Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mimpi Berhubungan Seks Siang Hari Saat Puasa, Haruskah Mandi Junub?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 26 Apr 2022 21:50 WIB

Cropped shot of an attractive young woman wearing a sleep mask while lying in bed
Foto: iStock

Pernah mimpi berhubungan seks pada siang hari saat puasa, apakah harus segera mandi junub? Mungkin Bunda dan Ayah sering ragu akan hal ini karena khawatir tidak bisa salat dan melanjutkan puasa Ramadan. 

Mengenai puasa Ramadan, mimpi berhubungan seks atau disebut mimpi basah terjadi tidak sengaja karena Bunda dan Ayah tak bisa mengendalikan mimpi.

Dikutip dari 'Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan' yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di tahun 2017, mimpi berhubungan seks pada siang hari tidak membatalkan puasa.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW pernah bersabda, “Ada tiga golongan yang dibebaskan dari ketentuan hukum yaitu: orang yang sedang tidur sebelum bangun, anak-anak sampai ia ihtilam (bermimpi tanda dewasa), dan orang gila sampai ia sembuh.” (HR. An Nasa'i, Abu Daud, dan Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Mayoritas ulama fiqih juga sepakat bahwa suci dari jinabat bukan termasuk sebagai syarat sah puasa. Namun apakah mimpi berhubungan seks tetap harus mandi junub untuk menyucikan diri kembali walaupun tidak dilakukan dengan sengaja? 

Banner 9 Tanda Kepala Janin di Bawah

Berikut ulasan mengenai mimpi basah dan hukum mandi wajib jika mengalaminya pada bulan Ramadan.

Mimpi berhubungan seks termasuk hadas besar?

Mimpi basah termasuk hadas besar jika keluar air mani sehingga wajib hukumnya melaksanakan mandi junub untuk menyucikan diri kembali agar bisa melaksanakan ibadah salat. Mandi junub tetap dilakukan meski syahwat yang memuncak hingga keluar air mani terjadi di luar kemampuan seseorang. 

Meski demikian, kalau mimpi berhubungan seks tapi tidak sampai keluar air mani maka tak wajib melakukan mandi junub. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist yang berkisah;

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الرَّجُلِ يَجِدُ الْبَلَلَ وَلاَ يَذْكُرُ احْتِلاَمًا قَالَ « يَغْتَسِلُ ». وَعَنِ الرَّجُلِ يَرَى أَنَّهُ قَدِ احْتَلَمَ وَلاَ يَجِدُ الْبَلَلَ قَالَ « لاَ غُسْلَ عَلَيْهِ ». فَقَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ الْمَرْأَةُ تَرَى ذَلِكَ أَعَلَيْهَا غُسْلٌ قَالَ « نَعَمْ إِنَّمَا النِّسَاءُ شَقَائِقُ الرِّجَالِ ».

Artinya:

"Rasulullah SAW pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau menjawab, "Dia wajib mandi". Dan beliau juga ditanya tentang seorang laki-laki yang bermimpi tapi tidak mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab: "Dia tidak wajib mandi." (HR Abu Daud)

Dalam buku ‘Pendidikan Agama Islam: Fikih Untuk Madrasah Tsanawiyah Kelas VII’ karya Zainal Muttaqin, MA, keluar air mani termasuk golongan hadas besar, baik disebabkan oleh mimpi berhubungan seks maupun hal lain. Oleh sebab itu, mandi junub wajib bila mimpi berhubungan seks hingga keluar air mani.

Teruskan membaca halaman selanjutnya Bun.

Menjaga hubungan suami istri saat Ramadan, bagaimana caranya? Simak penjelasan dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




TATA CARA MANDI JUNUB USAI MIMPI BERHUBUNGAN SEKS

Ilustrasi mandi

Foto: iStock

Perintah mandi wajib karena hadas besar

Ada pun perintah mandi junub karena hadas besar yang wajib dilakukan oleh umat Muslim. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang tertuang dalam surat Al Maidah ayat 6:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ - ٦

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku. Dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan maka jika kamu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci). Usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur.”

Tata cara mandi junub setelah mimpi berhubungan seks hingga keluar air mani

Mengutip dari buku ‘Mahkota Pengantin’ karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri, berikut tata cara mandi wajib yang perlu dipahami agar pelaksanaannya baik dan benar. Yuk lakukan mandi wajib setelah mimpi berhubungan seks.

1. Awali dengan niat mandi junub

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin:

Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya:

“Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala.”

2. Basuh tangan 3 kali

Mulai melakukan mandi junub dengan membasuh telapak tangan terlebih dahulu. Sesuai sunah Rasul, basuh telapak tangan sebanyak tiga kali agar bersih dan terhindar dari najis. 

3. Bersihkan kemaluan

Setelah itu, gosok semua area lipatan tubuh serta bagian kemaluan. Bunda perlu membersihkan lipatan ketiak, pusar, dubur, hingga bagian intim.

4. Lakukan gerakan wudhu

Selanjutnya, Bunda bisa melakukan gerakan wudhu saat mandi wajib. Ini untuk memastikan semua bagian tubuh sudah dibersihkan.

5. Siram kepala

Basahi atau siram kepala sebanyak tiga kali ketika mandi wajib hingga ke pangkal rambut.

6. Basahi seluruh tubuh

Akhiri mandi wajib dengan membasahi seluruh tubuh. Mulai mengguyur tubuh dari sisi kanan terlebih dahulu baru bagian kiri.

Ada sedikit perbedaan mandi wajib untuk Bunda dan Ayah. Untuk Ayah, saat membasahi kepala wajib menyela-nyela rambut menggunakan jari tangan hingga ke pangkalnya. Sementara buat Bunda tak perlu melakukannya.

Menurut hadist riwayat At- Tarmidzi, hal ini tertuang dalam riwayat Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW;

"Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub?"

Rasulullah menjawab, "Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda