Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Puasa dan Penyebabnya, Tangani dengan Tepat Bun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 22 Feb 2023 21:55 WIB

a young asian woman in muslim attire, feeling upset disapointment, worry, sick, headache with a concrete wall as background
7 Cara Mengatasi Sakit Kepala saat Puasa/Foto: Getty Images/iStockphoto/gahsoon
Jakarta -

Salah satu masalah kesehatan yang muncul ketika Bunda menjalani ibadah puasa adalah sakit kepala. Untuk mengobatinya, Bunda perlu mencari tahu bagaimana cara mengatasi sakit kepala saat puasa agar ibadah tetap lancar sampai waktu berbuka puasa.

Sakit kepala saat puasa adalah masalah kesehatan yang bisa terjadi setelah tidak makan selama 16 jam atau bahkan lebih. Sakit kepala biasanya berada di tingkat ringan sampai sedang dan tidak berdenyut. Sakit kepala saat puasa dapat dirasakan di seluruh kepala atau nyeri dapat terpusat di sekitar dahi.

Masalah kesehatan yang satu ini sering dikaitkan dengan gula darah rendah atau hipoglikemia dan dehidrasi. Mereka juga dapat dikaitkan dengan penarikan kafein. Sakit ini biasanya akan hilang setelah makan.

Cara Hilangkan Tahi Lalat

Gejala sakit kepala saat puasa

Intensitas nyeri di kepala biasanya berada di tingkat ringan sampai sedang. Jadi, sakit kepala saat puasa terasa lebih seperti sakit kepala karena tegang daripada migrain. Meski begitu, tetap saja puasa dapat menyebabkan migrain pada orang yang mengalami sakit kepala migrain.

Melansir dari laman Verywell Health, semakin lama tidak makan, semakin besar kemungkinan sakit kepala saat puasa akan terjadi. Penelitian juga mendukung temuan bahwa orang yang biasanya mengalami sakit kepala lebih mungkin mengalami sakit kepala saat puasa daripada mereka yang tidak.

5 Penyebab sakit kepala saat puasa

Meski penyebab sakit kepala saat Bunda berpuasa belum diketahui secara pasti. Ada beberapa teori yang menerangkan beberapa penyebabnya secara umum, di antaranya:

1. Hipoglikemia

Salah satu kemungkinan penyebab sakit kepala saat puasa adalah hipoglikemia atau gula darah rendah. Bagi sebagian orang dengan susunan genetik tertentu, perubahan kecil pada gula darah dapat mempengaruhi reseptor rasa sakit di otak. Ini menyebabkan nyeri pada kepala.

2. Penarikan kafein

Penarikan kafein juga telah dikaitkan dengan sakit kepala saat berpuasa. Sakit kepala akibat penarikan kafein biasanya terjadi sekitar 18 jam setelah asupan kafein berakhir. Ini mirip dengan pola yang terlihat pada sakit kepala saat berpuasa.

Selain itu, sakit kepala terkait dengan kafein memiliki gejala yang mirip dengan sakit kepala tipe tegang dan sakit kepala saat puasa.

3. Dehidrasi atau stres

Penyebab lainnya adalah dehidrasi dan stres. Terkadang, stres bisa menyebabkan orang tidak mau makan. Intinya di sini adalah penyebab pasti sakit kepala puasa masih belum diketahui. Mungkin ada sejumlah faktor yang terlibat. Ini juga dapat bervariasi untuk setiap orang.

4. Perubahan pola tidur

Ramadan membuat umat Muslim bangun pagi untuk makan, yang dikenal sebagai sahur. Ini perlu dilakukan untuk memastikan tubuh mereka dilengkapi dengan nutrisi dan energi yang cukup sepanjang hari.

Perubahan jam tidur mereka ini dapat mempengaruhi kualitas tidur karena waktu malam mereka yang biasa terganggu. Jumlah tidur yang berkurang bisa menjadi penyebab pusing dan perasaan lesu, sehingga menyebabkan sakit kepala.

5. Kurang gizi

Melewatkan sahur demi menambahkan waktu tidur atau tidak cukup mengonsumsi cukup nutrisi saat sahur juga bisa menjadi penyebab sakit kepala. Akibatnya, Bunda akan kehilangan kesempatan untuk memulihkan vitamin dan mineral yang diperlukan agar tubuh bisa bekerja dengan baik di siang hari.

7 Cara mengatasi sakit kepala saat puasa

Jika mengalami sakit kepala saat berpuasa, ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi masalah tersebut. Berikut adalah beberapa alternatif menghindari makan dan minum saat puasa untuk mengatasi rasa sakit kepala.

1. Aromaterapi

Minyak atsiri seperti lavender dan peppermint dipercaya memiliki kemampuan terapeutik yang menimbulkan ketenangan dan bisa meredakan mual atau sakit kepala. Wewangian itu memiliki efek positif pada sistem limbik otak setiap orang.

Cara paling umum untuk menghirupnya adalah dengan memasukkan beberapa tetes minyak esensial ke dalam diffuser untuk mengeluarkan uap beraroma di sekitar ruangan.

2. Pijat kepala

Menurut American Massage Therapy Association, pijat kepala juga efektif untuk mengurangi tekanan atau ketegangan di sekitar kepala, serta keparahan dan durasi nyeri.

Manfaat relaksasi dari memijat kepala jika dilakukan dengan benar dapat melancarkan peredaran darah sehingga mengurangi rasa sakit.

3. Menerapkan kompres dingin

Kompres dingin, seperti kompres es atau handuk basah yang dingin, di kepala atau leher dapat membantu mematikan rasa sakit kepala dengan membatasi aliran darah ke saraf nyeri untuk sementara.

Dengan kata lain, sinyal untuk merasakan sakit terganggu atau mati rasa. Alih-alih merasakan sakit, otak Bunda beralih untuk fokus pada sensasi dingin.

4. Istirahat yang cukup

Salah satu keistimewaan berpuasa di bulan Ramadan adalah memiliki waktu ekstra untuk istirahat saat istirahat makan siang. Ketika kepala terasa berat, memejamkan mata dan berbaring di tempat yang sunyi atau gelap dapat membantu menghilangkan rasa sakit.

5. Hindari melewatkan sahur

Makan sahur adalah sumber energi yang paling penting untuk menjaga kesehatan sepanjang hari. Prioritaskan makan karbohidrat dan protein untuk menambah energi, serat untuk memperpanjang rasa kenyang, serta buah dan sayuran kaya air untuk membuat Bunda tetap terhidrasi.

6. Mengurangi jumlah kafein secara bertahap

Untuk mengatasi putus zat, lakukan persiapan dengan mengurangi jumlah kafein secara bertahap dan merokok menjelang Ramadan. Untuk Bunda yang mengonsumsi kafein, masih bisa meminum secangkir kafein saat sahur. Hanya saja, hindari untuk berkumur dengan air putih setelahnya.

7. Makan secukupnya saat buka puasa

Makan berlebihan dapat menyebabkan organ Bunda bekerja lebih keras dari biasanya untuk memecah lebih banyak kalori dan tekanan tersebut dapat menyebabkan pusing atau mungkin sakit kepala.

Pusing atau sakit kepala juga bisa menjadi salah satu gejala anemia. Jika Bunda memang punya riwayat anemia, pertimbangkan untuk konsumsi suplemen zat besi, ya. Bunda bisa beli suplemen zat besi di sini.

Itulah beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan ketika mengalami sakit kepala saat menjalani ibadah puasa. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Saksikan juga video 4 dampak Bunda stres saat hamil yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda