
moms-life
Sering Menangis Tanpa Sebab? Mungkin Bunda Alami Hypophrenia
HaiBunda
Sabtu, 04 Mar 2023 16:12 WIB

Perasaan sedih dan tiba-tiba menangis tanpa sebab dinakaman hypophrenia. Bunda mungkin familiar dengan situasinya, tapi masih asing dengan istilah hypophrenia, ya?Â
Hypophrenia adalah perasaan emosional manusia yang sebenarnya merupakan respon terhadap suatu keadaan. Perasaan emosional tersebut biasanya diekspresikan dengan tangisan secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.Â
Salah satu penyebab hypophrenia dalam sisi psikologis adalah kondisi fisik dan mental yang lelah. Selain itu, menangis tanpa sebab juga bisa dipengaruhi oleh kesehatan mental, seperti seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, stres, atau mungkin karena premenstrual syndrome (PMS) bagi wanita.
Akan tetapi, jika tangisan Bunda menjadi lebih sering atau tidak terkendali dan tidak ada penyebab yang jelas, sebaiknya pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli medis ya, Bunda. Nah, untuk tahu lebih lanjut mengenai penyebab hypophrenia, simak di bawah ini, yuk, Bun.Â
6 Penyebab Hypophrenia
Bunda suka menangis tanpa sebab? Ketahui 6 penyebab hypophrenia yang dilansir dari Medical News Today di bawah ini.Â
1. Menstruasi
Perubahan hormon yang terjadi sekitar waktu menstruasi dapat menyebabkan gejala emosional dan fisik. Sehingga banyak orang yang mengalami nangis tanpa sebab saat menstruasi. Dokter menyebut gejala ini secara kolektif sebagai sindrom pramenstruasi (PMS).
Mungkin Bunda akan merasakan beberapa gejala sebelum waktu menstruasi, seperti depresi atau perasaan sedih, kecemasan, dan perubahan suasana hati.Â
2. Kehamilan
Tentunya tubuh akan mengalami banyak perubahan hormonal selama dan setelah kehamilan. Perubahan ini dapat memengaruhi suasana hati hingga menyebabkan Bunda menangis lebih dari biasanya.Â
Bunda yang baru melahirkan pun biasanya mengalami ketidakseimbangan hormon yang membuat sering menangis tanpa alasan yang jelas. Jika perasaan ini bertahan lebih dari 2 minggu, hal itu bisa mengindikasikan depresi pascapersalinan.Â
Bunda yang menangis tanpa sebab akibat kehamilan akan mengalami gejala, seperti suasana hati yang rendah terus-menerus, kurangnya energi, masalah tidur, perasaan putus asa dan rasa bersalah, serta kurangnya kedekatan dengan bayi.Â
3. Burnout
Burnout menggambarkan kelelahan mental dan fisik yang ekstrim yang mungkin dialami seseorang saat terkena stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosi negatifnya, yang dapat menyebabkan ledakan emosi dan tangisan.Â
Beberapa gejala burnout yang dirasakan, seperti kecemasan, depresi, insomnia, kurangnya konsentrasi, sesak napas, sakit kepala, serta masalah pencernaan.Â
4. Kecemasan
Kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan peningkatan ketakutan, kekhawatiran, atau kepanikan. Kecemasan sering kali membuat seseorang merasa rentan dan lepas kendali sehingga menangis tanpa sebab.
Jika Bunda menangis tanpa sebab akibat kecemasan mungkin akan mengalami gejala, seperti kegugupan, kesulitan berkonsentrasi, detak jantung yang meningkat, pernapasan cepat, gemetar, kesulitan tidur, lelah, dan masalah pencernaan.Â
5. Depresi
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan mood rendah yang berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Seorang depresi akan lebih mudah menangis, Bunda.Â
Gejala yang akan dirasakan, seperti mudah tersinggung, perasaan bersalah atau putus asa, masalah tidur, perasaan mati rasa, dan pikiran untuk bunuh diri.Â
6. Efek pseudobulbar
Pengaruh pseudobulbar (PBA) adalah kondisi neurologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis. PBA terjadi karena terputusnya hubungan antara lobus frontal otak dengan otak kecil dan batang otak.
Lobus frontal mengontrol emosi, sedangkan otak kecil dan batang otak membantu mengatur refleks. Terputusnya hubungan antara area-area ini dapat menyebabkan disregulasi emosional, yang dapat menyebabkan tangisan, kemarahan, atau tawa yang tidak terkendali. PBA ini biasanya terjadi diakibatkan stroke, demensia, tumor otak, dan cedera otak traumatis.Â
Cara agar berhenti menangis
Menangis adalah cara yang sangat normal untuk mengekspresikan emosi. Namun, seseorang yang sering menangis tanpa alasan mungkin akan merasa khawatir. Bunda bisa melakukan beberapa cara ini untuk bantu menghentikan tangisan:
- Menekan lidah ke langit-langit mulut
- Melemaskan otot-otot wajah
- Mencubit kulit di antara ibu jari dan telunjuk
- Latihan pernapasan dalam
Coba juga untuk lebih peka terhadap kondisi tubuh. Jika akhir-akhir ini Bunda banyak kegiatan, mungkin saja tubuh dan fisik yang lelah jadi penyebab menangis tiba-tiba atau hypophrenia.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Gejala Gangguan Mental Bisa Dilihat dari Foto Profil Medsos, Simak Faktanya

Mom's Life
Kim Mo Mi Mask Girl Idap Gangguan Mental Masking, Apa Gejalanya?

Mom's Life
Cerita Artis Sinetron Cerrelia Raisa Idap 5 Gangguan Mental, Ingin Bunuh Diri Sejak Kecil

Mom's Life
Cara Mendiagnosa Gangguan Mental dengan Tes MMPI, Jangan Asal Tebak Bun

Mom's Life
Apa Itu Mental Block? Kenali Jenisnya dan Cara Mengatasinya


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda