
moms-life
Serba-serbi Tren Investasi di 2023 Menurut Pakar Keuangan, Buat Gambaran Nih Bun
HaiBunda
Selasa, 13 Dec 2022 18:50 WIB

Menjadi salah satu platform yang dipilih untuk mengembangkan keuangan seseorang, investasi kian banyak peminatnya. Tahun 2023 disebut-sebut menakutkan karena adanya ancaman resesi. Namun, menurut perencana keuangan, tahun tersebut seharusnya paling bisa diantisipasi.
Hal ini karena sudah banyak peringatan untuk mempersiapkan tahun 2023, terutama untuk mempersiapkan keuangan agar bisa bertahan jika resesi benar-benar terjadi di tahun depan.
Investasi menjadi salah satu pilihan banyak orang untuk menyimpan dan mengembangkan uang mereka. Tren investasi di tahun 2023 dibagi menjadi dua kemungkinan, yakni jika terjadi resesi atau tidak ada resesi.
Tren investasi 2023 jika terjadi resesi
Menurut Maryadi Santana, perencana keuangan dari Finante.id, jika tahun 2023 resesi benar terjadi, investasi yang cenderung aman dan menjadi pilihan, kemungkinan adalah sebagai berikut:
1. Deposito
Menyimpan uang di deposito bank kala resesi yang biasanya disebabkan oleh inflasi akan mengamankan nilai uang Bunda, karena biasanya Bank Indonesia akan ikut menaikkan suku bunga bank.
“Dan kita ketahui juga suku bunga deposito akan lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Maka, untuk investasi yang aman dan sebagai dana darurat dalam aset yang mudah diambil, deposito akan menjadi pilihan yang banyak orang gunakan,” ujar Maryadi kepada HaiBunda.
Untuk mendapatkan suku bunga tertinggi dalam deposito, Bunda perlu menyimpan dana yang sangat besar. Perhatikan juga tingkat kesehatan banknya, hindari tergiur karena bunga yang ditawarkan fantastis, tetapi kondisi bank tidak sehat.
Selain itu, Bunda juga perlu memperhatikan suku bunga acuan dan batasan yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
2. Reksadana pasar uang
Reksadana adalah wadah investasi yang dihimpun dari masyarakat oleh perusahaan Manajer Investasi (MI) dan bekerja sama dengan Bank Kustodian (BK) sebagai badan yang menyimpan dana tersebut, yang nantikan akan diinvestasikan ke pasar modal.
Investasi yang satu ini terdiri dari tiga instrument pasar modal, yakni pasar uang, obligasi, dan saham. Setiap pihak yang terkait dalam proses pengelolaan dan penjualan reksa dana perlu memiliki izin dari OJK.
“Dengan instrument yang paling kecil risikonya, maka reksa dana pasar uang akan menjadi pilihan banyak orang,” saran Maryadi.
3. Emas
Emas fisik maupun digital akan kembali di gemari jika terjadi resesi yang cukup dahsyat. Alasannya sederhana, yakni karena emas merupakan instrument investasi yang paling dicari jika terjadi kekacauan kondisi perekonomian suatu negara.
4. US Dollar
Mata uang US Dollar punya sifat yang serupa dengan emas, di cari saat terjadi krisis atau keadaan yang tidak pasti dalam perekonomian.
“US Dollar juga akan selalu punya nilai di mana pun kia berada, seperti emas tadi. Yang perlu diperhatikan juga adalah apakah Bank Central di Amerika akan terus menaikkan suku bunganya?” kata Maryadi.
Jika masih naik, investor akan terus membeli USD yang menyebabkan harganya juga naik. Namun, jika sudah mulai sedikit dinaikkan, USD tidak akan naik setinggi tahun 2022.
Lanjut baca halaman berikutnya untuk mengetahui serba-serbi investasi yang akan tren di 2023 jika tidak terjadi resesi atau krisis perekonomian.
Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video 4 tips sebelum investasi logam mulia yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
TREN INVESTASI 2023 JIKA TIDAK ADA RESESI
Serba-serbi Tren Investasi di 2023 yang Bisa Bunda Coba/Foto: Getty Images/Morsa Images
Tren investasi di tahun 2023 perekonomian cenderung normal atau membaik
Jika tidak terjadi resesi dunia di tahun 2023, instrument investasi yang berisiko lebih tinggi akan kembali menarik. Hal ini karena orang akan kembali menggunakan dana mereka untuk lebih dikembangkan, tidak hanya untuk kondisi darurat.
1. Obligasi
Instrument yang berkaitan dengan obligasi akan menarik ketika inflasi sudah mulai terkendali karena suku bunga bank akan segera turun atau tidak berubah dalam waktu yang cukup lama.
“Ketika hal itu terjadi, maka para investor akan mencari imbal hasil yang lebih tinggi dari suku bunga deposito, dan mereka akan dapatkan dari obligasi atau sukuk,” tutur Maryadi.
2. Saham
Dengan kondisi yang membaik atau tidak terjadi resesi, artinya perekonomian menuju perbaikan. Ketika ekonomi membaik, maka perusahaan akan kembali menjalankan bisnisnya secara normal dan mendapatkan keuntungan.
3. Reksadana
Berbeda dengan kondisi resesi, reksadana yang dimaksud pada bagian ini lebih ke arah reksadana dengan instrumen obligasi dan saham.
“Contoh jenis reksadana yang dimaksud adalah reksadana pendapatan tetap (obligasi), reksadana campuran (obligasi dan saham), dan reksadana saham,” ujarnya.
Dengan kenaikan di pasar obligasi dan saham, maka instrument reksadana akan ikut naik juga. Meski tidak akan setinggi saham atau obligasi jika dibeli langsung, di reksadana Bunda tidak perlu repot untuk memilih isi dari obligasi atau saham mana yang bagus, karena tugas itu telah dikerjakan oleh Manajer Investasi (MI).
Nah, itulah serba-serbi tren investasi di 2023, Bunda. Semoga bermanfaat, ya.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Belajar dari Kartika Putri, Ini Tips Investasi Tas Mewah

Mom's Life
7 Tips Investasi Tas yang Perlu Diketahui Sebelum Memulainya Menurut Pakar

Mom's Life
7 Hal yang Perlu Diperhatikan Bunda agar Terhindar dari Investasi Bodong

Mom's Life
Peluang Cuan! Simak Tips Strategi Investasi Barang Mewah Berikut Ini

Mom's Life
Coba Bun, 7 Tips Memulai Investasi dengan Modal Kecil

Mom's Life
5 Tips Keuangan Penting Buat Bunda yang Mau Investasi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda