Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kabar Terbaru WNI di Ukraina, Terbiasa Dengar Sirine Tembakan di Tengah Perang

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 03 Mar 2023 07:55 WIB

ilustrasi wanita sedih
Ilustrasi / Foto: Getty Images/iStockphoto/Suphansa Subruayying

Perang Ukraina dan Rusia telah berlangsung selama satu tahun. Konflik ini membawa tantangan hidup bagi banyak orang, termasuk para diaspora Indonesia.

Mereka yang menetap di Ukraina dan negara sekitarnya mendapatkan banyak cobaan, Bunda. Mulai dari mempertahankan perekonomian keluarga, hingga bertahan hidup di tengah perang.

Ketegangan juga dirasakan oleh Pepi Aprianti Utami, Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Sebagai warga Kota Kyiv, wanita asal Bandung, Jawa Barat itu harus terbiasa mendengar suara sirine yang lantang. Sirine itu merupakan peringatan bom ataupun serangan udara.

"Kalau yang waktu kemarin serangan brutal itu yang seharian sampai lima kali itu lama sekali, dari pagi sampai sore enggak berhenti," ungkap Pepi, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia.

Banyak serangan udara Rusia yang menyasar infrastuktur Ukraina. Hal ini membuat warga khawatir dengan jalur listrik dan gas yang bisa menjadi sasaran rudal.

Tak hanya itu, masyarakat Ukraina juga harus bertahan di tengah musim dingin. Namun Pepi bersyukur karena cuaca tahun ini tidak terlalu buruk.

"Syukurnya ya, meski diteror oleh Rusia, syukurnya tahun ini winter di Ukraina cukup hangat dan enggak lama," ucapnya.

Lain halnya dengan Pepi, Masyaroh yang merupakan diaspora Indonesia di Ukraina justru khawatir dengan hal lain.

Wanita asal Indramayu, Jawa Barat ini tinggal di Odesa, kota pelabuhan yang merupakan salah satu pusat perekonomian Ukraina.

Meski tak dihantui oleh bunyi sirine tembakan seperti di Kyiv, Masyaroh harus menahan rasa cemas lantaran takut berpisah dari suaminya yang disuruh ikut wajib militer. Baca di halaman setelah ini, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang kisah hidup bidan RI dan suami Maroko:

[Gambas:Video Haibunda]

TAKUT SUAMI DIPANGGIL WAJIB MILITER

Unrecognizable newlywed couple doing a pinky promise

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kyonntra

Konflik dengan Rusia membuat Ukraina harus bertahan dari berbagai serangan senjata. Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan mengerahkan seluruh prajurit untuk berjaga.

Ukraina pun membuat kebijakan wajib militer bagi para laki-laki di negara tersebut. Hal ini membuat Masyaroh khawatir suaminya akan menerima surat utusan wajib militer.

"Perasaan saya itu ngeri-ngeri sedap. Karena lihat di berita, di Telegram, itu yang ada mobilisasi atau apalah itu namanya yang ngasih surat gitu untuk para lelaki di jalan," ungkapnya.

Juara Cilik

Selain itu, Masyaroh juga harus bertahan hidup di tengah kesulitan ekonomi. Sejak April 2022 lalu, ia dan suaminya hanya mengandalkan uang tabungan karena tidak bisa bekerja akibat konflik.

Beruntung, Masyaroh mendapat bantuan dari relawan organisasi internasional yang menjadi sumber pendapatannya saat ini. Mereka berlangganan memesan makan siang dari Masyaroh.

"Jadi ada volunteer dari WHO, orang Indonesia sama dari Palang Merah, itu minta lunchbox dari saya minta dikirimin. Di situ saya ada kegiatan. Jadi saya merasa enggak boring nih. Setiap hari saya keluar, saya masak," ia bercerita.

Selain Ukraina, negara lain juga ikut terdampak konflik perang. Seperti yang dialami oleh Esther Sofianto dan suaminya di Polandia. Pasangan WNI asal Jombang, Jawa Timur itu harus mengadu nasib ke Spanyol karena kesulitan mendapat pekerjaan di Polandia.

Kala itu, Polandia juga menjadi salah satu negara tetangga Ukraina yang terdampak perang. Beruntung, saat ini mereka telah kembali ke Polandia dan mendapatkan pekerjaan lagi di sana.

"Ya. karena di Polandia kan memang sudah banyak lapangan pekerjaan, sudah normal lagi. Jadi kita memutuskan balik ke Polandia. Kita kerja di pabrik ayam," kata Esther.

"Di sini kan enaknya bersih, kita tidak pusing pikir bayar gas, bayar rumah, semua sudah dipotong dari gaji," katanya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda