Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Vulvovaginitis: Infeksi Vagina yang Bisa Terjadi pada Dewasa Maupun Anak Remaja

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 08 Dec 2022 22:15 WIB

7 Makanan Ini Bantu Jaga Keseimbangan pH Vagina, Bikin Miss V Happy!
Vulvovaginitis: Infeksi Vagina yang Bisa Terjadi pada Dewasa Maupun Anak Remaja/Foto: Getty Images/Diane Labombarbe

Pernah mendengar vulvovaginitis, Bunda? Salah satu jenis infeksi vagina ini bisa dialami anak perempuan Bunda yang berusia remaja lho. Yuk pahami apa itu vulvovaginitis. 

Vulvovaginitis merupakan peradangan atau infeksi pada vulva dan vagina. Ini adalah kondisi umum yang memengaruhi wanita dan anak perempuan dari segala usia. 

Mengutip Healthline, nama lain dari vulvovaginitis adalah vulvitis dan vaginitis. Kok bisa anak yang baru beranjak remaja mengalaminya?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vulvovaginitis bakteri memengaruhi hampir 30% wanita di Amerika Serikat selama hidup mereka. Kondisi ini menjadi yang paling umum di antara infeksi vagina lainnya. 

Vulvovaginitis tak hanya menyerang wanita yang sudah aktif secara seksual tapi juga anak-anak sebelum pubertas. Sebagai orangtua, mari pahami lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, hingga pengobatan vulvovaginitis agar bisa membantu anak mengatasi masalahnya. 

Gejala vulvovaginitis

Gejala vulvovaginitis bervariasi dan bergantung pada penyebabnya. Secara umum, gejalanya bisa berupa:

  • Iritasi pada area genital
  • Gatal
  • Peradangan di sekitar labia dan daerah perineum
  • Keputihan berbau kuat
  • Ketidaknyamanan saat buang air kecil

Penyebab vulvovaginitis

Banyak pemicu yang dapat menyebabkan infeksi pada vagina dan area vulva. Penyebab paling umum adalah bakteri. Ini dia ragam penyebab vulvovaginitis.

1. Bakteri

Bakteri tertentu dapat berkembang biak dan menyebabkan vulvovaginitis. Gardnarella adalah bakteri yang banyak ditemukan di vagina. 

Pertumbuhan berlebih menyebabkan vaginosis bakteri, vulvovaginitis yang paling umum. Streptococcus atau staphylococcus juga dapat hadir tapi biasanya tidak menyebabkan infeksi.

Infeksi bakteri dapat menyebabkan keluarnya cairan putih keabu-abuan dengan bau amis.

2. Ragi

Salah satu penyebab vulvovaginitis yang paling umum adalah candida albicans. Infeksi jamur ini dapat menyebabkan gatal pada alat kelamin dan keputihan yang kental berwarna putih dengan tekstur seperti keju cottage.

Beberapa wanita mengalami infeksi jamur setelah menggunakan antibiotik. Ini karena antibiotik dapat membunuh bakteri antijamur yang secara alami hidup di dalam vagina.

3. Virus

Virus yang menyebabkan vulvovaginitis juga bisa ditularkan secara seksual. Ini termasuk herpes dan human papillomavirus (HPV).

4. Parasit

Cacing kremi, kudis, dan kutu dapat menyebabkan peradangan pada vulva dan vagina sehingga menimbulkan vulvovaginitis.

5. Faktor lingkungan

Kebersihan dan alergen yang buruk juga dapat menyebabkan kondisi ini. Pakaian ketat dapat bergesekan dengan kulit dan menimbulkan iritasi serta menjebak kelembapan di area tersebut. Kulit yang teriritasi lebih rentan terhadap vulvovaginitis daripada kulit yang sehat. 

6. Bahan kimia

Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan vulvovaginitis. Ini sering ditemukan dalam sabun, semprotan feminin, parfum, dan alat kontrasepsi vagina. 

Bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi meliputi:

  • Paraben
  • Sodium sulfate
  • Triclosan
  • Dioxane

Jika salah satu dari bahan-bahan ini ada dalam sabun atau deterjen cucian Bunda, mungkin ingin beralih ke merek hipoalergenik atau bebas pewangi. Ini dapat membantu mencegah infeksi berulang.

Teruskan baca halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


CARA MENGATASI VULVOVAGINITIS PADA ANAK

ilustrasi selangkangan/vagina

Vulvovaginitis: Infeksi Vagina yang Bisa Terjadi pada Dewasa Maupun Anak Remaja/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nitcharee Sukhontapirom

Vulvovaginitis pada anak-anak

Vulvovaginitis juga menjadi kondisi ginekologis yang paling umum pada anak perempuan praremaja. Dokter percaya ini karena kadar estrogen yang rendah. Saat pubertas dimulai, vagina menjadi lebih asam dan infeksi biasanya berhenti. 

Banner Persiapan Kehamilan

Cara mengobati vulvovaginitis pada anak

1. Minta anak jaga kebersihan area genital

Penting untuk memberi tahu anak Bunda tentang kebersihan kamar mandi yang benar. Mengenakan celana dalam katun yang longgar dapat mencegah infeksi terjadi lagi.

Jika butuh bantuan medis, vulvovaginitis pada anak-anak dapat diobati dengan mandi setiap hari, steroid, dan antibiotik topikal dosis rendah.

2. Obat topikal

Jika Bunda pernah mengalami infeksi jamur sebelumnya maka mungkin dapat mengobati vulvovaginitis menggunakan obat topikal yang dijual bebas di apotek, seperti:

  • Krim vagina
  • Suppositories
  • Salep topikal

Seorang apoteker mungkin bisa memberi tahu Bunda tentang produk terbaik untuk gejala yang dialami dan cara menggunakannya.

3. Bawang putih dan minyak kelapa

Cara mengatasi vulvovaginitis dengan bahan alami bisa mencoba campuran bawang putih dan minyak kelapa. Kedua bahan tersebut ditumbuh bersama-sama. Keduanya memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu mengatasi vulvovaginitis.

4. Gunakan pakaian longgar

Mengenakan pakaian longgar dan celana dalam katun memungkinkan sirkulasi udara dan mengurangi kelembapan di area vagina. Melepas pakaian dalam sebelum tidur juga dapat membantu mencegah vulvovaginitis.

5. Kompres dingin

Kompres dingin juga dapat meredakan nyeri pada area yang bengkak atau lunak. 

Konsultasikan dengan dokter jika peradangan atau keputihan tidak membaik setelah seminggu menjalani perawatan di rumah. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda