Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengejutkan, Banyak Warga Indonesia Dukung Rusia & Kagumi Putin, Ini Alasannya

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Sabtu, 12 Mar 2022 15:37 WIB

Russian President Vladimir Putin listens to St. Petersburg's governor Alexander Beglov during their meeting in the Kremlin in Moscow, Russia, Tuesday, March 1, 2022. (Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin/Foto: Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Jakarta -

Jakarta - Meski menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, invasi Rusia ke Ukraina ternyata mendapat dukungan cukup banyak dari warganet Indonesia, Bunda.

Indonesia pun sebenarnya mendukung kecaman terhadap agresi Rusia melalui Resolusi PBB. Namun, sikap pemerintah ternyata tak senada dengan banyak warganet Indonesia. Pengamat melihat masyarakat Indonesia terpecah menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, Bunda.

Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Radityo Dharmaputra mengatakan ruang-ruang diskusi dan percakapan seperti media sosial di Indonesia lebih banyak diisi oleh para simpatisan Rusia.

Selain Indonesia, ada 141 negara yang mendukung resolusi Majelis Umum PBB. Resolusi itu menjadi salah satu dengan dukungan terbanyak yang pernah diajukan Majelis Umum PBB.

Radityo mengatakan ada berbagai variabel mengapa publik Indonesia justru cenderung mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Yang pertama adalah keberpihakan politik masyarakat Indonesia yang anti-Amerika Serikat dan anti-Barat.

Sentimen itu timbul setelah agresi Amerika di negara-negara Timur Tengah, saat masa War on Terror atau 'perang melawan terorisme' yang dimulai sejak September 2001 .

"Kecenderungan masyarakat kita [masyarakat Indonesia] setelah masa perang melawan terorisme, perang Irak, masyarakat lebih anti-Amerika dan anti-Barat," kata Radit saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Kamis (10/3).

Hal itu, kata Radit, membuat masyarakat Indonesia lebih berpihak kepada Rusia. Masyarakat menganggap siapapun yang berseberangan dengan Amerika maka dia lah yang harus dibela.

Radit mengatakan, masyarakat Indonesia tak bisa memandang dengan jernih bahwa konflik yang terjadi hari ini adalah antara Rusia dan Ukraina. Bukan Amerika dan negara-negara anggota NATO.

"Masyarakat ketika bicara soal Rusia dan Ukraina itu bukan melihat ini perang antara Rusia dan Ukriana. Tapi melihatnya justru seakan antara Rusia dan Barat," katanya.

Banner UMKM Bareng HaiBundaBanner UMKM Bareng HaiBunda/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

Variabel berikutnya adalah sentimen masyarakat Indonesia yang lebih menyukai sosok pemimpin kuat dan tegas. Sosok itulah yang dinilai ada pada Presiden Rusia Vladimir Putin. Sosok Putin sering dinilai sebagai tokoh yang kuat, tegas, gagah, dan nasionalis.

"Soal sosok Putin, kita [masyarakat Indonesia] itu senang dengan yang gagah, yang tegas. Jadi maunya pemimpin nasionalis," ujar Radit.

Masyarakat, menurut Radit, cenderung menyamakan sosok Putin dengan Presiden Pertama RI Soekarno yang sama-sama tegas, serta tokoh militer Prabowo Subianto. BACA ARTIKEL LENGKAPNYA DI SINI.

Simak juga video Rusia invasi Ukraina, keluarga WNI mohon doa dari Indonesia

[Gambas:Video Haibunda]



(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda