
moms-life
Harga Kedelai Naik, Pedagang Tahu Tempe Hingga Gorengan Mogok Jualan
HaiBunda
Selasa, 22 Feb 2022 14:29 WIB

Setelah minyak goreng, kenaikan harga kedelai juga berimbas ke banyak orang. Para penjual produk olahan kacang kedelai seperti pedagang tahu dan tempe melakukan aksi mogok jualan hingga Rabu, 23 Februari mendatang.
Berdasarkan pantauan pada hari Senin (21/2/22), pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional hampir tak terlihat keberadaannya. Hal itu terjadi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.
Di pasar tersebut, banyak pedagang tahu dan tempe meninggalkan kios mereka untuk melakukan aksi mogok jualan. Sementara itu, pedagang lain seperti tukang sayur, telur, nasi, hingga toko barang-barang elektronik masih berjualan seperti biasa.
Penjual daging yang berada di Pasar Ciputat membenarkan bahwa sejak hari Senin, para pedagang tahu dan tempe telah melakukan aksi mogok jualan, Bunda.
"Biasanya mereka jualan di sepanjang jalan ini. Ada yang pakai meja sendiri ada juga yang gabung dengan pedagang lain," jelasnya.
Hal serupa terjadi di Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan. Bedanya, masih ada sejumlah pedagang yang menjual tahu mereka. Sementara itu, tak ditemukan satu pun kios yang menjual tempe.
Bisri, salah satu penjual tempe di Pasar Modern Bintaro mengatakan bahwa ia tidak sedang menjual tempe dahulu pada saat ini. Apabila ke depannya harga kedelai tak kunjung turun, ia akan melakukan kenaikan harga pada tempe yang dia jual.
"Tidak jualan sampai Rabu. Seluruh penjual tempe begitu, kompak," kata Bisri sambil merapikan daun pisang.
"Tadinya Rp14 ribu jadi Rp15 ribu per potongnya. Yang tadinya Rp7 ribu jadi Rp8 ribu per potongnya," lanjutnya.
Meski beberapa pedagang masih menjual tahu, mereka mengatakan bahwa tahu tersebut hanya merupakan stok sisa. Saat ini mereka tidak menjual tahu yang masih segar karena harga kedelai melambung tinggi. Tahu yang dijual merupakan jenis tahu kemasan, bukan tahu China yang segar dan tidak bisa disimpan terlalu lama.
"Tahu ini stok aja. Kalau yang baru bikin, yang fresh itu enggak ada," ujarnya.
Aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang tahu dan tempe ini dilakukan sebagai pesan ke masyarakat bahwa harga kedelai sedang melesat tinggi. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa mereka harus ikut menaikkan harga produk-produk olahannya.
Menteri Perdagangan sempat menjelaskan bahwa kenaikan harga kedelai disebabkan oleh permasalahan dari negara importir, Bunda. Saat ini ada kebutuhan kedelai dalam jumlah besar di China. Hal itu karena ada lima miliar babi baru di Negeri Tirai Bambu. Babi tersebut diberi pakan oleh kedelai sehingga China membutuhkannya dalam jumlah besar.
Sementara itu, negara-negara di Amerika Selatan yang juga merupakan salah satu kawasan importir kedelai terbesar sedang mengalami caca buruk. Badai El Nina tengah melanda sejumlah negara di kawasan tersebut.
Selain pedagang tahu dan tempe, kenaikan harga kedelai juga berdampak pada sejumlah pengusaha warung makan, hingga tukang gorengan yang menjual menu makanan berbahan dasar tahu dan tempe. LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Saksikan juga video tentang fakta minyak goreng murah yang sempat langka di pasaran:
(anm/anm)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Jenis Makanan Sehat & Ramah Lingkungan Menurut Ahli Gizi Jepang, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life
Harga Kacang Kedelai Naik karena Babi di China? Ini Penjelasannya Bun

Mom's Life
Cara Mudah Menanam Kedelai di Polibag: Pemilihan Bibit hingga Panen

Mom's Life
Sama-sama dari Kedelai, Ini Perbedaan Tahu dan Tofu

Mom's Life
Cara Tepat Olah Edamame agar Gizinya Tak Banyak Berkurang

Mom's Life
7 Manfaat Edamame untuk Kesehatan Bunda dan Keluarga
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda