moms-life
5 Kondisi yang Pantang Diet Intermitten Fasting, Salah Satunya Ibu Hamil
Kamis, 09 Jun 2022 15:53 WIB
Selain berolahraga, diet adalah salah satu cara untuk menurunkan berat badan. Metode diet pun sangat beragam. Saat ini yang tengah ramai dibicarakan adalah diet intermittent fasting atau diet puasa.
Apakah Bunda pernah mendengarnya atau bahkan justru sedang menjalani diet tersebut. Diet interfast disebutkan sebagai salah satu pola diet yang tepat untuk menurunkan berat badan.
Puasa intermiten menyebabkan konsentrasi glukosa (gula) menurun dan lipolisis (oksidasi asam lemak) meningkat secara signifikan selama 24 jam pertama, yang membantu tubuh memecah lemak yang tersimpan.
Meski demikian perlu dicatat nih Bunda, ternyata diet puasa tidak diperuntukkan bagi semua orang. Banyak orang kerap melakukan kesalahan diet intermittent fasting dengan tetap menerapkan pola ini meski tergolong orang-orang yang tidak boleh melakukan diet tersebut.
Cara kerja diet interfast adalah dengan memecah lemak yang ada pada tubuh. Oleh karena itu, meskipun efektif pola diet ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Berikut adalah beberapa kondisi yang tidak boleh melakukan diet puasa.
1. Punya gangguan pola makan dan masalah pencernaan
Diet interfast tidak boleh dilakukan oleh seorang yang memiliki pola makan tidak teratur. Seseorang dengan pola makan tidak teratur berisiko mengalami anorexia nervosa, bulimia nervosa atau binge eating. Jika dipaksakan diet puasa, tubuh akan kekurangan nutrisi dan gizi.
Orang yang sedang mengalami masalah dengan pencernaan juga tidak disarankan untuk melakukan diet puasa. Karena menjalani program diet ini tentu akan mengubah metabolisme tubuh yang justru akan memperparah gejala gangguan pencernaan.
2. Punya gangguan tidur
Salah satu orang yang tidak boleh menjalankan diet puasa adalah orang yang sedang mengalami gangguan tidur. Bukan tanpa alasan, tidur dalam keadaan lapar dapat menyulitkan tubuh untuk rileks dan tertidur.
Jika seorang pengidap insomnia melakukan diet interfast, dikhawatirkan membuat gangguan tidurnya semakin parah. Ketika Bunda belum makan dalam beberapa jam, kadar gula darah akan turun secara alami dan menyebabkan kita tiba-tiba terbangun di tengah malam bahkan merasa cemas.
3. Ibu hamil, menyusui, atau sedang dalam pengobatan
Ibu hamil, menyusui dan seorang pasien penyakit tertentu juga masuk ke dalam deretan orang yang tidak boleh melakukan diet interfast. Kehamilan dan menyusui membutuhkan asupan kalori yang cukup untuk perkembangan bayi dan produksi ASI yang tepat.
Periode puasa akan mengganggu asupan kalori Bunda. Oleh karena itu ibu hamil dan menyusui sebaiknya tidak melakukan puasa intermiten.
Sementara bagi para penderita gangguan kesehatan khusus, ada beberapa obat yang harus diminum dengan makan terlebih dahulu. Diet puasa dapat memengaruhi orang yang mengonsumsi beberapa vitamin atau suplemen setiap hari.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.