
moms-life
Kenapa Orang Puasa Sering Emosi? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya
HaiBunda
Sabtu, 18 Mar 2023 13:25 WIB

Selain menahan lapar dan haus, umat Islam dianjurkan untuk mengendalikan emosi di bulan Ramadan. Akan tetapi, kenapa saat puasa sering emosi, ya, Bunda?
Beberapa orang ditemukan tidak mampu untuk mengendalikan emosi mereka di siang hari selama bulan Ramadan, yang pada akhirnya membuat mereka bertindak lebih emosional dan sering marah daripada hari-hari biasa.
Hal ini bisa terjadi terutama akibat perubahan pola makan di bulan Ramadan, dan bukan arena puasa itu sendiri Bunda. Puasa memiliki banyak manfaat yang bisa Bunda dapatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa memiliki efek luar biasa dalam menjaga anggota tubuh luar manusia, dan menjaga kekuatan batinnya karena menjaga hati.
Kenapa saat puasa sering emosi?
Melansir dari laman Arabia Weather, tantangan terbesar di bulan Ramadan bagi sebagian orang adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan diri dan menjaga ketenangan mereka selama bulan puasa, lebih dari kemampuan mereka untuk menahan rasa lapar dan haus, terutama di awal-awal Ramadan ketika tubuh belum terbiasa mengubah pola diet.
Tubuh manusia mengubah makanan yang dimakan menjadi asam amino, lemak, dan gula sederhana. Ketika bantuan ini habis, tubuh mulai mengeluarkan peringatan, yang mengarah pada reaksi fisiologis tubuh terhadap apa yang terjadi di dalamnya saat membutuhkan makanan.
Setelah beberapa jam berpuasa, tubuh melepaskan sejumlah bahan kimia untuk melindungi diri dari efek negatif yang berkaitan dengan pantangan makan selama jangka waktu tertentu.
Bahan kimia ini menyebabkan rasa lapar dan meningkatkan kemarahan yang berhubungan dengan menunda waktu makan.
Penyebab perubahan suasana hati saat puasa
Selama puasa, tubuh mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Penyebab perubahan suasana hati tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecanduan minuman berkafein
Teh, kopi, dan minuman bersoda, adalah minuman yang bisa membuat orang berpuasa merasa gelisah, rendah energi produktif, dan marah akibat rendahnya kadar kafein dalam tubuh.
2. Tidak cukup tidur
Begadang dalam waktu lama dan mengimbangi tidur di siang hari, menyebabkan ketidakseimbangan jam biologis tubuh.
3. Merasakan beberapa gejala fisik
Merasakan beberapa gejala fisik yang dapat meningkat dengan berpuasa, seperti asam lambung, gangguan pencernaan, sakit kepala, malas, dan kurang energi.
4. Pola makan berubah
Pola makan telah berubah secara drastis saat puasa, menyebabkan gangguan mood serta gangguan kesehatan mental.
5. Peningkatan keton
Peningkatan keton menjadi penyebab perubahan suasana hati terhadap seseorang yang berpuasa. Pasalnya, bahan kimia ini digunakan untuk melindungi otak dari kekurangan glukosa akibat puasa, yang menyebabkan peningkatan sekresi keton, dan menyebabkan beberapa perubahan suasana hati, terutama di awal puasa.
5 Cara menjaga emosi stabil saat puasa
Hati-hati puasa Bunda batal hanya karena tidak bisa menahan emosi, berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengendalikan emosi saat puasa.
1. Latihan fisik
Melansir dari laman Verywell Mind, olahraga tidak hanya melawan sejumlah masalah kesehatan fisik, tetapi juga cara yang bagus untuk mempertahankan sistem emosi yang lebih stabil.
Pertimbangkan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan bentuk olahraga mana yang paling cocok untuk Bunda. Kemudian, Bunda bisa mengambil beberapa langkah untuk mulai rutinitas olahraga sendirian.
2. Berlatih merawat diri
Cara terbaik untuk mengurangi naik turunnya emosi adalah dengan membuat komitmen untuk menjaga diri sendiri dengan baik. Dengan semua tuntutan yang Bunda hadapi, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi upaya untuk menambahkan perawatan diri ke dalam rutinitas rutin Bunda sepadan dengan upayanya.
3. Fokuskan kembali perhatian
Mindfulness dapat membantu Bunda memfokuskan kembali perhatian Bunda pada saat-saat ketidakstabilan emosional. Mindfulness bertujuan untuk belajar lebih sadar dan jeli terhadap diri sendiri dan lingkungan.
4. Buat jurnal suasana hati
Menuliskan atau mengetik bagaimana perasaan Bunda dan respons yang dipicunya dapat membantu Bunda mengungkap pola yang mengganggu. Terkadang, cukup dengan menelusuri kembali emosi secara mental melalui pikiran. Â
5. Tarik napas dalam-dalam
Latihan pernapasan dalam dapat membantu Bunda mengendalikan diri dan mundur selangkah dari ledakan emosi pertama yang akan berlangsung dan reaksi ekstrem apapun yang ingin Bunda hindari.
Menahan emosi saat puasa merupakan salah satu hal yang perlu Bunda lakukan sebagai umat Islam yang berpuasa. Dengan beberapa cara tersebut, Bunda bisa mencegah hal itu membatalkan puasa Bunda. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video mengenali tanda kesehatan mental Bunda terganggu yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
6 Tanda Seseorang Punya Daddy Issues: Sangat Manja dan Banyak Menuntut Pasangan

Mom's Life
Kenali Gejala Postpartum Depression, Yuk Jadi Bunda yang Sehat Mental!

Mom's Life
Tetap Mindful di Lingkungan Toxic, Begini Caranya Bun

Mom's Life
40 Persen Wanita Ternyata Idap Gangguan Kecemasan, Kenali Gejalanya Bun

Mom's Life
7 Tips Menghadapi Orang Toxic, Langsung Menghindar Bukan Salah Satunya Bun
