Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Drew Barrymore Blak-blakan Alami Perimenopause di Talkshow, Reaksi Jennifer Aniston Mengharukan

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 31 Mar 2023 20:40 WIB

Asian beautiful woman enjoying the sun.
Drew Barrymore Blak-blakan Alami Perimenopause di Talkshow, Reaksi Jennifer Aniston Mengharukan / Foto: Getty Images

Tubuh wanita akan mengalami transisi secara alami menuju menopause. Masa ini disebut dengan perimenopause. Di depan publik, aktris Drew Barrymore bicara blak-blakan mengenai hal yang dialaminya.

Bitang film 50 First Dates itu menjadi sorotan ketika sedang menghadiri acara talkshow bersama Jennifer Aniston dan Adam Sandler. Di kesempatan itu, Barrymore mendadak mengalami salah satu gejala perimenopause.

Drew Barrymore yang pada saat itu mengenakan baju lengan panjang berlapis blazer, tiba-tiba melepas luaran tersebut. Ia merasakan hot flashes atau sensasi panas yang kerap dialami di masa perimenopause.

"Saya merasa sangat kepanasan. Sepertinya saya mengalami hot flashes," ucap Drew Barrymore, dikutip dari Romper.

"Tampaknya ini adalah hot flashes pertama saya," imbuhnya.

Hal itu sontak mengejutkan semua orang yang hadir di acara tersebut, Bunda. Tak terkecuali sahabatnya, Jennifer Aniston.

"Oh, saya merasa sangat terhormat (menyaksikannya)," ucap Jennifer.

Jennifer Aniston tampak membenahi pakaian Drew Barrymore. Ketika melakukannya, ia menyentuh kulit Drew Barrymore yang terasa panas.

"Apakah kamu merasakannya?" tanya Barrymore.

Hal yang dialami oleh Drew Barrymore juga membuat Adam Sandler penasaran. Aktor yang membintangi film Blended bersama Barrymore itu meraih tangan sang aktris untuk bersalaman.

"Tangannya terasa hangat," ucap Adam Sandler.

Mendadak mengalami hot flashes untuk yang pertama kalinya, Drew Barrymore bersyukur hal itu terjadi ketika ia sedang tampil di depan layar kaca.

"Saya bersyukur bisa mengabadikan momen ini," kata aktris berusia 48 tahun itu.

Reaksi Drew Barrymore dalam menghadapi perimenopause sontak menuai reaksi warganet. Banyak netizen yang berterima kasih karena sikap sang aktris yang mendobrak tabu mengenai hal tersebut.

"Terima kasih telah membantu menormalisasi tentang perimenopause dan menopause!" ucap seorang netizen.

"Ini adalah momen yang sangat indah. Kamu adalah manusia, dan pengalaman itu (hot flashes) adalah hal yang natural," sambung yang lain.

"Ketika tubuhmu memilih untuk berevolusi di depan acara TV, wow. Momen bersejarah," celetuk netizen lainnya.

Seperti Drew Barrymore, Bunda juga akan mengalami perimenopause dan menopause jika sudah waktunya tiba. Tenang saja, ada tips untuk mengantisipasi perubahan tubuh di masa menopause yang bisa dibaca di halaman setelah ini, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang tips menghadapi perubahan tubuh karena menopause:

[Gambas:Video Haibunda]



TIPS MENGANTISIPASI PERUBAHAN TUBUH SAAT MENOPAUSE

Asian beautiful woman enjoying the sun.

Foto: Getty Images/iStockphoto/LaraBelova

Menopause adalah kondisi berhentinya siklus menstruasi secara alami. Perubahan hormon pada tubuh perempuan menopause dapat menyebabkan gejala-gejala yang dapat mengurangi kualitas hidup.

Penting untuk melakukan deteksi dini gejala-gejala yang terjadi pada perempuan menopause agar tidak terjadi penurunan kualitas hidup.

“Semua perempuan harus mengenal gejalanya, kapan terjadi untuk siap menghadapinya,” ujar Dr. dr. Tita Husnitawati, Sp.OG (K)-Fer, Presiden Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMINESIA) dalam acara Life After 40 Happy and Healthy.

Banner TBC pada Anak

Gangguan kognitif merupakan gejala yang paling umum dialami setidaknya 44 sampai 62 persen populasi perubahan pada perempuan dalam masa menopause. Ini menyebabkan penurunan kemampuan berpikir, yaitu mengalami kondisi lupa sesaat atau 'Brain fog', kesulitan memilih kata (verbal fluency), dan penurunan daya ingat.

Selain itu, perubahan hormon seperti esterogen, FSH, dan LH, serta fluktuasi prolaktin dan kortisol menjadi penyebab gejala stres, kecemasan, dan depresi dialami oleh perempuan dalam masa menopause.

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada masa menopause ini masih bisa dicegah dengan mempertahankan gaya hidup sehat sebelum usia 40 tahun.

Tips mengantisipasi terjadinya perubahan tubuh pada masa menopause

Risiko perubahan tubuh akibat menopause dapat dihindari dengan kebiasaan hidup sehat. Kebiasaan ini bisa Bunda lakukan sejak usia masih muda atau sebelum menginjak usia 40 tahun.

1. Olahraga secara teratur

Olahraga menjadi salah satu tips yang tepat untuk mengurangi perubahan yang terjadi pada tubuh saat Bunda mencapai usia menopause. Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga yang tidak menghambat pertukaran udara seperti olahraga aerobik.

Dr. Tita menyarankan Bunda untuk melakukan aktivitas yang satu ini sebanyak 4 kali dalam seminggu dengan durasi 30 menit. “Jenis olahraganya bisa disesuaikan dengan usia, ya,” saran Dr. Tita.

Lanjut baca halaman berikutnya untuk mengetahui tips menjaga hidup tetap sehat di masa menopause.

NUTRISI SEIMBANG - PENGOBATAN HORMON

healthy eating and diet concept - natural rich in protein food on table

Foto: iStock

2. Mengonsumsi nutrisi sehat dan gizi yang seimbang

Bunda juga perlu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang. Hindari makanan yang terbuat dari tepung-tepungan, minuman manis, dan jajanan yang berminyak atau berlemak.

“Perbanyak minum air putih, makan sayur-sayuran, dan buah sebelum makanan berat,” ujar Dr. Tita.

3. Hindari merokok atau minum alkohol

Bunda perlu menghindari kebiasaan buruk seperti merokok atau minum alkohol. “Rokok ini mengeluarkan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel yang kecil itu. Sayang kalau sel-sel kecil di otak kita rusak karena asap rokok,” jelas Dr. Tita.

4. Vaksinasi

Bunda juga perlu melakukan vaksinasi untuk menjaga imunitas atau kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit menular seperti pneumonia dan radang otak yang disebabkan oleh serangan virus Covid-19.

5. Pengobatan hormon

Selain mempertahankan gaya hidup sehat, pengobatan untuk gejala menopause dapat dilakukan dengan pengobatan hormon. Penelitian terkini membuktikan bahwa pengobatan hormon relatif aman bila diberikan secara topikal melalui kulit dan selaput lendir atau vagina.

“Pengobatan hormon untuk keluhan menopause bukan pengobatan utama untuk menopause, lagi pula bila ibu memiliki sindroma metabolik obat tersebut tidak bisa digunakan,” ujar Dr. Tita.

Itulah beberapa tips yang dapat Bunda ikuti untuk mengantisipasi terjadinya perubahan pada tubuh saat mengalami menopause.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda