Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Orgasme saat Tidur Bukan Semata karena Mimpi Seks, Ini Penjelasannya Bun

Kinan   |   HaiBunda

Jumat, 31 Dec 2021 21:45 WIB

Cropped shot of an attractive young woman wearing a sleep mask while lying in bed
Foto: iStock

Orgasme biasanya identik dengan kondisi klimaks yang dicapai saat berhubungan seks. Namun ada pula kondisi orgasme saat tidur, yang dikenal dengan sebutan 'sleep orgasm'.

Menurut psikolog klinis, Britney Blair, PsyD, orgasme saat tidur merupakan salah satu kondisi yang wajar terjadi dan umumnya tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.

Meski penelitian tentang orgasme saat tidur masih sangat terbatas, namun dipercaya bahwa kondisi ini terjadi selama tahap tidur rapid eye movement (REM). Blair menjelaskan bahwa selama fase tidur REM, sistem neurologis yang terjadi menyebabkan otot-otot di tubuh menjadi atonik, atau lumpuh, tetapi otak tetap aktif.

Selanjutnya, peningkatan aliran darah ke organ kelamin selama tidur REM juga memicu hipersensitif. Otak mengenali kondisi ini, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan gairah seksual dan orgasme.

Meski orgasme saat tidur lebih sering dikaitkan dengan pria (yang kerap dikenal sebagai 'mimpi basah), tetapi wanita juga berpeluang mengalami klimaks saat tidur.

Pria memiliki bukti fisik dari orgasme saat tidur, sementara wanita tidak dan hanya memiliki sisa ingatan yang samar-samar saja. 

Penyebab terjadinya orgasme saat tidur

Seperti orgasme seks, orgasme saat tidur disebabkan oleh memuncaknya gairah seksual. Dengan demikian, dipercaya orgasme saat tidur paling sering terjadi berkaitan dengan mimpi seks.

Dikutip dari Well and Good, mimpi ini meningkatkan aliran darah ke organ kelamin. Dalam kombinasi dengan relaksasi lengkap yang dialami selama tidur REM, gairah ini memungkinkan orgasme terjadi tanpa perlu stimulasi eksternal.

Perlu diingat, orgasme saat tidur tidak serta-merta memicu mimpi seks, pun demikian sebaliknya.

Tidur tengkurap juga membuat orgasme saat tidur lebih mungkin terjadi. Ini karena ada lebih banyak kontak fisik antara tempat tidur dan organ kelamin, terutama yang sensitif seperti klitoris.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada sekitar 40 persen wanita mengalami orgasme saat tidur. Namun tak perlu dikhawatirkan karena umumnya orgasme ini tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

Intip ulasan lengkap soal sleep orgasm di halaman selanjutnya, yuk Bunda!

Rutin berhubungan seks ternyata punya manfaat kesehatan, cek di sini Bun:

[Gambas:Video Haibunda]




BISAKAH ORGASME SAAT TIDUR DIPANCING DENGAN SENGAJA?

Foto: iStock

Mimpi seks tidak berkaitan langsung dengan orgasme saat seks. Jika dipaksakan, tetap tidak ada jaminan orgasme dapat terjadi. Namun, ada sejumlah hal yang diyakini dapat membantu meningkatkan peluang orgasme saat tidur. Salah satunya tidur dalam posisi tengkurap.

Perlu diketahui bahwa meskipun tidak mungkin memaksakan orgasme saat tidur, Bunda mungkin dapat mengalaminya secara mudah (bahkan jika Bunda mengalami kesulitan mencapai klimaks saat dalam kondisi sadar).

Ini mungkin karena gangguan psikologis terkait seks kurang menghambat otak dalam kondisi bawah sadar. 

“Untuk beberapa individu, orgasme saat tidur sebenarnya lebih mungkin terjadi daripada orgasme seks. Sebab di waktu tidur ada lebih banyak pelepasan hambatan dan tekanan,” ujar O'Reilly.

Blair menambahkan bahwa benar adanya ketegangan yang dirasakan beberapa orang saat melakukan aktivitas seksual dapat mengurangi kemungkinan klimaks.

Selama tidur REM, tubuh berada dalam kondisi relaksasi dalam, yang merupakan faktor kunci dalam mencapai orgasme.

Demikian ulasan tentang orgasme saat tidur alias sleep orgasm. Apakah Bunda pernah mengalaminya juga?


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda