Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pasutri Jarang Berhubungan Seks, Adakah Efeknya bagi Kesehatan Tubuh?

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 26 Aug 2021 21:49 WIB

Couple having problems in bedroom
Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Seberapa sering pasangan suami istri berhubungan seks secara alami berubah dari waktu ke waktu. Faktor yang memengaruhi termasuk usia, fluktuasi gairah seks, dan kondisi hubungan. 

Dalam sebuah kajian data dari 17.744 responden di Amerika Serikat, 15,2 persen pria dan 26,7 persen wanita melaporkan tidak melakukan hubungan seks selama setahun. Sementara itu, 8,7 persen pria dan 17,5 persen wanita melaporkan tidak melakukan hubungan seks selama 5 tahun atau lebih.

Nah, adakah efek buruk bagi kesehatan jika seseorang jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks?

Efek jarang berhubungan seks bagi kesehatan secara fisik

Dilansir Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa melakukan hubungan seks secara teratur memberi banyak manfaat bagi kesehatan. Termasuk di antaranya meningkatkan fungsi sistem imun, mengendalikan tekanan darah, mengurangi stres dan menurunkan risiko gangguan kardiovaskular.

Pada pria, rutin ejakulasi diketahui juga memberi dampak positif. Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa pria yang ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat, dibandingkan dengan pria yang ejakulasi 4-7 kali per bulan.

Untuk wanita, aktivitas seksual yang rutin dapat memperkuat otot-otot dasar panggul yang menopang kandung kemih, meningkatkan fungsi kandung kemih dan mengurangi risiko inkontinensia urine.

Jadi, jarang berhubungan seks pun secara fisik turut menghilangkan efek-efek positif tersebut, Bunda. Misalnya jadi mudah stres, tekanan darah sulit terkendali dan menurunnya efektivitas sistem imun.

Efek jarang berhubungan seks bagi kesehatan mental

Dipercaya bahwa hubungan seks secara teratur dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Perasaan yang kerap muncul saat hubungan seks jarang dilakukan misalnya cemas, tidak nyaman dan mudah curiga pada pasangan.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa seks menjadi salah satu cara yang baik untuk menghilangkan stres, yang dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang. 

Selain berpengaruh bagi kesehatan secara fisik maupun mental, jarang berhubungan seks juga dapat memengaruhi kualitas hubungan suami istri. Yuk simak informasinya di halaman berikut ini, Bunda!

Rajin berhubungan suami istri membawa banyak manfaat, terutama apabila dilakukan di trimester akhir kehamilan. Simak informasinya di sini Bun:

[Gambas:Video Haibunda]



EFEK PASUTRI JARANG BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI

Young asian woman is upset that man uses phone all the time without paying attention to her. Man holds phone pay attention on smart mobile phone while sit on bed with ignoring on his girlfriend.

Foto: Getty Images/iStockphoto/SanneBerg

Bagi pasangan suami istri, seks tak sekadar memenuhi hasrat, tetapi juga menambah keintiman. Ya, rutin berhubungan seks dapat dikaitkan dengan peningkatan komunikasi dan perasaan kedekatan pada pasutri. 

Sering kali saat jarang berhubungan seks, salah satu pihak mungkin akan khawatir apakah ada yang salah dengan pernikahan. Mungkin juga timbul rasa takut pasangan sudah tidak tertarik secara fisik.

Jadi, sampai saat ini memang belum ada studi ilmiah yang menentukan jumlah ideal frekuensi hubungan seks. Yang terpenting, kedua belah pihak sama-sama mau memahami kondisi pasangan.

Jika khawatir gairah seks tiba-tiba turun atau perubahan frekuensi seks memicu masalah kesehatan lain, jangan tunda segera konsultasi ke dokter atau terapis. Sesuai pemeriksaan dan diagnosis, perawatan seperti obat-obatan, terapi, perubahan gaya hidup, peningkatan komunikasi, dan banyak strategi lain diharapkan dapat membantu.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda