Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Efek Samping dan Bahaya Diet Soda Bagi Kesehatan, Hati-hati Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Minggu, 04 Dec 2022 22:35 WIB

Woman hand giving glass ,Soft drinks with ice, sweethart or buddy
Efek Samping dan Bahaya Diet Soda Bagi Kesehatan, Hati-hati Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/AaronAmat

Pernah dengar diet soda untuk turun berat badan? Jangan langsung dicoba ya, Bunda. Pahami dulu efek samping dan bahayanya untuk kesehatan.

Mengutip dari Healthline, diet soda pertama kali diperkenalkan pada 1950-an untuk penderita diabetes. Diet soda dianggap bebas gula dan kalori sehingga bisa membantu menurunkan berat badan.

Diet soda dianggap bagus bagi sebagian orang untuk mengontrol berat badan atau mengurangi asupan gula. Meski bebas gula dan kalori, efek kesehatan dari minuman diet dan pemanis buatan masih kontroversial.

Mengapa diet soda kurang direkomendasikan untuk turun berat badan? Yuk ketahui efek samping dan bahaya diet soda bagi kesehatan.

Diet soda tidak memberi gizi yang dibutuhkan

Minuman untuk diet soda merupakan campuran air berkarbonasi, pemanis buatan atau alami, pewarna, perasa, dan komponen tambahan seperti vitamin atau kafein. Sebagian besar minuman diet soda sangat sedikit kalori dan tidak mengandung nutrisi yang signifikan.

Belum lagi mengandung pengawet yang membantu minuman diet soda bertahan lama. Pengawet umum yang sering digunakan adalah kalium benzoat. 

Diet soda menurunkan berat badan dengan tidak sehat

Umumnya, minuman diet soda biasanya bebas kalori, wajar jika diasumsikan dapat membantu menurunkan berat badan. Namun penelitian menunjukkan bahwa anggapan tersebut mungkin tidak sesederhana itu.

Beberapa studi observasi menemukan bahwa menggunakan pemanis buatan dan minum soda dalam jumlah tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan sindrom metabolik.

Selain itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa minuman diet soda dapat meningkatkan nafsu makan dengan merangsang hormon kelaparan, mengubah reseptor rasa manis, dan memicu respons dopamin di otak.

Sementara satu studi meminta peserta yang kelebihan berat badan minum 24 ons (710 mL) soda diet per hari selama setahun. Pada akhir penelitian, kelompok diet soda mengalami penurunan berat badan rata-rata 6,21 kg, dibandingkan dengan pada kelompok air biasa yang hanya turun 2,5 kg.

Meski demikian, ini bukan pilihan diet yang sehat karena bisa memiliki efek samping bagi kesehatan, terutama terkait ginjal. Tak hanya itu, bahkan diet soda juga dikaitkan dengan diabetes dan penyakit jantung.

Lanjut baca halaman selanjutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


BAHAYA DIET SODA UNTUK KESEHATAN

Woman hand giving glass ,Soft drinks with ice, sweethart or buddy

Foto: Getty Images/iStockphoto/tongpatong

Diet soda terkait diabetes dan penyakit jantung

Meskipun minuman diet soda tidak mengandung kalori, gula, atau lemak, namun dikaitkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 dan penyakit jantung dalam beberapa penelitian.

Penelitian telah menemukan bahwa hanya satu porsi minuman dengan pemanis buatan per hari dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2, 8% hingga 13% lebih tinggi. Sebuah studi pada 64.850 wanita mencatat minuman dengan pemanis buatan dikaitkan dengan risiko 21% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Banner jadwal libur sekolah

Diet soda juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Sebuah tinjauan dari empat studi melibatkan 227.254 orang mengamati bahwa untuk setiap porsi minuman manis buatan per hari, ada 9% peningkatan risiko tekanan darah tinggi. 

Selain itu, satu penelitian telah mengaitkan soda diet dengan sedikit peningkatan risiko stroke tapi ini hanya berdasarkan data observasi. Tetap ada risiko yang menghantui jika Bunda menjalani diet soda.

Diet soda berkaitan dengan kesehatan ginjal

Sebuah studi baru-baru ini menganalisis pola makan 15.368 orang dan menemukan bahwa risiko penyakit ginjal stadium akhir meningkat dengan jumlah gelas soda diet yang dikonsumsi per minggu. 

Dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu gelas per minggu, orang yang minum lebih dari 7 gelas soda diet per minggu memiliki risiko hampir dua kali lipat terkena penyakit ginjal.

Kemungkinan penyebabnya adalah peningkatan beban asam pada ginjal karena kandungan fosfornya yang tinggi, Bunda.

Untuk itu, penting memahami efek samping dan bahaya diet soda bagi kesehatan. Bunda disarankan berkonsultasi lebih dulu dengan dokter gizi saat akan menjalani suatu program diet menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda