Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Ars Vita, Insinyur Berhijab RI yang Kerja di Perusahaan Elon Musk SpaceX

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 29 Apr 2022 22:30 WIB

Ars Vita Alamsyah
Ars Vita Alamsyah, Diaspora Muslimah dari Indonesia / Foto: Instagram @arsvitaa

Kehidupan diaspora di luar negeri selalu menarik untuk dijadikan inspirasi. Jauh dari Tanah Air dan keluarga, mereka mampu berkarya dan meraih mimpi di negara asing.

Kisah kali ini datang dari Ars Vita Alamsyah, wanita Muslim yang berkecimpung di bidang teknologi. Tidak main-main Bunda, ia bekerja sebagai insinyur di perusahaan SpaceX milik Elon Musk, orang terkaya di dunia.

Penasaran dengan sosok Muslimah yang sukses berkarier sebagai insinyur di SpaceX? Berikut ini 5 fakta tentang Ars Vita Alamsyah, diaspora inspiratif dari Indonesia:

1. Sudah setahun bekerja di SpaceX

Saat ini Ars Vita sudah bekerja selama satu tahun di SpaceX. Untuk Bunda ketahui, SpaceX merupakan perusahaan swasta pertama yang berhasil mengirim astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Kini menjabat sebagai Supply Chain Reliability Engineer, Vita tak pernah menyangka dapat bekerja di perusahaan transportasi luar angkasa yang berada di Hawthorne, California.

"Sejujurnya enggak menyangka bekerja di sini bukan sesuatu yang saya targetkan dari awal. Tapi tentunya sangat keren bisa berada di sini," ungkap Ars Vita, dikutip dari channel YouTube VOA Indonesia.

Banner 40 Ciri Hamil

2. Terinspirasi dari mendiang kakek

Ars Vita bercerita, ketertarikannya dengan bidang teknologi sebenarnya sudah tumbuh sejak kecil. Ketika masih berusia kanak-kanak, ia terinspirasi oleh mendiang kakeknya yang merupakan seorang insinyur mesin.

"Saat kecil saya suka belajar bagaimana cara merakit sesuatu. Saya sangat terinspirasi dari almarhum kakek saya yang pernah menjadi insinyur mesin," ujar Vita.

Ars Vita menumbuhkan minatnya di bidang tersebut hingga dewasa. Ia menempuh pendidikan hingga ke luar negeri dan berhasil lolos ke universitas bergengsi di dunia.

3. Kuliah di universitas bergengsi

Setelah lulus SMA, ia masuk ke University of Maryland, Amerika Serikat. Vita juga mendapatkan berbagai pengalaman kerja saat menetap di negeri Paman Sam.

Ars Vita sempat bekerja di industri Aerospace atau luar angkasa, serta Global Supply Chain atau rantai pasokan global. Tak henti di situ saja, ia kemudian melanjutkan pendidikan ke kampus yang juga bergengsi.

Ia mengambil kuliah S2 jurusan Supply Chain Management di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Cambridge, yang juga berlokasi di Amerika Serikat.

Kini bekerja di perusahaan milik orang terkaya di dunia, Ars Vita sangat menikmati perannya saat ini. Sebagai wanita karier, ia bahagia bisa terjun ke bidang yang sangat dia sukai.

"Saya ingin menjadi bagian dari inovasi besar, mencoba memecahkan masalah kompleks, dan melihat perkembangan teknologi canggih. Itulah mengapa saya ada di sini," tuturnya.

Meski begitu, kehidupan Ars Vita sebagai diaspora Indonesia di Amerika Serikat juga memiliki tantangan. Ia dihadapkan dengan perbedaan budaya, serta statusnya sebagai wanita Muslim yang bekerja di bidang teknologi.

Baca kisah selengkapnya di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video tentang Ian Ciputra, seniman 3D asal Indonesia yang terlibat di film Spider-man: No Way Home:

[Gambas:Video Haibunda]



BUKTIKAN DIRI DAN LAWAN DISKRIMINASI

Ars Vita Alamsyah

Ars Vita Alamsyah, Diaspora Muslimah dari Indonesia / Foto: Instagram @arsvitaa

4. Buktikan diri sebagai wanita hebat

Sebagai perempuan Muslim yang berkecimpung di industri yang didominasi oleh laki-laki, Vita mengaku tidak takut untuk menunjukkan kemampuannya. Menurutnya, hal itu menjadi satu-satunya cara agar dirinya tidak mendapat diskriminasi.

Meski saat ini sudah banyak wanita terjun ke bidang mesin dan teknologi, Vita mengaku bahwa dunia tersebut lebih banyak didominasi pria. Oleh karena itu, ia berupaya untuk selalu tetap percaya diri dan mengasah kemampuan.

"Saya pikir salah satu tantangan yang mungkin kita hadapi adalah untuk meyakinkan dn membuktikan bahwa kita bisa memberikan hasil," kata Vita.

"Jadi punya kepercayaan diri untuk memastikan pekerjaan kita setara dengan karyawan pria sangatlah penting," ujarnya.

5. Berani lawan diskriminasi dengan hijab

Soal hijab, ia mengaku sangat bangga dengan identitasnya sebagai Muslimah. Ia punya cara untuk melindungi diri dari diskriminasi terhadap orang Islam.

"Saya tidak takut dengan jujur memperkenalkan diri saya apa adanya. Memakai hijab, berbeda dari yang lain. Bagi saya, saya tidak melihat orang seperti itu dan mudah-mudahan orang lain pun demikian," ungkap Vita.

Ia kerap mendapatkan pertanyaan dari orang-orang di sekitarnya mengenai hijab yang dikenakan sehari-hari. Namun, Vita justru mengedukasi mereka yang bertanya.

"Seorang teman kerja saya bertanya, 'Mengapa kamu memakai itu (hijab) setiap hari?' lalu saya bilang ini adalah jilbab, sebuah kain yang harus dipakai oleh perempuan Muslim," ia bercerita.

"Saya menjelaskan sedikit tentang jilbab, jadi saya mengajarkan tentang Islam kepada orang-orang yang mungkin belum pernah terpapar oleh ajaran Islam, dan saya sama sekali tidak tersinggung. Malah jadi kesempatan untuk berbagi tentang kepercayaan saya," tuturnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda