Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Ingin Berikan 'Salam Tempel' untuk Keponakan? Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 27 Apr 2022 17:30 WIB

Malay Muslim parents in traditional clothings giving gift of money to their children during Hari Raya Aidilfitri celebration
Ilustrasi Salam Tempel/Foto: iStock

Ramadan sudah hampir mencapai penghujung bulan, Bunda. Di waktu ini, biasanya Bunda sudah menyiapkan 'salam tempel' atau THR untuk dibagikan ke sanak saudara dan keponakan, ya?

Sebelumnya, Bunda mungkin sudah mendapatkan THR dari perusahaan tempat Bunda bekerja. Dengan begitu, Bunda mulai mengatur keuangan dan mengalokasikannya ke pos yang dijadikan prioritas.

Menurut seorang financial planner, Rista Zwestika S.Sos. AWP. CFP, pembagian uang THR tidak memiliki persentase, Bunda. Lebih tepatnya, pembagian uang THR berdasarkan skala prioritas yang dimiliki oleh perorangan.

"Kalau kita bicara tentang THR, kita harus pakai skala prioritas dulu. Kita enggak pakai berapa persen, tapi kita pakai skala prioritas," katanya pada HaiBunda baru-baru ini.

"Contoh misalnya yang pertama kita siapkan untuk kebutuhan menjelah hari raya Idul Fitri tadi. Ternyata bisa 40 atau hampir 50 persen. Sedangkan kebutuhan dan tanggungan orang berbeda-beda," sambungnya kemudian.

Banner 9 Tanda Kepala Janin di Bawah

Rista sendiri mengaku kalau pemberian salam tempel bukanlah suatu kewajiban yang harus dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan ini justru lebih mengarah pada kebudayaan yang telah dilaksanakan selama puluhan tahun.

"Sebenarnya kalau untuk salam tempel berbagi dengan keluarga kan bukan kewajiban tapi ini adalah suatu budaya. Yang menjadi kewajiban itu adalah kalau kita pemilik usaha, punya karyawan, dan itu yang wajib dikeluarkan," katanya.

Tips membagikan salam tempel untuk keponakan

Menurut Rista, setidaknya ada tiga tips yang harus Bunda perhatikan sebelum membagikan THR atau salam tempel pada keponakan, nih. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya.

1. Disesuaikan dengan keuangan

Karena tidak bersifat wajib, Rista tidak menganjurkan pemberian THR kepada sanak saudara jika memang kondisi keuangan tidak memungkinkan. Namun, kalau memang ingin memberikannya, Bunda bisa sesuaikan dengan keuangan yang Bunda miliki.

"Kalau dengan keluarga, keponakan, itu tinggal disesuaikan saja karena bukan kewajiban. Tapi karena sudah menjadi budaya, ya enggak apa-apa juga diberikan. Tapi balik lagi, disesuaikan dengan keuangan kita," kata Bunda satu anak ini.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat tips lainnya yuk, Bunda.

Saksikan juga video beritahu Si Kecil lebaran tak harus baju baru berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS BERIKAN SALAM TEMPEL UNTUK KEPONAKAN

muslim in indonesia celebrate a eid-ul-fitri

Ilustrasi Salam Tempel/Foto: iStock

2. Gunakan persentase usia

Untuk mempermudah Bunda membagikan THR secara adil kepada para keponakan, Bunda bisa menggunakan persentase usia, nih. Menurut Rista, hal ini cukup membantu, lho.

Misalnya, Bunda memiliki 10 keponakan dengan usia yang berbeda-beda. Usia di bawah 5 tahun, Bunda bisa berikan uang THR Rp10 ribu. Agar kelihatan lebih banyak, gunakan uang nominal Rp2 ribu, Bunda.

"Atau misal yang levelnya SMP dan SMA, kita naikin jadi Rp30 ribu atau Rp50 ribu satu orang. Kemudian yang kuliah bisa Rp50 ribu sampai Rp100 ribu," kata Rista.

3. Boleh dilebihkan

Persentase ini hanya berupa gambaran ya, Bunda. Lebih lanjut, Rista tetap mengembalikan pembagian persentase nominal salam tempel pada keuangan Bunda masing-masing. Jadi, kalau memang Bunda memiliki rezeki lebih dan kemampuan finansial untuk memberikan salam tempel, Bunda bisa melebihkannya.

"Nah, apapun itu, balik lagi disesuaikan sama keuangan kita. Kalau misalnya kondisi keuangan kita memang bisa memberi lebih, misal 1 orang Rp50 ribu, kalau ada, ya enggak apa-apa juga," tuturnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda