sign up SIGN UP search

moms-life

3 Masalah Kulit yang Dapat Terjadi di Masa Pandemi dan Cara Mencegahnya

Annisa Karnesyia   |   Haibunda Kamis, 16 Dec 2021 18:30 WIB
Woman looking herself in the mirror at home standing by the big window. She is concerned about acne, maskne caption
Jakarta -

Pandemi COVID-19 meninggalkan dampak di berbagai aspek kesehatan, Bunda. Salah satunya adalah kesehatan kulit.

Aktivitas harian yang berubah menyesuaikan protokol kesehatan menjadi penyebab utamanya. Misalnya, penggunaan masker dan aktivitas di luar ruangan.

"Kita jadi sering memakai masker dan kita punya hobi baru, seperti olahraga outdoor, berkebun di taman dan lain sebagainya," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Klinik Bamed Bintaro, dr. Mohammad Yoga Adi Waskito, SpDV, dalam Virtual Media Briefing via Zoom, Kamis (16/12/21).


Setidaknya, ada tiga masalah kulit yang sering terjadi di era new normal atau masa pandemi ini, Bunda. Masalah tersebut adalah dermatitis atau eksem, maskne atau jerawat, dan flek atau hiperpigmentasi.

"Pada masa pandemi ada tiga masalah kulit yang sering terjadi yaitu, dermatitis atau eksem, maskne atau jerawat akibat pemakaian masker, dan kulit kusam akibat cara berjemur yang salah," ujar Yoga.

Masalah kulit pada masa pandemi

Woman taking care of her skinIlustrasi kulit kering/ Foto: Thinkstock

Berikut 3 masalah kulit pada masa pandemi:

1. Dermatitis atau eksem

Dermatitis merupakan peradangan pada kulit yang dapat menimbulkan gejala seperti ruam kemerahan, kulit terasa gatal, kering, dan bersisik. Eksem dapat menjadi respons terhadap pengaruh faktor eksogen (dari luar) dan atau faktor endongen (dari dalam).

Ada berbagai macam dermatitis dengan berbagai penyebabnya dan ciri karakteristik yang berbeda-beda, Bunda. Contohnya, dermatitis atopik dan dermatitis kontak.

Dermatitis atopik merupakan peradangan yang disertai gatal dan umumnya terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Penyebabnya ada beberapa faktor, yaitu faktor genetik, makanan, aeroalergen, kulit kering, gangguan imun, dan faktor lingkungan.

"Keadaan ini seringkali bertambah parah dengan seringnya kita mandi pada masa pandemi karena akan membuat kulit menjadi lebih kering dan selanjutnya akan terjadi kerusakan pada struktur kulit yang akan menyebabkan proses peradangan lebih lanjut," ujar Yoga.

Sementara itu, dermatitis kontak dapat terjadi karena bahan atau substansi yang menempel pada kulit. Kondisi ini dibagi menjadi dua, yakni dermatitis kotak iritan dan kontak alergi.

"Dermatitis Kontak terjadi setelah kulit mengalami iritasi atau peradangan akibat adanya paparan bahan kimia atau alergen tertentu yang mengenai kulit, seperti sabun, detergen, cairan pembersih rumah tangga, pewarna, pewangi, nikel, lateks, produk make up, atau perhiasan," ujar Yoga.

"Hal ini dapat sering terjadi pada masa pandemi akibat kita sering mencuci tangan dan menggunakan alkohol based hand sanitizer. Beberapa eksem di kulit sulit dan butuh waktu lama untuk disembuhkan."

Untuk mencegah kulit kering karena sering cuci tangan, Bunda bisa menggunakan pelembap setelah tangan kering. Bila tidak ada sabun saat cucu tangan, Bunda dapat menggunakan hand sanitizer dan pelembap.

Simak juga basic skincare untuk wajah sehat dan terawat, dalam video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

MASALAH KULIT: JERAWAT DAN FLEK
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
Share yuk, Bun!
BERSAMA DOKTER & AHLI
Bundapedia
Ensiklopedia A-Z istilah kesehatan terkait Bunda dan Si Kecil
Rekomendasi
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERBARU
  • Video
detiknetwork

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Bunda sedang hamil, program hamil, atau memiliki anak? Cerita ke Bubun di Aplikasi HaiBunda, yuk!