Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

WNI Ungkap Alasan Pesta Pernikahan di Korea Selatan Hanya Satu Jam, Ternyata...

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 15 Mar 2023 08:17 WIB

Ilustrasi Pernikahan
WNI Ungkap Alasan Pesta Pernikahan di Korea Selatan Hanya Satu Jam, Ternyata... / Foto: Getty Images/iStockphoto/luana rigolli

Beberapa orang mampu menggelar pesta pernikahan selama berhari-hari di Indonesia. Namun di Korea Selatan, kemeriahan itu hanya berlangsung selama satu jam.

Di Korea Selatan, pesta pernikahan kerap digambarkan dengan sangat mewah. Namun nyatanya, sebagian besar masyarakat Korea hanya bisa menikmatinya dalam waktu singkat.

Hal itu diungkapkan oleh Andriani, warga negara Indonesia (WNI) yang menikah dengan pria Korea. Ia menetap di Negeri Ginseng dan kerap menghadiri acara pernikahan di sana.

Belum lama ini, Andriani membagikan cerita tentang pesta pernikahan kerabat sang mertua. HaiBunda telah mengontak Andriani dan diizinkan untuk membagikan kisahnya.

Lewat akun media sosialnya, Andriani bercerita bahwa acara yang ia datangi merupakan pesta pernikahan campuran. Salah satu mempelai adalah orang Korea Selatan, sedangkan mempelai satunya merupakan orang Jepang.

"Ini adalah pesta pernikahan kerabat ibu mertua saya. Ini adalah pernikahan pria Korea dan perempuan Jepang. Masing-masing memakai pakaian tradisional mereka," kata Andriani dalam unggahan videonya di TikTok @andrianialimuddin.

Andriani tak memungkiri bahwa pesta pernikahan masyarakat Korea selatan selalu digelar secara mewah, seperti yang kerap terlihat di adegan drakor.

Akan tetapi, pesta tersebut hanya berlangsung selama satu jam dikarenakan biaya sewa gedung yang sangat mahal.

"Pesta pernikahan orang Korea selalu berhasil membuat takjub dengan keindahan dekor dan konsepnya. Baik itu yang simpel maupun yang super mewah. Lalu kenapa ya pestanya hanya berlangsung selama satu jam saja?" ujarnya.

"Jadi alasannya adalah karena harga sewa yang mahal hingga mereka akhirnya hanya menyewa dengan durasi minimum yaitu satu jam," paparnya.

Meski biayanya sangat mahal, akan ada banyak mempelai yang mengantre untuk menggelar pesta pernikahan. Menurut cerita Andriani, dalam sehari ada banyak antrian untuk memakai ruangan yang sama.

Oleh karena itu, setiap mempelai yang menyewa lokasi tersebut tidak boleh menggelar pesta dengan durasi melebihi batas waktu yang sudah ditentukan.

"Bahkan terkadang, saat pesta sedang berlangsung, di luar ruangan sudah ada anggota mempelai lainnya yang menunggu giliran untuk memakai ruangan. Jadi begitu acara selesai, para staff akan segera mendekor ulang atau memperbaiki kondisi ruangan agar bisa dipakai kembali," ujarnya.

Pesta pernikahan berlangsung dengan khidmat ketika mempelai wanita dituntun menuju altar untuk bertemu dengan mempelai pria. Di sana, mereka akan mengucapkan janji suci.

Setelah resmi menikah, acara kemudian dilanjutkan dengan sesi makan bersama. Tak seperti di Indonesia, sesi makan dilangsungkan dengan sangat ketat. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang kisah cinta pasangan RI dan pria Maroko.

[Gambas:Video Haibunda]

ATURAN KUPON MAKAN

Husband and wife hands on wedding, holding flowers.

Ilustrasi Pesta Pernikahan di Korea / Foto: Getty Images/Csondy

Pesta pernikahan di Korea Selatan biasanya berlangsung secara singkat. Setelah mempelai saling mengikat janji suci, mereka akan berganti pakaian dan makan bersama para tamu.

"Jadi setelah satu jam para tamu pulang ke rumah? Tidak hehe. Setelah seremoni pernikahan selesai, para tamu akan langsung pindah ke ruangan lain untuk makan bersama. Kedua mempelai akan berganti baju dan menyapa para tamu di ruangan makan," Andriani bercerita.

Tak seperti di Indonesia, pesta pernikahan Korea Selatan memiliki aturan yang sangat ketat terkait makanan. Sebelum memasuki acara, para tamu diwajibkan membawa amplop berisi uang hadiah pernikahan.

Banner Janin Kurang Oksigen

Isi amplop tersebut juga akan diperiksa, Bunda. Jumlah uang berlaku seperti 'tiket masuk' dan digunakan untuk menentukan berapa porsi makanan yang didapatkan oleh tamu.

"Di Korea budayanya beda dengan Indonesia. Di Korea, sebelum masuk ke ruangan pesta, kita harus setor amplop di meja depan ruangan. Jadi nanti anggota keluarga atau teman mempelai yang berjaga di meja itu akan mengecek isi amplop dan menulis nama pemberi, lalu kita akan diberi kupon makan," ujarnya.

Andriani kemudian menjelaskan tentang perhitungan kupon makan yang didapatkan oleh para tamu berdasarkan uang hadiah pernikahan. Semakin banyak nilai uang, maka tamu bisa mendapatkan porsi untuk lebih dari satu orang.

"Isi amplop akan dihitung dan diberi kupon makan sesuai isi amplop. Misal minimal uang hadiah pernikahan adalah 50 ribu won per orang. Jika isi amplop hanya 50 ribu won, maka cuma dikasih 1 kupon," kata Andriani.

"Jika isi amplop lebih banyak, biasanya ditanya ada berapa orang yang ikut makan. Misal isi amplop 200 ribu won, lalu yang makan cuma 2 orang, jadi cuma dikasih 2 kupon," sambungnya.

Pemberian uang hadiah pernikahan akan menentukan kupon makan yang didapat oleh tamu. Tanpa kupon makan, mereka dilarang mengikuti pesta dan menikmati makanan yang telah disajikan.

"Kenapa kupon makan penting? Karena pihak mempelai memesan makanan sesuai jumlah undangan yang disebar lebih sedikit sesuai perkiraan jumlah tamu yang akan datang. Jadi kita tidak bisa masuk ke ruang makan sebelum nyetor kupon di pintu masuk," papar Andriani.

"Ini info berdasarkan suamiku, keluarga, dan kerabatnya. Ada kemungkinan kondisinya bisa saja berbeda dengan keluarga lainnya," imbuhnya.


(anm/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda