Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Kesalahan yang Merusak Kesehatan Vagina, Bisa Ganggu Aktivitas Seks lho Bun

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 24 Feb 2022 21:50 WIB

Close up view of young woman and Hand is a symbol of heart over her crotch. Feminine hygiene concept.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Teerasak1988

Meski vagina dipercaya dapat 'membersihkan' dirinya sendiri, tetapi Bunda tetap perlu melakukan perawatan yang tepat. Hindari melakukan kebiasaan-kebiasaan yang justru mengganggu kesehatan vagina.

Menurut D. Pratima Thamke, dokter kandungan dan ginekolog di Motherhood Hospital, Pune, salah satu kebiasaan yang sebaiknya dihindari yakni douching.

“Ini dianggap dapat menjaga vagina tetap bersih, tetapi sebenarnya justru mengganggu seluruh bioma vagina dengan membunuh bakteri baik yang ada”, ungkap Thamke, dikutip dari Health Shots.

Selain douching, beberapa kesalahan lain yang juga dapat mengganggu kesehatan vagina di antaranya:

1. Menyentuhnya dengan tangan kotor

Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh Miss V. Tangan yang kotor berarti 'mengundang' bakteri dan virus yang dapat merusak flora vagina. 

Selain itu, jika Bunda menggunakan loofah saat mandi, pastikan benda tersebut sudah bersih sebelum menggunakannya di area vagina, ya.

Banner Pengantin Tanpa Kaki

2. Tidak buang air kecil setelah berhubungan seks

Buang air kecil setelah berhubungan seks tidak hanya akan mengurangi risiko Bunda terkena infeksi saluran kemih, tetapi juga membersihkan bakteri yang mungkin tertinggal di vagina.

"Cairan mani bersifat basa dan mungkin mengubah mekanisme perlindungan vagina. Maka dari itu, disarankan untuk buang air kecil setelah berhubungan seks dan bersihkan dengan perlahan," imbuh Thamke.

3. Konsumsi gula berlebihan

Gula yang tidak diproses adalah musuh bagi kesehatan vagina karena dapat menyebabkan infeksi jamur. Jadi, batasi konsumsi makanan dan minuman manis untuk mencegah masalah pada kesehatan vagina.

4. Pemakaian celana dalam berbahan sintetis

Celana dalam berbahan sintetis tidak mampu menyerap cukup banyak keringat. Padahal keringat adalah salah satu penyebab munculnya infeksi jamur pada vagina

Hindari pula kebiasaan memakai celana dalam yang terlalu ketat karena dapat membuat area organ intim menjadi lembap dan rentan infeksi.

Menurut Thamke, sebaiknya pilih celana dalam berbahan katun karena dapat menyerap keringat dan mencegah kelembapan terjadi.

Saat Bunda sedang banyak aktivitas, sebaiknya sediakan celana dalam lain untuk ganti. Hindari memakai celana dalam yang basah karena keringat terlalu lama, sebab dapat pula menjadi penyebab infeksi.

Rutin berhubungan seks di musim hujan bisa perkuat imun, simak penjelasannya di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




PAKAI SABUN DENGAN PEWANGI DAN MALAS GANTI PEMBALUT

Foto: Getty Images/iStockphoto/Teerasak1988

5. Menggunakan sabun dengan pewangi

Menggunakan sabun dengan bahan pewangi dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan dapat menyebabkan infeksi seperti klamidia. 

Jika ingin membersihkan bagian vulva, Bunda dapat memilih sabun dengan bahan mild dan tanpa pewangi, ya.

6. Teknik pembersihan yang keliru

Saat membersihkan vagina, selalu lakukan dari arah depan ke belakang, yaitu dari vagina ke anus dan bukan sebaliknya. 

Jika pembersihkan dilakukan dari arah belakang ke depan, bakteri dari anus justru dapat masuk ke vagina. Kondisi ini berisiko membuatnya infeksi.

7. Malas rutin ganti pembalut 

"Jangan menunggu pembalut sampai terlalu basah oleh darah haid karena dapat menyebabkan gatal dan infeksi. Saat sedang dalam periode awal haid, sebaiknya ganti pembalut setiap 4 jam sekali," pesan Thamke.

Sementara saat aliran darah haid sudah lebih ringan, Bunda dapat mengganti pembalut setiap 6 jam sekali. 

Apabila Bunda merasa ada keluhan tak biasa dan tak kunjung sembuh pada area vagina, sebaiknya jangan tunda untuk cek ke dokter, ya. Kondisi vagina yang tak prima bisa mengganggu aktivitas seks dengan suami lho, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda