
moms-life
Cara Membaca Informasi Nilai Gizi di Kemasan, dari Takaran Saji hingga Kandungan
HaiBunda
Minggu, 19 Mar 2023 17:50 WIB

Membaca informasi nilai gizi diperlukan bila Bunda hendak membeli makanan kemasan. Tujuan utamanya adalah mengetahui takaran saji serta kandungan nutrisi di dalamnya.
PFM Ahli Muda BPOM, Meliza S., mengatakan bahwa penting bagi kita memerhatikan takaran saji dan sajian per kemasan sebelum membeli makanan. Apalagi semuanya telah diatur dalam peraturan yang dibuat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Secara regulasi, ada yang wajib tercantum di label makanan olahan," kata Meliza Media Workshop bersama Nutrifood di Jakarta Pusat, belum lama ini.
Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizi dan non gizi pangan olahan sebagaimana produk pangan olahan dijual sesuai dengan format yang dibakukan. Hal ini dijelaskan dalam Peraturan BPOM No. 26 Tahun 2021 tentang Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan Olahan.
Informasi Nilai Gizi wajib dicantumkan untuk semua pangan olahan. Namun, ada beberapa pengecualian pencantuman pada produk-produk tertentu, seperti:
- Kopi bubuk, kopi instan, kopi celup, kopi dekafein, biji kopi, teh bubuk/serbuk/celup termasuk seduhan herbal
- AMDK (air mineral, air demineral, air mineral alami, air minum embun, dan air minum pH tinggi), air soda
- Herba, rempah - rempah, bumbu, kondimen, cuka makan, ragi, dan
- Bahan tambahan pangan
Komponen dalam Informasi Nilai Gizi
Dalam komponen tabel Informasi Nilai Gizi, Bunda bisa melihat beberapa hal penting, seperti takaran saji dan jumlah sajian per kemasan, % AKG, jenis dan kandungan gizi serta non gizi, serta catatan kaki.
Dalam jenis dan kandungan zat gizi dan non gizi, ada tujuh komponen yang wajib tertera dalam kemasan. Ini adalah energi total, lemak total, lemak jenuh, protein, karbohidrat total, gula, dan garam (natrium).
"Jenis dan kandungan zat gizi dan non gizi ini minimal 7 zat gizi wajib. Kalau tidak ada, bisa dikatakan tidak sesuai ketentuan. Jadi ini sifatnya informasi wajib," ungkap Meliza.
Setelah mengetahui komponen dalam informasi nilai gizi, Bunda bisa menilai kandungan dalam makanan kemasan. Simak cara membaca informasi nilai gizi di kemasan dengan detail, di halaman berikutnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak juga resep salad buah untuk menurunkan berat badan, dalam video berikut:
CARA MEMBACA INFORMASI NILAI GIZI DALAM MAKANAN KEMASAN
Cara Membaca Informasi Nilai Gizi di Kemasan, dari Takaran Saji hingga Kandungan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Cara membaca Informasi Nilai Gizi di makanan kemasan
Berikut cara membaca Informasi Nilai Gizi di makanan kemasan:
1. Cermati porsi atau takaran saji
Dalam satu kemasan pangan bisa memiliki lebih dari 1 takaran saji atau dapat dikonsumsi lebih dari 1 kali waktu makan, Bunda. Takaran saji merupakan jumlah yang wajar dikonsumsi dalam satu waktu.
Misalnya dalam satu kotak susu:
- Takaran saji 250 ml
- 4 Sajian per kemasan
Maka, Bunda sebaiknya mengonsumsi susu sebanyak 250 ml dalam satu waktu. Satu kotak susu ini dapat diminum dalam 4 waktu konsumsi atau dikonsumsi 4 orang dalam waktu yang sama.
2. Cermati kalori
Bunda perlu memilih makanan atau minuman dengan kandungan energi sesuai kebutuhan. Perlu diingat ya, kandungan energi dan zat gizi dalam tabel Informasi Nilai Gizi merupakan jumlah per satu porsi atau sajian, bukan per kemasan.
Misalnya, 1 kotak minuman sari buah dengan Informasi Nilai Gizi memiliki energi total 120 kkal dengan takaran saji 250 ml (1 gelas). Maka, bila Bunda mengonsumsi 2 gelas (500 ml), maka asupan energi dari minuman tersebut adalah 2 x 120 kkal = 240 kkal.
3. Cermati zat gizi yang perlu diasup atau dihindari
Mencermati nilai gizi bisa membantu Bunda membandingkan komposisi satu produk dengan lainnya. Misalnya dalam memilih kandungan gula, garam, dan lemak.
"Pilih makanan atau minuman yang tinggi zat gizi yang sebaiknya ditingkatkan adalah serat, vitamin, mineral, dan rendah zat gizi yang sebaiknya dikurangi adalah garam, gula, dan lemak," ujar Meliza.
Misalnya, Bunda dianjurkan untuk membatasi konsumsi gula oleh dokter. Bunda bisa memilih gula yang rendah dalam membandingkan dua produk makanan.
"Cermati kandungan gula pada tabel Informasi Nilai Gizi, kemudian pilih yang kandungannya lebih rendah," kata Meliza.
Sesuai Peratutan Kementerian Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2013, berikut anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak, dalam sehari:
- Konsumsi gula 10 persen dari total energi (200 kkal), setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram per hari.
- Konsumsi garam 2000 mg natrium, setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram per hari.
- Konsumsi lemak 20-25 persen dari total energi (702 kkal), setara dengan 5 sendok makan atau 67 gram per hari.
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda