Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alami Penuaan Dini, Puspa Sari Tak Masalah Dibully Fisik Asal Bukan...

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Minggu, 22 Jan 2023 10:41 WIB

Puspa Sari
Puspa Sari/ Foto: Tangkapan Layar YouTube TRANS7 OFFICIAL

Bunda mungkin sudah tak asing dengan sosok Puspa Sari. Wanita kelahiran 28 tahun silam ini menjadi viral sejak muncul di TikTok beberapa waktu yang lalu.

Dalam kontennya di akun @puspa126, Puspa kerap menjawab pertanyaan netizen tentang kondisi kesehatan yang dialaminya. Ya, ini karena ia tampil berbeda dari wanita berusia 20-an pada umumnya.

Puspa mengidap sindrom progeria alias penuaan dini. Kondisi tersebut sudah ia lalui selama 18 tahun, tepatnya sejak ia berusia 10 tahun saat duduk di bangku sekolah dasar.

Meski begitu, sindrom langka yang belum ada obatnya ini tak membuat ia patah semangat apalagi minder, Bunda. Walau penampilannya terlihat seperti nenek-nenek dan pernah menghadapi bully-an dari netizen, Puspa akui tak ambil hati.

Puspa sendiri tampaknya sudah kebal dengan tindakan tak terpuji seperti itu. "Yang sempurna, yang biasa-biasa saja dapat bully. Ya apalagi yang seperti ini," kata Puspa kepada HaiBunda melalui sambungan telepon beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, ia hanya di-bully di media sosial. Di kehidupan asli, ia mengaku jarang mendapatkan perlakukan tersebut.

"Bully secara langsung enggak ada, tapi di media sosial itu ada. Ada yang bilang 'Mukanya nenek-nenek tapi suaranya kayak 20-an'," kenangnya sambil tertawa.

Meski kebal bully, Puspa mewanti-wanti bahwa ada satu hal yang membuatnya tak bisa diam saja. Katanya, jika bully-an yang muncul menyudutkan orang tuanya, rasis, dan mengarah pada agama, maka ia akan langsung bertindak.

"Kalau soal fisik, ya sudah lah enggak apa-apa. Aku juga anggapnya orang yang seperti itu masih bocil (anak-anak)," katanya.

"Tapi kalau sudah sampai ngomongin orang tua, rasis, apalagi ke agama, itu aku langsung marahin," sambungnya.

Ketegasan Puspa terhadap orang-orang yang mem-bully ke arah yang mengandung SARA memang pernah dibuktikan secara langsung. Puspa kemudian mengingat pada satu momen saat melakukan live di TikTok.

Kala itu, ia sudah melihat komentar tak menyenangkan dari netizen. Ketika itu, komentar jahat tersebut langsung ditutupi oleh penonton lain sambil memberikan nasihat agar tak mengulanginya.

Namun karena komentar itu muncul terus-menerus, Puspa kemudian menjawabnya secara langsung. Ia tegas memarahi oknum tersebut.

"Pernah waktu live aku marahin langsung. Awalnya komentar itu (bully) sudah ditanggapi sama followers baik jadi komentarnya hilang. Tapi aku juga ngelihat, jadi langsung saja (dimarahin)," ujarnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut, ya.


Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 5 perbedaan cacar air dan cacar monyet dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PUSPA PERNAH BEROBAT KE MALAYSIA

Puspa Sari

Puspa Sari/ Foto: Dok. Pribadi Puspa Sari

Sebagai informasi, sindrom yang Puspa alami ini merupakan kelainan genetik progesif yang sangat langka dan menyebabkan anak menua dengan cepat.

Puspa mengungkapkan bahwa pada awalnya, kondisi tersebut muncul selayaknya biduran di kulit. Berbeda dari biduran pada umumnya, ia justru tak merasakan gatal yang berarti.

Keluarga hingga orang yang dipercayai dapat mengobati penyakit di tempat tinggalnya dahulu, juga mengira Puspa hanya mengalami biduran yang disebabkan udara dingin. Terlebih lagi, kampung tempat tinggal Puspa dahulu memang dikenal sebagai wilayah dengan suhu yang rendah.

Saat itu, Puspa hanya diberi ramuan semacam herbal untuk menghangatkan tubuh. Namun karena yang dialaminya bukan karena disebabkan kedinginan maka kondisi kulitnya terus tak menunjukkan perubahan berarti.

Banner Istri Aji Yusman Preeklamsia

Lama-lama, Puspa melihat tanda lainnya dari telinga yang berubah. Saat masih di bangku sekolah dasar, cuping telinganya melembek selayaknya nenek-nenek dan menyebar ke kulit wajah lain.

Kondisi tersebut tentu berat bagi Puspa yang masih begitu belia. Selama di sekolah, ia pernah mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari teman-teman karena penampilannya yang tak lagi sama.

Puspa pernah dibawa orang tuanya untuk berobat ke rumah sakit di Sumatra Utara. Dalam pemeriksaan tersebut, dokter menyarankannya untuk mencoba perawatan di luar negeri.

Puspa kemudian memutuskan untuk ke Malaysia usai menyelesaikan bangku SMA. Di sana, ia mencoba untuk mencari pengobatan untuk kondisi yang dialami.

Akan tetapi, sindrom penuaan dini ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya. Dokter hanya sebatas menyarankan bedah plastik untuk memperbaiki tekstur kulit wajah atau konsumsi kolagen demi merawat kulitnya tetap dalam kondisi terbaik.

Kondisi yang Puspa alami ini memang benar-benar membuat wajahnya seperti orang tua. Penyakit ini hanya menyerang kulit bagian wajah, yang lama-lama mulai ke daerah lain seperti tangan.

"Cuma wajah, sedikit-sedikit di kulit tangan. Yang lain-lain enggak, organ dalam baik, stamina baik, enggak seperti orang tua. Kondisiku, cuma menyerang kulit saja," ujarnya.

Sayangnya, melanjutkan perawatan hingga lakukan tindakan bedah yang disarankan bukan menjadi pilihan yang tepat bagi Puspa, Bunda. Katanya, situasi perekonomian keluarga tak bisa mendukung upaya tersebut.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda