Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5+ Jenis Batu Alam untuk Dinding Pencipta Nuansa Rumah Eksotik

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 12 Aug 2022 18:35 WIB

Ilustrasi batu alam
5+ Jenis Batu Alam untuk Dinding Pencipta Nuansa Rumah Eksotik/Foto: Getty Images/iStockphoto/Marinela Malcheva
Jakarta -

Desain rumah saat ini identik dengan batu alam. Hal ini karena batu alam bisa memberikan kesan rumah yang asri, elegan, dan mewah.

Seperti yang Bunda tahu, batu alam adalah batuan dari alam yang identik sebagai material konstruksi bangunan. Ragamnya pun ada banyak dan bisa disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.

Dalam artikel ini, Bubun akan memperkenalkan enam jenis batu alam yang bisa Bunda terapkan di rumah. Meski berbeda jenis, kesan yang ditampilkannya adalah sama, yaitu membuat hunian main eksotik.

Banner Pengental ASIFoto: HaiBunda/ Annisa Shofia

6 Jenis batu alam untuk dinding

Batu alam yang cocok diaplikasikan pada dinding rumah itu beraneka macam, seperti:

1. Batu alam sabak

Batu sabak merupakan jenis batu alam yang terkenal dengan sebutan batu alam kali. Batu ini bisa dibelah hingga lempengan tipis dan gampang ditempelkan untuk pelapis dinding.

Batu sabak punya keunggulan sangat kuat, kokoh, dan bisa dipakai menjadi pondasi bangunan. Umumnya batu ini dipakai dalam membuat pinggiran kolam ikan minimalis, dinding pagar, penghias taman kering hingga pilar.

2. Batu alam andesit

Batu andesit adalah batuan beku warna cokelat hingga abu-abu gelap, bertekstur kasar, dan halus.

Batu alam ini jenis terpopuler yang dimanfaatkan untuk pembangunan rumah. Bahkan digunakan pada sektor konstruksi infrastruktur misalnya jembatan, jalan raya, gedung bertingkat, hingga bantalan rel kereta api.

3. Batu alam templek

Batu templek merupakan jenis batu alam paling fleksibel dengan susunan acak. Terdapat perbedaan motif pada setiap daerah asal misalnya di Purwakarta, Salagedang, dan Garut.

Batu jenis ini paling banyak digunakan sebagai dekorasi bangunan sebab hasil akhir begitu cantik. Batu templek mempunyai tekstur keras dan padat, cocok dipakai dekorasi eksterior atau interior sebab tahan lumut hingga jamur.

4. Batu alam candi

Jenisnya banyak namun ada batu candi yang paling bagus untuk dekorasi rumah yakni batu candi Borobudur Lava kegelapan. Batu yang gelap mempunyai densitas besar dibanding batu candi cerah sebab mengandung ferro magnesium yang lebih tinggi. Batu candi gelap dapat lebih besar menyerap panas daripada batu candi yang cerah.

Aplikasi batu candi di dinding bisa membuat nuansa etnik dan alami rumah anda. Hawa sejuk yang disajikan dari dekorasi ini sangat cocok bila Bunda tempatkan di indoor.

5. Batu alam paras jogja

Batu Paras Jogja berasal dari batuan kapur yang lunak. Batu alam dinding ini bertipe limestone banyak diproduksi daerah Yogyakarta.

Ada dua jenis batu paras yang umum diaplikasikan pada dekorasi dinding yaitu batu paras Jogja berwarna krem dan berwarna putih. Batu paras bersifat asal layaknya batu kapur, menciptakan tampilan berpori-pori serta mudah dalam menyerap air. Jadi batu jenis ini sebaiknya digunakan untuk dekorasi indoor karena jika outdoor kemungkinan terkena jamur akan lebih besar.

6. Batu alam susun sirih

Susun sirih merupakan teknik dalam penyusunan bebatuan. Umumnya, batu susun sirih yang digunakan asalnya jenis plaimanan, andesit, batu cupang merah dan batu Purwakarta. Aplikasi dengan batu ini memiliki gaya eksotis, rapi dan indah.

Harga batu alam

Bagi Bunda yang ingin membeli batu alam harganya bisa disesuaikan dengan jenis dan ukurannya. Harga bisa mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah, Bun. Terpenting sebelum membeli adalah melihat kesanggupan budget dan kebutuhan Bunda.

Itulah jenis batu alam untuk dinding dan harganya yang bisa dijadikan referensi untuk Bunda untuk mendekorasi rumah. Semoga bermanfaat ya Bun! (PK)

Simak juga video berikut mengenai tips merancang musholla di rumah minimalis.

[Gambas:Video Haibunda]



(ziz/ziz)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda