moms-life
7 Tips Diet Agar Tetap Sehat Saat Kasus COVID-19 Varian Omicron Melonjak
Kamis, 17 Feb 2022 06:30 WIB
Penyebaran virus COVID-19 varian omicron terus bertambah di Indonesia. Varian ini disebut memiliki tingkat penularan lebih cepat dibanding sebelumnya, lho. Bunda hati-hati ya, kalau tidak darurat baiknya diam di rumah saja.
Meski lebih aman dari virus COVID-19, diam di rumah ternyata membawa risiko lain yakni obesitas. Untuk itu, Bunda disarankan jalani diet sehat agar kesehatan tetap terjaga.
Seperti awal pandemi, banyak waktu di rumah mungkin membuat Bunda banyak berkreasi dengan resep makanan atau camilan sehingga Bunda makan lebih banyak dari biasanya.
Ini bukan hanya soal kelebihan berat badan. Obesitas kemudian menjadi faktor risiko tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan kanker. Ini juga merupakan faktor risiko kematian akibat COVID-19.
Para peneliti dari Queen Mary University of London menyebut bahwa 65% orang dewasa di Inggris dan Amerika Serikat mengalami peningkatan berat badan selama pandemi.
Meski ingin diet sehat yang menurunkan berat badan namun hindari melakukan diet ekstrem. Lalu, adakah aturan diet aman saat omicron melonjak tinggi seperti sekarang?
Berikut aturan diet aman saat omicron melonjak tinggi sehingga aktivitas lebih banyak di rumah saja.
1. Pertimbangkan diet intermittent fasting (IF)
Kristin Kirkpatrick, pakar diet dari Cleveland Clinic, menyarankan Bunda untuk mengikuti aturan diet aman saat omicron melonjak dengan memilih intermittent fasting saat kasus COVID-19 membuat banyak orang stres sehingga sulit bagi mereka merencanakan pola makan.
Diet intermittent fasting tidak perlu memikirkan kalori atau nutrisi. Bunda hanya perlu mengatur jadwal makan dan menargetkan pada makanan serta camilan sehat.
Bunda mungkin akan makan lebih sedikit karena mengurangi asupan pagi dan larut malam. Ini bisa membantu Bunda menjaga berat badan agar tidak bertambah.
“Bahkan diet mediterania atau diet rendah karbohidrat membutuhkan perencanaan dan sebagian besar pasien saya tidak dapat memahaminya sekarang. Dengan intermittent fasting, Anda hanya makan beberapa jam sehari,” jelas Kristin seperti dilansir dari WebMD.
2. Makan tepat waktu
Meski bekerja dari rumah yang berarti memiliki akses mengonsumsi makanan 24/7 namun Bunda perlu mengontrol diri. Makanlah sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Rencanakan kapan Bunda harus makan berat, camilan, atau bahkan minum kopi. Jika tidak mengikuti diet intermittent fasting maka bisa membuat jadwal makan sendiri.
3. Kurangi garam
Dilansir dari situs WHO, Bunda disarankan membatasi asupan garam hingga 5 gram (1 sendok teh) sehari. Saat memasak, gunakan garam secukupnya saja dan kurangi penggunaan saos serta bumbu asin, seperti kecap asin, kaldu, atau kecap ikan.
Hindari makanan cepat saji selama diet. Jika memilih memasak makanan kaleng atau cepat saji maka pilih lah jenis yang tanpa tambahan gula buatan dan garam. Bunda lebih disarankan memainkan rasa dengan bumbu rempah-rempah. Pilih kandungan makanan yang memiliki natrium rendah.
Lanjut baca halaman berikutnya.
Buah apa yang tepat dikonsumsi saat diet? Cek di video ini: