAN KULIAH

Nadia Atmaji

Nadia Atmaji/Foto: Instagram @nadiaatmaji

Berhasil meraih mimpi berkesempatan kuliah di luar negeri bukan berarti Nadia setop dengan peluang lainnya, Bunda. Karena pada faktanya, wanita kelahiran Jakarta pada Maret 1993 masih ingin terus mengembangkan dirinya.

"Saya masih terbuka dengan berbagai peluang, antara lain bisa bekerja kembali atau fokus membangun usaha sendiri."

"Pastinya saya ingin menjadi individu yang bermanfaat untuk lebih banyak orang lagi di bidang media dan komunikasi," sambungnya semangat.

Nah bagi Bunda yang masih galau untuk lanjutkan kuliah, Nadia memberikan beberapa pesan nih. Di antaranya soal dukungan hingga kesepakatan dengan suami.

"Mengejar S2 itu bukanlah suatu hal yang wajib dilakukan dan bukanlah kunci utama kesuksesan. Namun jika para Bunda ingin mengejar sekolah setinggi-tingginya, tentu harus didukung penuh seperti hal-nya bapak atau suami mengenyam pendidikan tinggi."

"Untuk itu, hal ini sebaiknya dikomunikasikan sejak sebelum menikah dengan calon pasangan. Kalau sudah menikah, coba sampaikan keinginan untuk sekolah kembali," pesannya.

Enggak hanya sama pasangan, Nadia juga bagikan tips soal mengasuh anak selama kuliah, Bunda. Menurutnya, akan lebih bagus jika Bunda dan pasangan bisa bekerjasama dengan baik.

"Untuk parenting, buatlah support system yang mendukung. Misalnya, minta suami untuk menjaga anak terlebih dahulu jika bunda harus menyusun essay," tuturnya.

Nadia pun tak lupa untuk menyarankan Bunda dan ayah mempekerjakan baby sitter atau pengasuh. Akan tetapi, pilihan ini tentunya tak asal, karena tetap ada peran Bunda dan Ayah yang menjadi orang tua anak sesungguhnya.

"Atau, kalau ada rezeki lebih, bisa hire baby sitter yang bisa membantu memegang anak jika bunda harus persiapan sekolah dan ayah bekerja."

"Intinya, tidak perlu malu dan gengsi jika kita tidak mampu membelah diri dengan kerja dan persiapan essay. Akui bahwa kita membutuhkan bantuan karena kita tengah mengejar mimpi kita yang juga bertujuan mulia dan untuk kebaikan keluarga juga.

"Kita juga harus mau percaya dan mendelegasikan tugas dengan jelas ke babysitter yang bertanggungjawab. Jangan lupa pula untuk pamit pada anak jika harus meninggalkan mereka dengan babysitter, ya," sarannya. 


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda