Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

3 Cara Mengatasi Tembok Rumah yang Lembap & Berjamur, Biasanya karena Ventilasi Buruk

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Kamis, 02 Jun 2022 11:20 WIB

Mold and moisture buildup on wall of a modern house
Ilustrasi Dinding Lembap dan Berjamur/Foto: Getty Images/iStockphoto/wabeno

Rumah Bunda pasti memiliki satu titik di mana muncul jamur dan tembok yang lembap. Jangan khawatir, Bunda. Jamur dan tembok yang lembap adalah hal yang wajar terjadi.

Jamur muncul di tembok rumah karena adanya kelembapan berlebih. Kelembapan berlebih ini biasanya berasal dari masalah struktural rumah atau ventilasi.

Sementara itu, kelembapan berlebih bisa berasal dari adanya pipa yang bocor, naiknya kelembapan di basement, air hujan yang masuk dari celah-celah, atau bahkan adanya kerusakan pada atap atau jendela.

Tak hanya bangunan lama, kelembapan juga bisa menjadi masalah pada rumah yang baru dibangun, lho. Kalau Bunda punya rumah baru, lembap bisa menjadi masalah yang sulit diperbaiki sehingga Bunda harus berkonsultasi dengan seseorang yang sudah berpengalaman.

Janin Terlilit Tali Pusar

Selain itu, jamur juga bisa terjadi akibat adanya penumpukan kondensasi, Bunda. Kondensasi terbentuk ketika ada terlalu banyak uap air di udara dan udara panas yang bersentuhan dengan permukaan dingin. Biasanya hal ini terjadi karena adanya kegiatan mandi, memasak, menyetrika, dan sebagainya.

Tips mengatasi tembok lembap dan jamur

Tembok yang lembap dan jamur di rumah bisa diatasi dengan baik nih, Bunda. Mengutip dari laman Ronseal, berikut ini deretan tipsnya.

1. Hentikan kondensasi lebih dahulu

Langkah pertama, Bunda bisa menghentikan proses kondensasi terlebih dahulu. Setelahnya, buka jendela atau pasang kipas ekstraksi saat Bunda mandi.

Bunda juga bisa perbaiki ventilasi dan pintu rumah agar udara lebih bersirkulasi. Setidaknya, buka jendela selama 15 menit di pagi hari.

Setelah mengurangi kondensasi, kelembapan dan jamur di dalam rumah kemungkinan juga akan berkurang, Bunda. Kalau ingin langkah ekstra, Bunda bisa gunakan cat anti-kondensasi pada area yang tentang. Misalnya saja seperti dapur dan kamar mandi.

Caranya cukup mudah nih, Bunda. Bersihkan dinding dan singkirkan jamur yang sudah ada terlebih dahulu, lalu ikuti petunjuk pemakaiannya. Saat dinding kering, oleskan lagi cat anti-kondensasi ke area yang rentan. Setelah lapisan kedua kering, Bunda bisa mengecatnya dengan cat berwarna yang diinginkan.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Bunda, yuk download juga aplikasi Allo Bank di sini.

Bunda jangan lupa saksikan juga video tips ampuh mengusir tikus berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS MENGATASI TEMBOK LEMBAP DAN JAMUR

Black mould buildup in the corner of an old house

Ilustrasi Dinding Lembap dan Berjamur/Foto: Getty Images/iStockphoto/Urban78

2. Perhatikan area kamar mandi

Jamur terjadi karena adanya kelembapan berlebih terutama di kamar mandi, Bunda. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan menjaga ventilasi kamar mandi dengan membuka jendela atau menambahkan kipas ekstraksi.

Kalau Bunda punya kamar mandi dengan ventilasi buruk, Bunda bisa keringkan air yang ada di dinding setelah mandi untuk mengurangi kelembapan. Tak hanya itu, tutup juga nat dengan sealer standar untuk mencegah kelembapan bocor setiap setahun sekali.

3. Rawat dinding yang lembap

Sebelum merawat dinding yang lembap, Bunda perlu mengatasi sumber masalahnya terlebih dahulu. Identifikasikan apa yang menyebabkan jamur berkembang dan perbaikilah.

Setelahnya, Bunda bisa merawat dinding yang lembap, nih. Caranya juga cukup mudah, lho.

Bersihkan seluruh jamur yang ada di dinding terlebih dahulu, lalu berikan cat anti-kondensasi. Biarkan area tersebut benar-benar kering, Bunda.

Setelahnya, gunakan segel lembap khusus untuk mencegah bertambahnya kelembapan. Setelah segel kering, lapisi dengan car anti-jamur untuk mencegah jamur kembali tumbuh.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda