Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Sukses Wanita Salatiga Jadi Desainer Tas Kulit di AS, Sempat Kerja di Restoran

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 14 Oct 2022 22:00 WIB

dewi maya
Dewi Maya, Wanita Asal Indonesia yang Jadi Desainer Tas Kulit di Amerika/Foto: [email protected]

Siapa yang tidak ingin memiliki bisnis sukses sampai dikenal di negara lain? Menjalani sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah, seperti yang dialami oleh Dewi Maya, desainer tas sekaligus perhiasan asal Indonesia di Amerika.

Dewi mengaku mengawali bisnisnya ini benar-benar dari 0, mulai dari bekerja sebagai pegawai di beberapa restoran hingga akhirnya bekerja di salah satu beauty company di Amerika yang membawanya menjadi desainer tas kulit.

Bukan hal yang mudah menjual produk kerajinan tangan sendiri, terutama di negara orang lain. Namun, hal itu tidak menggoyahkan hati Dewi untuk terus menjalani bisnis ini.

Nah, Bunda penasaran bagaimana perjalanan bisnis tas kulit desainer asal Indonesia di Amerika yang satu ini? Simak kisahnya berikut ini, ya, Bunda.

Dari pegawai restoran jadi desainer tas kulit di Amerika

Sebelum memutuskan untuk pindah ke Amerika, Dewi mengaku sudah menjalani bisnis di Indonesia berupa bantal dan tas yang terbuat dari kanvas.

Setelah pindah ke Amerika, Dewi tidak langsung melanjutkan bisnisnya tersebut, melainkan beralih menjadi pegawai di beberapa restoran Asia di Amerika. Namun, ketika menjalani pekerjaannya itu, Dewi merasa itu tidak cocok dengan kemampuannya.

“Terus aku juga pernah kerja di restoran, tapi, aku merasa this is not my passion,” ujar Dewi, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia.

Namun, Dewi tetap menjalani pekerjaannya itu sambil mengumpulkan modal untuk menjalani bisnis tasnya. “Jadi, dari situ aku kumpulin modal sedikit demi sedikit, setelah itu, aku memutuskan untuk resign dari pekerjaanku dan mulai fokus di dunia fashion,” ungkap Dewi.

Dewi pun memulai kariernya di dunia fashion mulai dari 0. Ia sempat datang ke tempat barang-barang bekas layak pakai yang dijual dengan harga murah di Amerika. Setelah menemukan bahan-bahan yang dibutuhkan, Dewi segera menjahit dan membuat tas.

Selain membuat tas, Dewi juga bekerja di beauty company. Sambil bekerja, ia juga belajar bagaimana perusahaan tersebut bisa mencapai target penghasilan dan sampai dikenal seluruh dunia.

Terbilang sangat produktif, Dewi mengaku mulai dari hari Senin sampai Jumat ia sibuk bekerja di kantor, sementara untuk weekend ia membuat tas kulit dan menjualnya di pameran.

“Jadi, saya ikut pameran setiap hari Sabtu. Jadi, hari Senin sampai Jumat saya kerja di beauty company, Sabtu dan Minggu saya menjahit dan menjual tas,” ujarnya.

Dengan ketekunannya tersebut membawa Dewi menjadi pengusaha tas kulit asal Indonesia yang terbilang sukses di Amerika, lho, Bunda.

Simak juga kisah lengkap Dewi yang sempat memiliki butik di Indonesia sebelum pindah ke Amerika, yuk, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video rajutan karya desainer Indonesia tembus kancah internasional yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

BELAJAR JAHIT DARI USIA 5 TAHUN HINGGA PUNYA BUTIK DI INDONESIA

dewi maya

Dewi Maya, Wanita Asal Indonesia yang Jadi Desainer Tas Kulit di Amerika/Foto: [email protected]

Belajar jahit dari usia 5 tahun hingga punya butik di Indonesia

Dewi mengatakan kemampuannya menjahit itu mungkin termasuk keturunan dari orang tuanya yang bekerja sebagai permak pakaian. Wanita asal Salatiga, Jawa Tengah, ini mengaku sudah mulai belajar menjahit sejak usia 5 tahun.

Kala itu ia sering melihat sang ibunda menjahit pakaian, Dewi pun sering mencoba-coba menggunakan mesin jahit hingga belajar memotong kain.

“Jadi, sejak usia 5 tahun itu saya sudah coba-coba injek mesin jahit, potong-potong kain,” ujar Dewi.

Banner Diet Air Hangat Seminggu

Saat menginjak usia 21 tahun, Dewi sudah memiliki butik di Salatiga, butik tersebut menjual pernak-pernik hiasan, bantal kain, tas kain, hingga boneka kain.

Setelah usia 29 tahun, ia merasa mendapat tekanan dari keluarga, salah satunya adalah untuk menikah. Namun, karena ia memiliki hubungan jarak jauh dengan orang Amerika, ia memutuskan untuk menikah dan pindah ke Amerika.

Saat pindah ke Amerika, Dewi mengaku tetap ingin terus menjahit karena itu adalah kemampuannya. “Tapi, di sini menggebu-gebu, kayak kerja di tempat lain itu enggak bisa, pokoknya aku harus jahit,” ungkap Dewi.

Dengan tekadnya yang kuat dalam dunia fashion, kini Dewi berhasil memiliki bisnis tas kulit dan berencana membuka butik di Amerika di tahun 2023 mendatang.

 


(asa/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda