Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Warga Kudus Tertipu Beli Minyak Goreng Murah, 20 Jeriken Isinya Air

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 18 Feb 2022 11:36 WIB

Warga Cendono tertipu minyak goreng palsu berisi air, Rabu (16/2/2022).
Warga Kudus tertipu minyak goreng palsu/ Foto: Dian Utoro Aji

Minyak goreng memang sedang diburu karena harganya sedang turun. Tak sedikit oknum jahat memanfaatkan situasi ini untuk mengeruk keuntungan. Sejumlah warga di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tertipu minyak goreng palsu, Bunda.

Warga pun harus mengalami kerugian. Apabila ditaksir kerugiannya bisa mencapai jutaan Rupiah. Seperti pengakuan warga RT 3 RW 8 Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Siti Mutaharor (45) mengaku tertipu puluhan jeriken berisi minyak palsu.

Siti mengaku, mulanya ia tergiur dengan murahnya harga yang ditawarkan penjual minyak goreng yang menipunya. Sudah dibeli, ternyata jeriken yang dibeli sebagian besar berisi air saja, Bunda.

Lebih lengkapnya, Bunda bisa simak fakta berikut ini, yang dirangkum dari detikcom:

Banner Kondisi Janin Saat Bunda Berhubungan SeksBanner Kondisi Janin Saat Bunda Berhubungan Seks/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

1. 20 dari 21 jeriken berisi air

Dari kejadian itu, Siti mengalami kerugian Rp 5 juta. Siti terkejut ketika 21 jeriken yang ia beli ternyata sebanyak 20 jeriken berisi air, Bunda.

"Harganya (minyak goreng 21 jeriken) Rp 5,85 juta tak bayar Rp 5 juta. Terus tak sok (tuang) ke sini, sisanya saya buang 20 jeriken yang palsu, ada satu yang asli. Terus di tempat kakak saya itu lima jeriken, itu air putih saja," ungkap Siti kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).

2. Air diberi pewarna agar menyerupai minyak

Puluhan jeriken minyak itu diantar pada Sabtu (12/2/2022) sore. Namun ternyata minyak tersebut palsu dan tidak bisa digunakan untuk menggoreng kerupuk. Rupanya, isi jeriken tersebut adalah air yang diberi pewarna.

"Tahunya dari kakak saya, itu air bukan minyak. Terus saya tiliki (saya cek) itu bukan minyak, saya buat goreng ya tidak bisa, dikasih sombo (pewarna) warna kuning," kata dia.

3. Tergiur harga murah

Siti mengatakan kejadian ini bermula saat ada tiga orang yang menawari minyak goreng. Saat itu Siti mengaku bersyukur karena belakangan ini minyak goreng sulit didapatkan di pasaran, Bunda.

"Sabtu (12/2/2022) pagi (minyak goreng) tidak ada cari ke mana-mana, siang ditawari ada orang penjual minyak itu, ada tiga orang yang ke sini," ujar Siti yang merupakan pengusaha kerupuk itu.

Siti yang merupakan pengusaha kerupuk ini mengaku tergiur dengan minyak goreng yang ditawarkan tiga orang tersebut. "Kalau di Kudus (pasaran) Rp 18 ribu, ini Rp 16,5 ribu per kilo," kata Siti.

Baca fakta lainnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga fakta harga minyak goreng turun melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



HARGA LEBIH MURAH, DITIPU PENJUAL LANGGANAN

Warga Cendono, Kudus tertipu minyak goreng palsu, Rabu (16/2/2022).

Warga Kudus tertipu minyak goreng palsu/ Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

4. Tertipu oleh penjual langganannya sendiri

Menurut Siti, tiga orang penjual itu sudah sering mengantar minyak goreng ke dirinya untuk menggoreng kerupuk usahanya. Siti bahkan tak mencurigai penjual tersebut karena dianggap baik.

"Sekitar 14.00 WIB siang ke sini bawa sampel. Saya biasa saja, karena orangnya kan baik, tidak tahu pas ngantar Magrib sore gitu ya, itu drum mau dicuci ndak boleh langsung ditaruh gitu ya," kata Siti.

5. Penjual diburu polisi

Polisi pun memburu penjual minyak goreng palsu tersebut, Bunda. Hal ini diungkap Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David. Ia mengatakan sejumlah saksi pun dimintai keterangan oleh polisi.

"Untuk tindak lanjut sampai saat ini, kita lakukan penyelidikan di lapangan ya, untuk ungkap pelaku," kata David.

"Untuk saat ini sudah ada beberapa kita periksa saksi-saksi," ujarnya.

Dia menjelaskan untuk memastikan bahwa minyak goreng itu palsu masih didalami. Termasuk akan berkoordinasi dengan Labfor Polda Jateng. "Dari anggota di lapangan palsu campuran, keseluruhannya, tapi untuk memastikan hal tersebut kita sudah berkoordinasi dengan Labfor Polda Jateng," ujar David.


(aci/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda