Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Belajar dari Kinan Layangan Putus, Pentingnya Pertahankan Harga Diri Hadapi Perselingkuhan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 16 Jan 2022 11:35 WIB

Disloyal boyfriend caught by his angry girlfriend dating with another girl in a restaurant
ilustrasi pasangan selingkuh/ Foto: Getty Images/PixelsEffect

Ketika mengetahui pasangan selingkuh, seluruh dunia rasanya runtuh. Pasti ada rasa tak percaya ketika mendapati pasangan yang kita sebut setia, malah berpaling ke yang lain.

Saat mengetahui perselingkuhan itu, psikolog Samanta Elsener memberikan penjelasan menarik, nih. Hati hancur sih pasti ya, Bunda, tapi jangan sampai kita menggalinya terlalu dalam tentang perselingkuhan pasangan kita.

"Jahatnya perselingkuhan itu gini, pengen tahu terus. Sampai sedalam apa perselingkuhan itu? Keisengan sampai ingin tahu sedalam apa perselingkuhan itu bikin kita makin sakit hati," kata Samanta Elsener di acara Mommies Daily X HaiBunda, melalui Live Instagram Mommies Daily, Jumat (14/1/2022).

Samanta menegaskan pentingnya untuk sadar bahwa kita memiliki harga diri, Bunda. Ia pun mengutip kalimat Kinan di web series Layangan Putus. Kinan kala itu berbicara dengan Lydia Danira, selingkuhan Aris.

"Aku mau ngutip kata-katanya Kinan ya. 'Ini masalah harga diri'. Self love sebagai perempuan atau pun laki-laki, selingkuh itu buat apa sih kita tahu sampai detail-detail?" ucapnya.

"Kita enggak butuh yang detail. Kita sudah tahu dia selingkuh, ya lo selingkuh. Kalau pun dia mau terus terang, tumpah ruah gitu ya. Misalnya, kamu soalnya enggak bisa gaya gitu ya, itu nyakitin."

Banner Shio Paling Cuan 2022

Samanta mengatakan bahwa pasangan sebetulnya tidak perlu melanjutkan pembicaraan dan tidak perlu tahu rincian tentang perselingkuhan yang dilakukan pasangan.

"Terima kasih sudah mengakui, itu sudah bentuk self love. Kita melindungi diri kita dari sakit hati lebih dalam lagi dan itu penting dalam proses kita mengetahui bukti-bukti.

Makanya, kalau sudah lihat bukti satu foto, video, jangan diterusin. Tanya saja, dari kapan selingkuhnya? Takut dia bohong, dicari lagi. Nanti tahu-tahu dari awal pacaran, sebelum menikah.

Kata Samanta, keingintahuan kita ketika mendapati pasangan selingkuh lebih baik diminimalisir dahulu. Alasannya, ini untuk memberikan kita pemikiran jernih apakah pernikahan yang dijalani mau dilanjutkan atau tidak.

"Kita enggak bisa, itu tahu. Sebulan kemudian kita putuskan, enggak bisa."

Lebih baik, bicarakan dengan pasangan. Syukur-syukur kalau pasangan berubah, Bunda.

Mungkin, Bunda bertanya-tanya seberapa jauh perselingkuhan bisa dimaafkan? Simak penjelasan Samanta di halaman berikutnya.

Simak juga video tentang Mommy ASF penulis Layangan Putus yang buktikan sudah move on dan berhubungan baik dengan mantan suami:

[Gambas:Video Haibunda]



PASANGAN SELINGKUH, PERLUKAH DIMAAFKAN?

Disloyal boyfriend caught by his angry girlfriend dating with another girl in a restaurant

ilustrasi pasangan selingkuh/ Foto: Istock

Mungkin, Bunda bertanya-tanya seberapa jauh perselingkuhan bisa dimaafkan? Apakah kita bisa berharap pasangan dapat berubah setelah perselingkuhan terjadi?

Menjawab ini, Samanta mengatakan bahwa ini tergantung masing-masing individu, Bunda. "Kita sebagai individu mau kasih berapa kali kesempatan? Setiap orang ada batasnya."

"Ada yang batasnya cuma satu kali saja. Pokoknya satu kali dia selingkuh, selesai. Ada juga yang ketiga kali, kelar."

Masih bicara soal perselingkuhan, di kesempatan yang sama, managing editor HaiBunda, Zika Zakiya mengatakan bahwa menurut literatur yang dibaca, perselingkuhan itu bukan apa yang seseorang cari dari pasangannya. Akan tetapi, apa yang kurang dari dirinya sendiri.

"Orang yang selingkuh ini mencari pembenaran dari sosok-sosok di luar dari pasangan resminya. Mungkin dengan adanya, maaf ya, perempuan-perempuan lain di luar sana menebalkan kepercayaan dirinya berarti ini yang kurang, memang kepercayaan diri yang ia tutupi,"

Jadi, bukan salah pasangannya. Namun, ada yang salah dalam diri pelaku perselingkuhan. Untuk itu, korban atau pasangannya perlu legowo terlebih dahulu, tidak ada yang salah dalam dirinya.

"There's nothing wrong with me. Yang salah bukan saya mungkin. Kalau pun ada, tidak sebesar kekurangan yang dia rasakan pada dirinya."


(aci/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda