Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Momen Haru Pasangan Ukraina Menikah di Tengah Medan Perang

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 09 Mar 2022 08:21 WIB

Husband and wife hands on wedding, holding flowers.
Ilustrasi Pernikahan di Ukraina / Foto: Getty Images/Csondy

Situasi di Ukraina yang masih belum kondusif membuat banyak orang hidup dalam kekhawatiran. Sepasang pengantin di Kyiv, terpaksa menikah dalam situasi mencekam.

Peristiwa itu terjadi di tengah kota Kyiv yang sedang diinvasi oleh tentara Rusia. Mempelai pengantin mengenakan penutup kepala dan seragam khusus untuk melindungi diri dari ancaman yang mungkin datang di tengah kebahagiaan mereka.

Acara pernikahan itu digelar di tengah situasi yang mencekam. Pasukan pertahanan Ukraina yang membawa granat di seragam mereka saling berbaris untuk melindungi mempelai pengantin.

Sementara itu, pendeta dan para tamu juga hadir menjadi saksi di momen tersebut. Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko turut hadir dengan mengenakan rompi antipeluru. Ia juga menyempatkan diri untuk berfoto dengan mempelai pengantin.

Banner WNI Ukraina

Acara juga dihadiri oleh awak media. Tampak kerumunan wartawan yang diundang tengah menonton pernikahan tersebut dari pos pemeriksaan. Acara ini berlangsung di tengah perang Rusia melawan Ukraina, Bunda.

Kedua pengantin itu adalah Lesya Filimonova dan Valeriy Filimonov yang menikah di ibu kota Ukraina pada Minggu lalu. Pernikahan mereka menjadi atensi publik karena menggambarkan sekilas 'kenormalan' di tengah konflik yang sedang berlangsung.

"Itu menunjukkan bahwa kehidupan tetap berlanjut dan orang-orang masih hidup, dengan cinta mereka yang membantu di tengah perang," ujar Wali Kota Vitali Klitschko, dikutip dari Washington Post.

"Lebih dari seminggu lalu, pasangan itu adalah orang normal yang tak memiliki rencana untuk membawa senjata. Sekarang, mereka ingin mempertahankan kota kita bersama," ujarnya.

Pernikahan Filimonova dan Filimonov berlangsung ketika pasukan Rusia terus menginvasi dan maju ke ibukota. Pada hari Minggu, beberapa warga sipil dilaporkan tewas berjatuhan dalam serangan mortir ketika mencoba melarikan diri dari pinggiran kota tetangga, Irpin.

Seluruh ibu kota telah menutup toko dan tempat-tempat bisnis. Para warga sipil telah bergabung dalam pertempuran secara massal. Banyak orang-orang seperti Filimonova dan Filimonov yang bergabung dengan Pasukan Pertahanan Teritorial sebagai sukarelawan militer Ukraina.

Meski baru saja menikah, pasangan ini rela ikut serta dalam peperangan dan mempertaruhkan nyawa demi negara mereka. Baca di halaman selanjutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang cerita keluarga WNI di tengah invasi Rusia-Ukraina:

[Gambas:Video Haibunda]


DETIK-DETIK PENGANTIN KE PELAMINAN

Ilustrasi menikah

Ilustrasi Menikah / Foto: iStock

Sebelum pecahnya perang Rusia-Ukraina, Filimonova bekerja sebagai kepala organisasi pramuka. Sedangkan Filimonov adalah pimpinan di perusahaan teknologi informasi. Pasangan ini rela ikut bergabung dengan pasukan meski baru saja menikah.

"Karena di sini kami memiliki semua yang kami cintai, dan kami harus mempertahankannya. Kami tak berniat memberikannya kepada musuh," ujar Filimonova.

Acara pernikahan mereka berlangsung dengan khidmat meski di tengah situasi perang. Pernikahan dibuka dengan mempelai wanita yang berjalan menyusuri pelaminan.

Jauh dari kata mewah, ia berjalan di atas sepetak rumput kecil dari jalanan kota Kyiv. Lokasinya tak jauh dari pos pemeriksaan dan garasi parkir.

Filimonova tetap tampil memesona di hari bahagianya itu, Bunda. Ia terlihat anggun dalam balutan tudung sederhana yang dijepit ke rambut pendek keritingnya.

Acara semakin syahdu dengan alunan musik lira, alat musik tradisional Ukraina yang dimainkan oleh musisi Taras Kompanichenko. Filimonova terus berjalan ke tempat yang ditandai dengan bendera Ukraina.

Di sana, suaminya sudah menunggu dengan penampilan gagah berani. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

DISELIMUTI SEMANGAT PATRIOTISME

Cropped shot of an unrecognizable newlywed couple doing a pinky swear gesture on their wedding day

Ilustrasi Menikah / Foto: Getty Images/PeopleImages

Acara pernikahan itu merupakan pertama kalinya Filimonov dan Filimonova saling bertemu sejak perang dimulai. Sebelumnya, pasangan ini sempat terpisah karena situasi yang tidak kondusif.

"Sulit untuk menyebutnya sebagai kebahagiaan tanpa syarat dalam situasi ini, tetapi kami pasti merasa terhormat," kata Filimonova.

Sementara itu Pendeta Dmytro Karan memimpin upacara sakral tersebut. Jubah dan salib tampak menutupi seragam militernya.

“Tugas saya adalah bersama tentara yang berjuang untuk tanah kami dan memberi mereka dukungan spiritual. Mereka mencoba membersihkan hati dan pikiran mereka. Pasangan ini benar-benar ingin menikah,” ujar Karan.

Meski berlangsung di tengah perang, para tamu tetap memancarkan kebahagiaan mereka ketika pengantin membagi-bagikan doorprize. Banyak orang bersorak ketika mendapatkan alat masak serta alat penghangat.

Nuansa patriotisme juga terasa sangat kental di acara ini, Bunda. Tak lama setelah pengantin berciuman, mereka berseru menyuarakan semangat patriotisme mereka.

“Kemuliaan bagi keluarga! Kemuliaan bagi keluarga! Kemuliaan bagi Ukraina! Kemuliaan bagi para pahlawan! Kemuliaan bagi bangsa! Kematian bagi musuh! Ukraina di atas segalanya!”

Sorak-sorai para warga Ukraina terasa semakin meriah ketika kelopak bunga mulai dijatuhkan dari drone yang berterbangan. Para tamu yang memegang senjata, juga memegang mawar merah dan mawar putih di tangan mereka.

Satu per satu, mereka berjalan ke pasangan itu untuk mengucapkan selamat. Para tamu memberi mereka bunga hingga tangan pengantin dipenuhi oleh buket bunga.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda