Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Bunda Alami Dismenore saat Haid? Begini Cara Mencegah dan Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 02 Nov 2022 21:50 WIB

Nyeri Haid
Foto: iStock

Banyak wanita mengalami dismenore atau kram menstruasi selama siklus haid mereka. Apa Bunda termasuk? 

Dismenore (dysmenorrhea) atau kram menstruasi merupakan nyeri berdenyut atau kram perut pada bagian bawah. Mengutip dari Mayo Clinic, banyak wanita mengalami kram menstruasi sebelum dan selama periode haid mereka.

Bagi sebagian wanita ini akan terasa tidak nyaman namun tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, ada pula yang mengalami dismenore atau kram menstruasi yang cukup parah hingga tak bisa beraktivitas selama beberapa hari setiap periode datang bulan.

Dismenore dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti endometriosis atau fibroid rahi. Tapi, harus dilakukan pemeriksaan agar dapat diketahui lebih jelas penyebabnya dan dismenore atau kram perut saat haid dapat diatasi. 

Kram menstruasi yang tidak disebabkan oleh penyakit cenderung berkurang seiring bertambahnya usia dan sering membaik setelah melahirkan. 

Penyebab dismenore

Selama periode menstruasi, rahim Bunda berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisannya. Zat mirip hormon (prostaglandin) yang terlibat dalam rasa sakit dan peradangan memicu kontraksi otot rahim. 

Tingkat prostaglandin yang lebih tinggi inilah dikaitkan dengan kram menstruasi lebih parah. Selain itu, kram menstruasi bisa disebabkan oleh penyakit reproduksi, seperti:

1. Endometriosis

Jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, paling sering pada saluran tuba, ovarium, atau jaringan yang melapisi panggul Bunda.

2. Fibroid

Pertumbuhan non-kanker di dinding rahim ini dapat menyebabkan rasa sakit.


3. Adenomiosis

Jaringan yang melapisi rahim Bunda mulai tumbuh ke dalam dinding otot rahim.

4. Penyakit radang panggul

Infeksi pada organ reproduksi wanita ini biasanya disebabkan oleh bakteri menular seksual.

5. Stenosis serviks

Pada beberapa wanita, pembukaan serviks cukup kecil untuk menghambat aliran menstruasi sehingga menyebabkan peningkatan tekanan yang menyakitkan di dalam rahim.

Faktor lain penyebab kram mensturasi:

- Berusia di bawah 30 tahun
- Mulai pubertas lebih awal, pada usia 11 tahun atau lebih muda
- Mengalami pendarahan hebat saat menstruasi (menoragia)
- Mengalami perdarahan menstruasi yang tidak teratur (metrorrhagia)
- Memiliki riwayat keluarga kram menstruasi (dismenore)
- Merokok

Gejala dismenore

Dismenore ditandai dengan beberapa kondisi seperti;

- Nyeri berdenyut atau kram di perut bagian bawah yang bisa menjadi intens.
- Nyeri perut yang dimulai 1 hingga 3 hari sebelum menstruasi, memuncak 24 jam setelah awal menstruasi, dan mereda dalam 2 hingga 3 hari.
- Sakit terus-menerus.
- Nyeri yang menjalar ke punggung bawah dan paha.
- Beberapa wanita juga merasakan mual dan sakit kepala disertai nyeri perut.

Bisakah dismenore dicegah? Atau jika terjadi, bagaimana cara mengurangi gejalanya? Temukan jawabannya di halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


CARA MENCEGAH DAN MENGATASI DISMENORE

Makanan yang ampuh atasi nyeri haid

Foto: iStock

Cara mencegah dismenore

Agar tidak memperparah kondisi dismenore atau kram perut saat haid, coba lakukan beberapa hal berikut:

- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein saat menstruasi.

- Hindari merokok dan minum alkohol.

- Olahraga

Wanita yang berolahraga secara teratur mengalami nyeri haid lebih sedikit. Untuk membantu mencegah kram, jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas mingguan Bunda.

Cara mengatasi dismenore

Jika kram perut tak bisa dihindari, mengutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa cara mengatasi kram menstruasi agar tidak mengganggu aktivitas Bunda. 

1. Minum ibuprofen

Segera setelah menstruasi atau kram dimulai, Bunda bisa mengonsumsi ibuprofen. Ibuprofen termasuk dalam kelas obat yang disebut obat antiinflamasi nonsteroid.

Jika tidak dapat menggunakan ibuprofen, Bunda bisa mencoba obat pereda nyeri lain seperti asetaminofen.

2. Bantal pemanas

Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bagian bawah atau perut. Kemudian istirahat yang cukup.

3. Pijat punggung bagian bawah

Jika langkah-langkah ini tidak menghilangkan rasa sakit, pergi ke dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri dalam dosis lebih tinggi. Penyedia layanan kesehatan juga mungkin menyarankan kontrasepsi oral karena wanita yang menggunakan kontrasepsi oral cenderung memiliki lebih sedikit nyeri menstruasi.

Kalau setelah datang ke dokter menunjukkan bahwa Bunda mengalami dismenore karena penyakit, penyedia layanan kesehatan mungkin akan mendiskusikan perawatan dari kondisi yang menyebabkan rasa sakit tersebut, bisa berarti kontrasepsi oral, jenis obat lain, atau operasi.

Semoga informasinya membantu, Bunda.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda