moms-life
Kulit Vagina Kering? Kenali 7 Penyebab Miss V Kering Bersisik dan Cara Mengatasinya
Jumat, 24 Feb 2023 21:50 WIB
Kulit vagina kering adalah masalah umum yang dialami banyak wanita di beberapa titik. Paling sering, mereka mengalami kekeringan vagina setelah menopause saat kadar estrogen lebih rendah, tetapi ini juga bisa terjadi pada usia berapa pun.
Kondisi yang satu ini memang cukup membuat tidak nyaman dan dapat menyebabkan vagina terasa kering, terasa gatal, atau perih yang dapat terasa nyeri saat berhubungan seksual. Mungkin Bunda juga merasa ingin buang air kecil lebih dari biasanya, atau juga mengalami infeksi saluran kemih berulang.
Kulit vagina kering juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat Bunda buang air kecil. Karena itu, untuk mendapatkan perawatan yang tepat, Bunda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.
7 Penyebab kulit vagina kering
Melansir dari laman Cleveland Clinic, kekeringan vagina terjadi ketika kadar estrogen menurun. Ini terjadi secara alami seiring bertambahnya usia atau selama menopause. Saat kadar estrogen menurun, kulit, dan jaringan vulva dan vagina Bunda menjadi lebih tipis dan kurang elastis, dan vagina bisa menjadi kering.
Kondisi kesehatan tertentu atau perawatan untuk kondisi kesehatan, juga dapat menyebabkan vagina kering. Berikut adalah beberapa penyebab vagina dapat kering:
1. Psoriasis
Psoriasis adalah kondisi kulit jangka panjang yang dapat menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk area kemaluan. Ini dapat menyebabkan bercak kulit yang terkelupas, meradang, dan gatal.
2. Dermatitis kontak
Dokter menyebut dermatitis kontak ini adalah bentuk eksim yang menyebabkan ruam kering dan gatal. Ruam dapat muncul di mana saja di tubuh yang bersentuhan dengan alergen, termasuk kulit di area kemaluan.
Ruam ini bisa sangat gatal. Terkadang, jika seseorang menggaruknya, ruam akan pecah dan mengeluarkan cairan.
3. Iritasi
Area kemaluan mungkin lebih mungkin mengalami iritasi daripada bagian tubuh lainnya. Ini mungkin terjadi karena area ini lebih rentan berkeringat, bersentuhan dengan pakaian ketat, dan dapat menyebabkan gesekan antar permukaan kulit.
4. Infeksi vagina
Infeksi vagina atau vaginitis, dapat menyebabkan kulit gatal dan bersisik di area vulva dan kemaluan. Tiga infeksi vagina yang paling umum adalah:
- Infeksi jamur
- Vaginosis bakterialis
- Trikomoniasis
5. Infeksi seksual menular
Infeksi seksual menular juga dapat menyebabkan kulit kering dan terkelupas di area kemaluan. Salah satu contohnya adalah kudis, kondisi kulit gatal yang terjadi akibat tungau kecil yang masuk ke lapisan luar kulit.
6. Lichen sclerosus
Lichen sclerosus adalah kondisi kulit yang paling sering menyerang kulit vulva. Dokter tidak tahu apa penyebabnya, tapi mungkin ada hubungannya dengan kesalahan pada sistem kekebalan tubuh. Itu tidak menular, dan seseorang tidak dapat menyebarkan kondisi ini saat berhubungan seks.
7. Obat-obatan
Obat-obatan juga menjadi salah satu faktor penyebab kulit vagina menjadi kering. Ini termasuk anti-estrogen untuk mengobati fibroid rahim atau endometriosis, antidepresan, dan antihistamin tertentu.
Bagaimana cara mengatasi kulit vagina kering?
Tanpa pengobatan, kekeringan vagina biasanya memburuk dari waktu ke waktu. Bunda dapat mencoba pengobatan rumahan ini untuk mengatasi kekeringan pada vagina yang dapat membantu meringankan gejala dan ketidaknyamanan Bunda:
1. Pelembap vagina
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi kekeringan vagina adalah dengan menggunakan pelembap vagina. Ini adalah pelembap yang dirancang khusus untuk area tubuh yang sensitif ini. menggunakan pelembap vagina setiap beberapa hari dapat membantu menjaga kelembapan vagina dan meredakan gejala kulit vagina kering.
Bunda bisa mengoleskan pelembap beberapa kali dalam seminggu sebelum tidur. Oleskan di sekitar dinding vagina agar meresap. Hindari mencoba menggunakan pelembap atau krim yang tidak dibuat khusus untuk vagina.
2. Pelumas berbasis air
Sebelum melakukan hubungan seksual, oleskan pelumas berbahan dasar air pada vagina dan pada kelamin pasangan Bunda, di mana akan terjadi kontak. Menggunakan pelumas dapat membantu menghilangkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang biasanya Bunda alami saat berhubungan seksual.
3. Aktivitas seksual reguler
Memiliki rangsangan seksual secara konsisten dapat membantu meningkatkan kesehatan vagina secara keseluruhan. Bunda dapat melakukannya sendiri atau bersama pasangan, atau bahkan menggunakan alat seperti vibrator. Stimulasi seksual membuat meningkatkan aliran darah dan sekresi vagina serta meredakan kekeringan vagina.
4. Pendekatan baru untuk seks
Meski aktivitas seksual baik untuk kesehatan vagina Bunda, pikirkan kembali cara Bunda mendekatinya. Foreplay bisa sangat membantu untuk bersiap-siap melakukan hubungan seksual.
Bunda bisa melakukannya secara perlahan. Ini dapat membantu memberi kelenjar Bartholin waktu untuk menghasilkan lebih banyak pelumasan alami di vagina Bunda.
5. Latihan dasar panggul
Latihan dasar panggul dapat membantu memperkuat otot-otot vagina yang lemah. Dengan tingkat estrogen yang lebih rendah, otot-otot vagina melemah seiring waktu.
Latihan seperti Kegel dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan memperkuat otot yang lebih lemah. Latihan ini juga dapat membantu meningkatkan aliran darah ke vagina.
Jika mengalami kulit vagina kering, sebaiknya Bunda segera mencari tahu apa penyebabnya dan segera melakukan perawatan agar tidak memperburuk kondisi kulit. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video 5 trik berhubungan intim agar tidak perih yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)