Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mahasiswa UB Masuk Forbes Indonesia 30 Under 30, Ciptakan Aplikasi Peternak Ayam

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 21 Mar 2022 22:00 WIB

forbes 30 under 30
Dua Mahasiswa UB Masuk Forbes 30 Under 30 / Foto: Dok. Forbes / UB
Jakarta -

Mahasiswa Indonesia kembali mencetak prestasi. Kabar kali ini datang dari Universitas Brawijaya (UB). Dua mahasiswanya masuk ke dalam daftar Forbes Indonesia 30 Under 30.

Mereka adalah Ashab Alkahfi dari prodi Agroekoteknologi UB dan Tubagus Syailendra dari Hubungan Internasional. Keduanya mendapatkan penghargaan berkat aplikasi yang mereka buat, Chickin Indonesia.

Untuk Bunda ketahui, Chickin Indonesia merupakan startup di bidang agrikultur. Aplikasi ini digunakan untuk membantu para peternak ayam di Indonesia. Ashab dan Tubagus mengembangkannya bersama Ahmad Syaifullah, mahasiswa dari Sistem Informasi UB.

Aplikasi Chickin Indonesia kini telah diunduh lebih dari seribu peternak ayam. Salah satu peternak bernama Yudi mengaku bahwa aplikasi tersebut dapat membantunya untuk mengelola dan melakukan manajemen pemeliharaan ternak ayam.

"Apabila dilakukan dengan SOP yang ketat, sistem pemeliharaan akan efisien untuk pakan, mortalitas bisa ditekan dengan cara pencegahan dan pengobatan yang presisi," ujar Yudi yang dikutip dari laman UB, Jumat (18/3/2022).

Jusuf Hamka

Ashab, Tubagus, dan Ahmad telah menggarap proyek aplikasi tersebut sejak mereka masih duduk di bangku kuliah semester dua. Ketiga mahasiswa itu mengawalinya dengan melakukan riset di kawasan Klaten, Jawa Tengah.

"Di sana kita jadi peternak, lalu membangun kandang dan mulai usaha ternak ayam sampai akhirnya ketemu banyak permasalahan yang dihadapi peternak lokal. Dari situ kita mencoba solve problem dengan menggunakan teknologi," papar Ashab yang menjabat sebagai President Chickin Indonesia.

Ashab bercerita, tujuan mereka membuat Chickin Indonesia adalah untuk membantu para peternak ayam. Dengan begitu, para peternak tidak harus melakukan pengontrolan iklim kandang ayam secara manual. Mereka dapat melakukannya dengan mudah dari rumah.

"Peternak ayam bisa melakukan climate control dari rumah. Dengan teknologi ini, peternak bisa memasukkan data seperti sarana produksi peternak atau sapronak, data harian, dan data penjualan, sehingga performa lebih terukur dan dapat meminimalisir resiko melalui tindakan preventif," paparnya.

Aplikasi Chickin Indonesia memiliki berbagai fitur untuk mempermudah manajemen ternak. Beberapa fitur andalannya yaitu kelola kandang, kelola data kandang, dan konfigurasi loT.

Tak hanya itu, para peternak juga dapat melakukan konfigurasi yang disesuaikan dengan keadaan cuaca, suhu dan kelembapan, serta umur ayam.

Ashab berharap, aplikasi yang mereka kembangkan dapat memberikan dampak positif dan kemudahan untuk para peternak ayam. Mereka juga memilki misi untuk meminimalisir pemberian antibiotik pada ayam organik dengan mengandalkan suhu kandang.

Ketiga mahasiswa tersebut kerap memberikan pembinaan pada peternak ayam secara gratis untuk modernisasi peternak ayam Indonesia. Mereka juga berhasil mendapatkan omset miliaran berkat aplikasi yang dikembangkan.

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Saksikan juga video tentang remaja RI yang diterima berkuliah di Amerika Serikat pada usia 14 tahun:

[Gambas:Video Haibunda]

(anm/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda