Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Keren Bun, Wirausaha Perempuan di Indonesia Capai 21 Persen

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 16 Dec 2021 18:25 WIB

Young Asian female freelancer using her laptop and working at home, Small business female owner or Start up small business entrepreneur working online marketing packaging box delivery
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chaay_Tee

Menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) memang tak mudah ya, Bunda. Di dalamnya, ada proses yang mengharuskan para pelaku untuk terus berinovasi, kreatif, dan cerdik dalam mencari peluang.

Untuk Bunda ketahui, UMKM menjadi salah satu penggerak roda ekonomi di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik pada 2019, ada sebanyak 65,5 juta pelaku UMKM di Indonesia.

Kehadiran UMKM ini berhasil memberikan kontribusi sebesar 60,51 persen terhadap Produk Domestik Bruto di tahun 2020 atau senilai Rp9.580 triliun menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2021.

Enggak hanya itu, sektor UMKM juga menyerap 119,6 juta tenaga kerja atau 96,92 persen dari total tenaga kerja Indonesia. Bahkan menghimpun hingga 60,42 persen dari total investasi.

Dengan dampak yang begitu besar, maka perlu didakannya program yang bertujuan untuk membangkitkan semangat para pelaku UMKM tersebut, Bunda. Hal tersebut dilakukan oleh PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dengan meluncurkan program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia secara daring.

Kedai Kreatif akan menjadi tempat berbagi ide kreatif dan menggali peluang usaha di bidang makanan dan minuman bersama komunitas dan para pelaku bisnis kuliner yang telah berpengalaman. Para pelaku UMKM akan mendapat pelatihan keterampilan usaha tentang prinsip pemasaran sederhana mencakup Product, Price, Place, dan Promotion yang dikaitkan dengan pemasaran digital.

"Pandemi COVID-19 menciptakan tantangan yang luar biasa terhadap dunia kerja dan usaha, termasuk UMKM di Indonesia," kata Andrew F. Saputro selaku Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Rabu (1/12/2021)

"Kami ingin membantu UMKM agar tetap optimis, bertumbuh, dan berkembang, di tengah situasi saat ini," sambungnya.

Program ini juga bekerja sama dengan komunitas, Bunda. Diharapkan upaya ini tidak hanya membuat pelaku UMKM kreatif menciptakan produk namun turut memanfaatkan peluang usaha serta kesadaran tentang pentingnya keamanan pangan.

Sebagai Langkah pertama dari program tersebut, kerja sama dilakukan dengan dengan komunitas Ibu Profesional. Komunitas tersebut akan memberikan edukasi serta peningkatan kapasitas usaha kepada pelaku UMKM di wilayah Jabodetabek dan Provinsi Jawa Barat.

"Komunitas Ibu Profesional sangat antusias berpartisipasi dalam program Kedai Kreatif dan bekerjasama dengan FFI membangkitkan semangat UMKM yang dimotori perempuan," kata Founder Komunitas Ibu Profesional Septi, Peni Wulandani.

"Program ini sejalan dengan komitmen Ibu Profesional dalam memberdayakan para ibu untuk menjadi agen perubahan, keberadaannya bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar. Ibu Profesional juga menjadi ekosistem para ibu agar lebih percaya diri, memiliki jati diri dan bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dengan cara belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak untuk Indonesia yang lebih baik," ucapnya.

Sejauh ini, diketahui bahwa Kementerian Koperasi dan UKM mencatat peran perempuan dalam pertumbuhan UMKM sebagai penggerak UMKM cukup besar. Yakni 52,9 persen usaha mikro, 50,6 persen usaha kecil, dan 34 persen usaha menengah.

Wirausaha perempuan di Indonesia pun mencapai 21 persen, lebih baik dibandingkan rata-rata global yang mencapai 8 persen. Dari catatan yang ada, diketahui bahwa makanan dan minuman adalah bidang usaha yang paling diminati oleh pelaku UMKM Perempuan selain kriya dan fesyen.

Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, ada tiga hal yang perlu diperhatikan saat ingin mulai berjualan tanaman hias. Apa saja? Simak dalam video berikut, yuk:

[Gambas:Video Haibunda]

CARA MEMULAI BISNIS ONLINE

Young Asian female freelancer using her laptop and working at home, Small business female owner or Start up small business entrepreneur working online marketing packaging box delivery

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Chaay_Tee

Dalam kesempatan terpisah pebisnis online, Yustesia Nurcahyaningrum atau akrab disapa Tessa, pemilik Toko Bella Spina, yang menjual beragam pot tanaman hias membagikan beberapa tips untuk Bunda yang ingin memulai bisnis online.

1. Konsisten

Tessa mengatakan jika ingin memulai bisnis online yang penting diingat adalah konsisten.

"Benar-benar harus dipersiapkan kalau usahanya benar-benar mau dibilang bisnis," kata Tessa kepada HaiBunda melalui sambungan telepon, Kamis (12/11/2020).

Tessa mencontohkan, misalnya kita ada niat untuk berbisnis, lalu melihat sesuatu yang menarik dan mengatakan bahwa kita bisa melakukannya karena hal itu mudah. Kita hanya membayangkan cara berjualannya, namun tidak memperhatikan step by step sesungguhnya. Maka bisnis tersebut akan sulit berjalan.

"Sebetulnya berbisnis itu tidak semudah itu, kalau memang benar mau ditekuni, bisa menjanjikan, bisa dijadikan uang jajan tambahan, semuanya harus diperhatikan detail," tuturnya.

2. Terus belajar

Tessa juga menyebut saat memulai bisnis kita harus terus belajar, jangan ragu mencari ilmu. Serta gali berbagai informasi terkait bisnis, entah itu dari artikel atau bahkan ikut webinar.

"Itu sangat baik dilakukan, jadi upgrade ilmu seperti apa sih sekarang yang disenangi customer dan pasar," ucapnya.

3. Jujur

Jujur juga merupakan poin penting dalam membangun bisnis. Jujur ini juga berkaitan dengan kepercayaan konsumen kepada kita.

"Kalau usaha dimulai dengan baik, jujur, bersih, pasti akan diberikan jalan yang baik oleh di atas," kata Tessa.

4. Membuat karya sendiri

Tessa menyayangkan banyak yang memulai bisnis dengan mencontek karya orang lain. Hal tersebut sebenarnya bisa jadi batu sandung untuk si pemilik usaha, karena ke depannya mereka akan kesulitan jika harus berinovasi sendiri.

"Mental yang seperti itu sebaiknya tidak ada, jadi ketika memulai bisnis, berdiri di kaki sendiri, berkarya sendiri, istilahnya pede aja, bahwa karya kalian itu sangat baik dan bisa diterima masyarakat. Daripada bagus tapi ternyata nyontek orang lain," katanya.

5. Ingat keluarga

Yang terakhir dan juga tidak kalah penting adalah tentang manajemen waktu untuk keluarga, Bunda. Tessa menyarankan, sesibuk apapun menjalankan sebuah usaha, sebaiknya keluarga tetap didahulukan.

"Terlalu excited memulai bisnis jadi terlalu fokus ke situ, keluarga lupa, jangan sampai seperti itu," ujarnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda