
moms-life
Kisah Single Mom Besarkan Anak di Karavan, Hidup Kaya Raya di Alam Bebas
HaiBunda
Selasa, 05 Jul 2022 09:45 WIB

Kehidupan orang tua tunggal tidak pernah luput dari perjuangan. Namun berkat hal tak terduga, seorang single mom di Inggris berhasil mengubah nasibnya.
Diana Hamill Page merupakan wanita asal York, Inggris, yang berjuang menghidupi tiga anak. Mereka adalah Maya, Noah, dan Matthias.
Wanita berusia 50 tahun itu sempat melewati masa-masa pahit. Ia hanya mendapatkan penghasilan 60 pound sterling atau Rp1 juta per bulan.
Namun nasibnya berubah ketika ia nekat menjual seluruh hartanya pada 2005. Melansir dari Dailymail, ia mengajak ketiga anaknya tinggal di karavan atau rumah mobil untuk hidup di alam dan jauh dari teknologi.
Keluarga Diana menetap di karavan yang berada di kawasan peternakan di Yorkshire Dales. Mereka hidup di dalam karavan tanpa pemanas sehingga harus saling berbagi tempat tidur agar tetap hangat.
Diana mulai mendidik ketiga anaknya tentang cara bertahan hidup di alam dan mengurus diri mereka sendiri. Bahkan, ia membekali mereka dengan keterampilan menggunakan senjata untuk berburu.
"Semangat untuk persiapan ini lahir dari cinta untuk anak-anak saya, karena saya ingin memastikan mereka bisa hidup dengan baik. Saya harus bisa melindungi mereka," ujar Diana.
"Saya hanya ingin hidup di lingkungan yang kondusif bagi kebahagiaan mereka. Kami berjalan-jalan di alam dan makan makanan paling segar dan sehat," sambungnya.
Selain berburu, keluarga Diana terbiasa bercocok tanam dan memanfaatkan sayur dan buah-buahan yang mereka miliki. Mereka selalu makan di piring kertas agar memiliki bahan memantik api.
Diana mengajari anak-anak tentang cara mengawetkan buah serta membuat selai. Mereka juga mempelajari keterampilan penting seperti menenun, memanah, membuat keranjang, sabun, dan lilin. Diana mengatakan keluarganya jarang pergi ke toko untuk membeli sesuatu. Mereka bertahan hidup dari apa yang bisa ditemukan di alam.
"Itu benar-benar luar biasa, karena setiap hari kami keluar mencari makan, kami pergi ke sungai dan menjelajahi alam. Saya hanya ingin memastikan anak-anak saya memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup," kata Diana.
"Kami mendapat senapan angin terutama untuk pertahanan diri. Saya juga membutuhkannya untuk melindungi anak-anak. Saya mengajari mereka tinju dan belajar menembak," ucapnya.
Untuk kebutuhan laundry, Diana harus mencuci pakaian dengan mesin cuci milik para petani di sekitar sana. Anak-anak Diana baru berkesempatan mandi di rumah kakek mereka setiap seminggu sekali.
Meski membuat anaknya hidup di lingkungan yang tak biasa, Diana tetap memastikan agar mereka hidup 'normal' seperti anak-anak lain. Baca di halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video tentang tips inspiratif untuk para wanita dari Atalia Praratya:
ANAK-ANAK HIDUP NORMAL
Foto: Getty Images/iStockphoto/Antonio Suarez Vega
Sesekali, Diana memberikan waktu agar anak-anaknya melakukan refreshing dan membiarkan mereka berenang. Meski hidup di karavan, Diana memastikan anak-anaknya tetap bersosialisasi dengan orang lain.
"Anak-anak akan membawa teman-teman mereka, kami makan di atas piring kertas, dan kami akan menggunakan piring-piring itu setelahnya untuk menyalakan api dan menari dengan cahaya lilin," ia bercerita.
Terbiasa hidup di alam bebas, Diana ingin agar anak-anaknya tidak merasa tertinggal dari anak-anak lain. Ia akhirnya membelikan sebuah TV untuk keluarga dan menyaksikan serial populer.
Selain memiliki keterampilan hidup di alam, Diana juga memastikan anak-anaknya memiliki kemampuan akademis. Ia menyekolahkan mereka di Moorland Waldorf School di North Yorkshire Moors.
"Kami membeli TV dari Argos dan kami tahu semua orang menonton Waterloo Road. Kami menontonnya bersama sehingga ketika putri saya pergi ke sekolah dia masih bisa menyesuaikan diri," tutur Diana.
Diana, yang juga memegang sabuk hitam di bidang taekwondo, berpikir bahwa naluri bertahan hidupnya muncul setelah ia menjadi seorang Bunda.
Diana ingin membekali ketiga anaknya dengan kemampuan bertahan hidup apabila suatu saat mereka menghadapi hal yang genting. Ia juga ingin menjaga anak-anaknya dengan cara yang bergantung dari alam.
"Saya ingin membuktikan anak-anak saya di masa depan. Saya perlu mempelajari keterampilan yang kami perlukan dalam situasi mati listrik, jadi saya bisa menyelamatkan mereka," ujar Diana.
"Saya merasa perlu mengasuh anak-anak saya dengan cara mereka dapat berkontribusi pada masyarakat kita. Saya pikir kemandirian dan membentuk komunitas yang tangguh membutuhkan individu yang tangguh," sambungnya.
Selain memberikan pengalaman berbeda untuk anak-anak, Diana juga meraup kekayaan berkat keputusannya ini, lho. Baca di halaman berikutnya, yuk.
KINI KAYA RAYA
Ilustrasi Single Mom / Foto: Getty Images/AleksandarNakic
Keputusan Diana untuk membesarkan anak-anaknya di karavan juga terinspirasi dari didikan ayahanda, Fred, serta kakeknya, Fred Sr.
"Saya dibesarkan oleh ayah dan kakek saya dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan seorang gadis kecil di tahun 70-an. Mereka bahkan mengajari saya untuk masuk ke rumah karena mereka terus mengunci saya. Mereka mengajari saya cara membuka jendela!" ia bercerita.
"Kami tinggal di kota pesisir, jadi saya menghabiskan banyak waktu di kebun belakang di semi normal kami. Ayah saya biasa menanam tanaman seperti jagung manis, stroberi, dan rhubarb," bebernya.
Tahun demi tahun berlalu, Diana memutuskan kembali ke sebuah rumah pada 2010 ketika anak-anaknya sudah dewasa. Ia sangat bangga dengan pencapaian anak-anaknya yang hidup di alam namun tetap menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lain.
"Mereka masih suka bersosialisasi, tetapi mereka memiliki semua keterampilan ini. Saya berharap, melalui pelatihan ini, saya dapat membantu sebanyak mungkin orang untuk belajar bagaimana bertahan hidup di alam," kata Diana.
Diana menyadari bahwa keterampilan bertahan hidup banyak dicari oleh orang-orang. Ia pun mendirikan sekolah yang mengajarkan ilmu tersebut. Sekolah itu diberi nama Wild Harvest dan menawarkan kursus mulai dari Rp320 ribu - Rp2,9 juta.
Kursus-kursus itu diadakan di lahan pertanian di luar pondoknya. Diana mengajarkan tentang bagaimana cara menemukan makanan di hutan, membuat perlengkapan mandi dari bahan-bahan alami, hingga menjadi mandiri sepenuhnya.
Berkat kursus tersebut, Diana Hamill kini tak lagi mengemban nasib sebagai single mom yang miskin. Ia mendapatkan penghasilan hingga Rp2 miliar dari kursus yang diajarkan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
10 Cara Menjadi Ibu Modern yang Cerdas untuk Ibu Rumah Tangga hingga Ibu Pekerja

Mom's Life
Mengenal Noraly Seodito, Ibunda Rafael Struick Pemain Timnas yang Ternyata Punya Jabatan Tinggi di Bank Belanda

Mom's Life
Cerita Eks Karyawan SCBD Kini Raup Omzet Rp300 Juta Per Bulan dari Bisnis Bersama Suami

Mom's Life
Kisah Lulusan S2 Peraih Beasiswa LPDP, Begini Pola Asuh dan Dukungan Ibunda

Mom's Life
Kisah Sukses Mahasiswi Bisnis Kue Sambil Kuliah, Kini Raup Omzet Jutaan Rupiah


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Artis Indonesia Inspiratif yang Raih Gelar S2, Maudy Ayunda hingga Alyssa Soebandono
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda