Ridwan Kamil Haji Atas Nama Eril, Begini Hukum & Syarat Haji Atas Nama Orang Lain

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berencana untuk naik haji atas nama sang anak, Emmeril Kahn Mumtaz, Bunda. Hal ini diungkapkan langsung oleh Ridwan Kamil pada laman Instagram-nya.

Ridwan Kamil mengatakan dirinya akan pergi menunaikan tugas untuk memimpin jemaah Haji Jawa Barat yang berjumlah lebih dari 17 ribu orang. Di momen yang sama, ia juga berniat untuk menghajikan sang anak.

"Besok Senin (hari ini) saya sebagai Gubernur akan pergi menunaikan tugas memimpin jemaah Haji Jawa Barat yang berjumlah 17,000-an jemaah. Doakan aman kondusif selama di sana," katanya dilihat dari akun Instagram @ridwankamil, Senin (4/7/2022).

"Sekalian di momen ini, saya akan berhaji atas nama almarhum Emmeril Kahn Mumtadz. Karenanya, tadi pagi ziarah, pamit dan berdoa di makam Eril," sambungnya kemudian.

Ridwan Kamil juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar terus diberi kelancaran saat ia dan seluruh jamaah haji menunaikan ibadah, Bunda. Ia juga meminta doa agar ia dan seluruh jamaah kembali dengan selamat ke Tanah Air.

"Mohon doanya dari semua agar diberi kelancaran dan seluruh jemaah haji Jawa Barat dan Indonesia lancar dan sehat selamat kembali ke tanah air sebagai Haji mabrur dan Hajjah mabrurah. Aamiin," papar ayah tiga anak ini.

Tak sampai sana, Ridwan Kamil juga mempersilakan kepada seluruh masyarakat yang ingin menitipkan doa. Kalau diberikan kemudahan, Ridwan Kamil akan membantu mendoakannya di Padang Arafah dan di depan Ka'bah.

"SIAPA yang mau menitipkan doa, silakan tulis di kolom komen. Jika Allah SWT izinkan dan beri kemudahan saya akan bantu doakan di Padang Arafah dan depan Ka'bah. Hatur Nuhun," jelasnya.

Kabar ini membuat banyak netizen turut mendoakan niat Ridwan Kamil. Kolom komentar pun dipenuhi dengan doa dan harapan kepada Ridwan Kamil serta jamaah haji lainnyaa, Bunda.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat komentar netizen, yuk.

Bunda, jangan lupa juga lihat video Ridwan Kamil ungkap rahasia cantik Atalia berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

DOA DAN KOMENTAR NETIZEN

Ridwan Kamil/Foto: Instagram/@ataliapr

Niat yang diutarakan Ridwan Kamil ini membuat banyak netizen turut memberikan doa demi keselamatannya dan para jamaah haji, Bunda. Banyak dari mereka berharap Ridwan Kamil diberikan kemudahan dalam ibadahnya.

"InshaAllah di lancarkan semua nya Kang Emil," kata seorang neizen.

"Ikut mengaminkan doa-doa terbaik. Allah kabulkan dan ridho. Al-fatihah," tulis netizen lainnya.

"MasyaAllah....aamiin ya rabbal alamiin .Bismillah semoga dimudahkan Allah Swt ..kang Emil."

Tak hanya itu, ternyata ada banyak juga netizen yang menitipkan doa untuk dibacakan Ridwan Kamil. Doa yang diminta pun beragam, mulai dari doa agar segera diberikan keturunan, jodoh, hingga doa agar bisa datang ke Tanah Suci.

"Semoga bisa menyusul Pak Gub."

"Pak saya nitip doa ya, semoga saya mendapat Pekerjaan dan mendapatkan Jodoh juga," pinta netizen.

"Pak titip doa semoga segera diberi keturunan yang soleh/solehah."

"Saya mualaf...Doakan saya bisa terus istiqomah dan bisa ke tanah suci ke rumah Allah SWT."

Lantas apa syarat dan hukumnya menghajikan seseorang ya, Bunda? Simak selengkapnya di laman berikutnya, ya.

HUKUM DAN SYARAT MENGHAJIKAN ORANG LAIN

Ilustrasi Haji/Foto: Getty Images/iStockphoto/Aviator70

Ridwan Kamil memutuskan untuk menunaikan haji atas nama sang anak, Emmeril Kahn Mumtaz, Bunda. Lantas, apa hukumnya dalam Islam?

Mengutip dari buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i karya DR. Syaikh Alauddin Za'tari, menggantikan haji atas mayat hukumnya wajib bagi para ahli waris. Mereka bisa menunaikan ibadah ini dengan menggunakan harta peninggalan mendiang yang belum dibagi-bagikan. Meski begitu, mendiang tetap harus telah memenuhi syarat-syarat wali haji ketika masih hidup.

Kalau para ahli waris tidak melakukan kewajiban ini, berarti mereka mewarisi harta yang haram, Bunda. Kewajiban haji atas nama mendiang tetap ada pada tanggungan mereka meskipun mendiang tidak pernah mewariskannya.

Sementara itu, kalau mendiang tidak memiliki harta peninggalan, maka dianjurkan kepada walinya atau ahli warisnya untuk berhaji atas namanya dengan menggunakan harta pribadi, Bunda.

Syarat orang yang menghajikan

Orang yang menggantikan haji mendiang yang sudah meninggal dunia tidak boleh sembarangan, Bunda. Orang tersebut haruslah orang yang layak berhaji, Islam, sudah baligh, berakal, terpercaya, dan sudah pernah melaksanakan haji sendiri.

Merangkum dari buku 100 Kesalahan dalam Haji dan Umrah karya Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, M.A dan Hj. Indriya R. Dani, Ibnu Taimiyah mensyaratkan orang yang menggantikan haji seseorang tidak boleh karena motif uang, tetapi harus karena niat menolong.